![]() |
Loc : Universitas Sumatera Utara |
Teruntuk
hati yang masih bertanya-tanya siapakah orangnya.
Teruntuk
jiwa yang gersang karena separuh agamanya masih berkeliaran di belahan bumi lain.
Teruntuk
telinga yang kadang “panas” dirongrong dengan pertanyaan “kapan?”
Teruntuk
mulut yang tak pernah berhenti berdoa agar tahun ini, bulan ini, bahkan hari
ini Allah menunjukkan kuasa Nya.
Teruntuk
mata yang kadang menangis manja di hadapan Robb nya, tersedu-sedu mengadukan hati
yang merindukan seseorang yang Kau janjikan.
Teruntuk
siapapun itu yang merasa disebut pada paragraf awal. Mungkin kalian, eh lebih
tepatnya kita, bertanya-tanya kenapa di usia segini Allah masih pending kehadiran “nya”. Allah masih merahasiakan
takdir yang sering membuat deg-degan ini. Di saat mereka mungkin telah
menyempurnakan agama bahkan menyempurnakan hidupnya dengan kehadiran amanah
dari Allah, kita masih disibukkan dengan bertanya-tanya “siapa Dia ya Allah?”, “Kapan
Dia datang ya Allah?”, atau bahkan kita disibukkan untuk memikirkan jawaban
terbaik ketika keluarga besar sedang ngumpul dan mereka dengan spontan bertanya
“KAPAN?”. Dan sejak saat itu kata tanya ‘Kapan’ menjadi suatu hal yang paling dibenci
(hehehe)
Trus,
kapan ya Allah? (eeeh)
Tunggu
saja ! hingga nanti saatnya telah tiba..(kok seperti lirik lagu ya? Hehe)
Mungkin
kita butuh waktu. Butuh waktu untuk mengerti maunya Allah itu apa. Kita butuh
waktu untuk mengerti kenapa Allah masih takdirkan kita “sendiri” di usia
segini. Mungkin Allah memang sedang mempersiapkan calon pasangan kita yang
ideal banget. Dan bukankah sesuatu yang ideal itu butuh waktu? Kalau mau beli
baju yang unik, bahan bagus, berkualitas kita sering pre order dulu kan ? coba deh beli baju yang biasa aja, langsung ready stock tuh. Begitu juga dengan
jodoh. Ada jodoh yang ready stock,
ada jodoh yang harus pre order.
Jangan-jangan,
kenapa Allah masih belum pertemukan kita karena jodoh kita itu adalah seseorang
yang istimewa banget. Sehingga butuh waktu untuk mendapatkannya.
Mungkin
saja dia istimewa karena sedang mengkhatamkan Al Quran. Mungkin saja dia sedang
meniti karier agar benar-benar mapan sehingga bisa menafkahi keluarga secara
maksimal. Mungkin saja dia istimewa karena sedang menyelesaikan studinya agar
bisa mendidik keluarganya kelak. Ahh..
Maka
teruslah bersabar !
Bersabarlah
memperjuangkannya. Apakah “dia” harus diperjuangkan? Tentu. Bagaiamana?
Siapkan
mahar terbaik untuk calon pasangan kita. Mahar terbaik itu adalah keimanan dan
ketakwaan kita.
Sebelum
kita benar-benar Allah pertemukan dengan pasangan, maka siapkan mahar terbaik
untuk pasangan kita. Mahar, bukanlah emas, pertama, kendaraan, rumah mewah atau
hal lainnya, melainkan keimanan, ketakwaan, atau kepribadian yang berkualitas. Persiapkan
itu semua sambil terus menunggu seseorang yang istimewa.
Teruslah
berprilaku menjadi muslim terbaik, sehingga Allah akan menghadiahimu seorang
wanita shalihah yang akhlaknya mulia. Dan berperilakulah sebaik-baik wanita
shalihah, sehingga Allah akan mempertemukanmu dengan seorang malaikat dari
kalangan manusia yang siap mempertanggung jawabkan sisa hidupmu, bahkan
urusanmu di akhirat kelak.
Maka
teruslah belajar. Teruslah menjadi baik. Perbaiki dan tingkatkan kualitas
ibadah, hindari hal maksiat dan tiada berguna, sering ikut ta’lim (karena bisa
jadi, jodohnya ketemu di ta’lim kan? Eeh), sering membaca buku tentang
persiapan menikah, menjadi istri/suami idaman, menyambung silaturrahim,
bersedekah, menyebar kebaikan. Aah...mungkin tak akan cukup kertas untuk
menceritakan apa saja yang bisa kita lakukan untuk calon pasangan kita. Siapkan
mahar terbaik untuk calon pasangan kita. Sehingga kita akan menjadi istimewa
baginya, dan diapun akan menjadi sesuatu yang istimewa bagi kita.
Bukankah
Ibunda Khadijah juga harus kehilangan kedua suaminya ?
Bukankah
Ibunda Khadijah juga mengalami masa kesendirian yang begitu lama?
Kenapa
Allah takdirkan seperti itu untuk wanita semulia Khadijah?
Karena
Allah sedang mempersiapkan seseorang yang paling istimewa untuk Khadijah.
Ialah
Nabi Muhammad SAW.
Dan
bukankah tidak ada laki-laki yang lebih istimewa daripada Rasulullah?
Lihatlah,
Allah itu punya rencana. Dan rencana Allah itu adalah sebaik-baik rencana.
Teruslah
bersabarlah..
Semua
yang datang dari Allah itu baik, bahkan lebih baik daripada apa yang kita
angan-angankan.
Teruslah
berhusnudzon..
Teruslah
berpikir positif bahwa Allah benar-benar sedang mempersiapkan seseorang yang
istimewa.
Teruslah
mempersiapkan mahar terbaik untuk calon pasanganmu. Dan ketika harinya telah
tiba, kau akan terkejut karena “dia” ternyata benar-benar istimewa.
Masha
Allah..
Medan, 2 November 2017, 21:40
Ketika
mulai gerah dengan pertanyaan “kapan”. Ketika mata mulai berkaca-kaca, ketika
mulut bergetar melantunkan harapan-harapan agar segera. Segera aja, semoga
tahun ini, eeh bulan ini ajah !.