HARGA SEBUAH PERCAYA
***
MENJADI MURABBIYAH SUKSES
***
DIARY GARPU TALA
***
SI CACING DAN KOTORAN KESAYANGANNYA
***
TEACH LIKE FINLAND
Judul : Harga Sebuah Percaya
Penulis :
Tere Liye
Penerbit :
Mahaka Publishing
Halaman :
298
Aku mematung begitu lama di
depan rak buku yang menyajikan semua buku karangan Tere Liye. Menyisir semua
buku yang terpajang satu per satu. Mengamati judul buku dan membaca sinopsis
yang terdapat di sampul belakang buku. Perasaan bingung mulai menghantuiku. Aku
begitu bingung harus memasukkan buku yang mana ke dalam keranjang belanjaanku. Well, sebenarnya ingin memasukkan semua
buku Tere Liye ke dalam keranjang belanjaan, tetapi apa daya, budget dan
keinginan sedang tidak linear, sedang tidak sinkron. Hehehe. Alhasil aku
benar-benar harus memutuskan memilih buku yang mana. Beneran, ini tuh susah
banget. Aah, memang pada dasarnya aku adalah orang yang susah menentukan
pilihan, eeh.
Akhirnya tangan kecilku ini
(ini bukan sok imut ya, tapi beneran tanganku ini kecil, hehe) menggenggam buku
ini. Entah kenapa dari semua buku Tere Liye aku begitu prefer sama yang ini. Mungkin karena warna cover buku ini. Ahh, karena memang dasarnya aku tuh visual banget,
jadi hal pertama yang aku lihat dari sesuatu itu adalah penampilan. Walau
banyak pepatah yang mengatakan dont judge
the books by its cover, tapi aku tuh tetap gak bisa. Hehehe. Entah kenapa cover buku ini yang terdiri dari
perpaduan warna pastel ini begitu membuatku jatuh cinta, kok kayaknya lembut
dan menenangkan ya. Dan yang paling membuat gemes itu adalah judulnya. Aku
begitu tertarik dengan judul yang tercantum di halaman cover. Aku rasa mungkin karena akhir-akhir ini aku kekurangan rasa
percaya kali ya, hihihi. Makanya aku begitu tertarik dengan sesuatu yang
berhubungan dengan rasa percaya, hehe.
Ialah Jim, seorang pemuda desa
di sebuah benua utara. Seorang pemain biola, sebatang kara, hidup dalam belas
kasihan orang lain dan tidak berpendidikan. Bahkan ia tidak mengerti dengan
tulis baca. Ia hanya memiliki kemampuan bermusik yang bagus dan hati yang tulus
serta jauh dari prasangka. Sehari-harinya ia bermain musik di pernikahan orang-orang
di desanya. Menghibur orang dengan musiknya yang memukau. Itu sudah lebih cukup
bagi seorang Jim.
Hingga sebuah pernikahan
mempertemukannya dengan seorang gadis yang menarik hatinya, Nayla. Mereka
bahkan saling jatuh cinta dan berjanji untuk menikah. Bahkan Nayla, yang
notaebene nya adalah anak bangsawan negeri seberang tidak memperdulikan status
sosial mereka yang sangat berbeda jauh. Mereka berdua benar-benar larut dalam
romansa cinta.
Sayangnya, kekuatan cinta
mereka diuji ketika Nayla harus menikah dengan lelaki pilihan keluarganya.
Konflik mulai datang. Nayla meminta ketegasan Jim untuk membawanya kabur dari
perjodohan itu. Bagi Jim tentu itu bukan hal yang mudah. Ia bahkan tidak punya
nyali untuk membawa pergi gadis yang dicintainya itu. Hingga akhirnya Jim tetap
termenung dalam kepengecutannya.
Dan begitulah, sampai akhirnya
Nayla memutuskan untuk meminum racun dan meninggal. Menyisakan Jim yang masih menyesali
kepengecutannya. Merasa tiada berguna lagi, Jim juga ingin mengakhiri hidupnya.
Ia mempersiapkan sebotol racun dan menggantung tali. Tetapi Jim adalah seorang
lelaki pengecut yang bahkan sangat tidak berani menghadapi maut. Dalam
penyesalan itu, Jim didatangi oleh seorang lelaki tua yang mengaku dirinya
‘Sang Penandai”.
Sang Penandai ialah orang yang
membuat dongeng dan menjaga dongeng agar terus diwariskan kepada generasi
berikutnya. Mengapa ia mendatangi Jim? Karena Jim terpilih untuk menciptakan
sebuah dongeng yang akan dikenang oleh generasi berikutnya. Antara percaya dan
tidak percaya Jim mendengarkan penjelasan lelaki tua itu. Apalagi untuk pemuda
yang tidak berpendidikan, memahami hal yang rumit seperti itu sangat
menyusahkannya.
Kira-kira apa yang dilakukan
lelaki tua itu terhadap Jim? Dongeng seperti apa yang akan Jim ciptakan?
Bagaimana perjalanan Jim dengan armada empat puluh dalam menemukan tanah harapan? Apakah Nayla benar-benar
bunuh diri ketika itu? Apakah Jim akan bertemu kembali dengan Nayla?
Menurutku ini bukan sekadar
novel romantis belaka, tetapi ia sarat dengan nilai kehidupan. Tentang
bagaimana kekuatan sebuah percaya. Lihat Jim yang percaya bahwa ia harus ikut
armada empat puluh, Jim percaya bahwa ia bisa melewati semua perjuangan untuk
menemukan akhir dari dongengnya. Jim benar-benar mengajarkan tentang harga
sebuah kepercayaan. Tidak hanya itu novel ini juga mengajarkan bahwa kita harus
bersabar atas semua usaha yang telah dilakukan dan harusnya tegar menghadapi
berbagai cobaan.
Walau fokus novel ini adalah
bagaimana Jim menyembuhkan luka atas kehilangan Nayla. Aku bahkan bisa
mendapatkan banyak pesan dari setiap paragrafnya. Tere Liye bukan sekadar
menceritakan seorang pemuda yang galau. Tetapi lebih kepada pemuda yang move on dari masa lalunya, menjadi
pemuda yang tidak lagi pengecut dan lebih berpendidikan. Tentang bagaimana agar
seharusnya kita harus percaya dengan setiap takdir yang sedang Tuhan berikan
kepada kita. Karena takdir yang Tuhan berikan adalah dongeng yang harus kita
selesaikan dan itu adalah dongeng terindah. Maka, apapun dongeng kalian
sekarang, selesaikanlah!. Tere Liye, seperti biasanya benar-benar memukau dan
luar biasa. *angkat topi*
Medan, 07 Juli 2018, 15.21
Kalau udah baca novelnya Tere
Liye jadi semangat juga nulis novel seperti beliau.
Huaaa, can i ?
***
MENJADI MURABBIYAH SUKSES
Judul : Menjadi Murabbiyah Sukses
Penulis :
Cahyadi Takariawan dan Ida Nur Laila
Penerbit :
PT. Era Adicitra Intermedia
Halaman :
210 halaman
Buku ini telah dikhatamkan
sejak awal Juni, tetapi baru bisa mengulasnya di blog akhir Juni. Tentunya dengan
alasan -eh lebih tepatnya pembenaran- karena kesibukan Ramadhan dan lebaran. Bukankah
tidak seharusnya seperti itu? Harusnya ingat dan komitmen dong dengan azzam
yang pernah terucap bahwa setiap hari harus menulis sebuah tulisan renyah untuk
disetor di blog. Tapi ya, begitulah. Terkadang azzam itu bisa melemah,
mengendur dan mengerut. Ahh, sudahlah! Aku akan mulai menulis lagi.
Buku ini adalah hasil kebaikan
dan kemurahan hati kak Ayu, teman ngajar di Primagama. Awalnya iseng aja sih
minjam buku sama beliau, karena aku tahu beberapa buku beliau telah di ‘hijrah’
kan pulang kampung. Sehingga pastilah buku beliau di Medan gak akan banyak. Qadarullah
tiba-tiba di kantor Primagama, beliau menyerahkan buku ini kepadaku.
Glek. Aku menelan ludah ketika
kak Ayu menyerahkan buku ini. Sedikit menggigil ketika menerima buku ini. Tentu
ada banyak buku kak Ayu yang masih tersisa di Medan, tetapi kenapa si kakak harus
meminjamkan buku ini ya? entah apa maksud kak Ayu meminjamkan buku ini
kepadaku. Seolah beliau sedang menampar diriku dengan keras lalu mengatakan;
“Nah, lu baca nih buku. Terus urus kelompok halaqoh elu yang berantakan
itu”.
Astaghfirullah.
Ini adalah buku lama. Terbit pada
tahun 2005, itu sekitar 13 tahun yang lalu euy. Hmm, waktu itu aku masih
berseragam putih dongker, hahaha. Pengarangnya? Duuh please deh jangan ditanya. Ketika
aku melihat siapa pengarang buku ini, aku seolah tidak punya alasan lagi untuk
menunda membacanya. Siapa lagi kalau bukan pak Cahyadi Takariawan, seorang
qiyadhah, ustadz, dan sekaligus mentor tulisanku. Jujur, aku sukaaa banget
dengan tulisan pak Cah. Selain to the
point, beliau juga menulis dengan jelas, runut, dan detail. Tidak hanya
itu, irisan pemikiran antara aku dan Pak Cah juga membuatku semakin menyukai
tulisan beliau. Ya, tentu saja termasuk irisan wajihah, irisan guru besar,
irisan ilmu pengajian, dan terlebih lagi irisan partai politik. Heheh.
Buku ini adalah panduan
bagaimana seharusnya seorang murabbiyah membina para mutarobbinya. Duh, pada
bingung ya? kok banyak banget istilah yang gak familiar nih? Makanya, ikut
halaqoh dong, heheh. Murabbiyah merupakan sebutan untuk guru ngaji yang
perempuan. Well, sama seperti
ustadzah deh. Sedangkan mutarabbi merupakan sebutan untuk para anak didik dari
sang murabbiyah. Nah, sudah paham kan?
Berarti ini buku edisi akhwat
(perempuan) dong? Yap, benar sekali. Terus kenapa pak Cah yang nulis buku
tentang akhwat? Nanti relate gak tuh?
Tenaang, pak Cah menulis buku ini gak sendirian kok. Beliau merekrut seorang
perempuan tarbiyah terbaik yang beliau miliki. Siapa lagi kalau bukan istri
yang paling dicintai pak Cah, buk Ida. Jadi, pak Cah dan bu Ida berkolaborasi
menuliskan buku ini untuk membahas bagaimana seorang murabbiyah membina
kelompok halaqohnya. Ahh, what the
perfect combination deh.
Seperti biasa, pak Cah dan bu
Ida amat apik menuliskan buku ini. Dimulai dari penjelasan apa itu tarbiyah,
mengapa seorang akhwat harus tarbiyah, bagaimana memulai tarbiyah, sampai
kepada hal-hal yang diperlukan untuk memulai proses tarbiyah. Saking detailnya,
buku ini juga menjabarkan dengan jelas dan rinci, dilengkapi berbagai dalil. Jadi,
buat kamu yang bingung apa itu tarbiyah, buku ini cocok banget menjawab
kebingungan kamu. Buat kamu yang sudah paham tetapi terkendala mengenai langkah
pertama, percaya deh buku ini akan menyingkirkan segala kendala itu. Begitu
juga, jika kamu sudah terjun ke dunia tarbiyah dan tiba-tiba butuh suntikan
semangat (ah, mungkin ini aku), maka buku ini juga cocok untuk kembali
menyegarkan pengetahuan dan motivasi kamu tentang tarbiyah. Ahh, pokoknya puass
banget deh membaca buku ini.
Pak Cah dan bu Ida juga
melengkapi buku ini dengan beberapa kisah nyata dari pelaku tarbiyah. Tentang bagaimana
mereka menemukan tarbiyah, tentang jatuh bangun dalam mengelola kelompok
halaqohnya, atau suka duka menjadi murabbiyah. Semuanya terangkum dalam cerita
pendek tentang mereka, yang benar-benar menginspirasi. Bahkan ketika membahas
bagaimana mengelola halaqoh, pak Cah dan bu Ida menyajikannya dalam bahasa yang
benar-benar praktis. Beliau memberikan saran yang langsung ‘siap pakai’ bagi
murabbiyah untuk dipraktikkan langsung ketika mengelola kelompok halaqoh. Keren
kan?
Tarbiyah
itu seperti menggesek biola. Ia menganalisa fitrah manusia secara cermat,
menggesek seluruh senar dan nada sehingga menghasilkan sebuah suara yang merdu
( page 4 ).
Aku sendiri adalah pelaku
tarbiyah. Aku merasa beruntung karena mengenal tarbiyah sejak tahun 2009. Well, tentunya belum seujung kuku pak
Cah dan bu Ida. Tetapi dua orang hebat ini benar-benar menginspirasiku agar
tetap istiqomah di jalan tarbiyah ini. Nah, kamu gak mau ikutan tarbiyah juga?
Medan, 26 Juni
2018, 09 :11 WIB
Terima kasih atas ‘tamparan
keras’ melalui buku ini ya kak Ayu, pak Cah dan bu Ida. Pokoknya benar-benar
harus merapikan kembali kelompok halaqoh yang berantakan. Keep Hamasah !!
***
DIARY GARPU TALA
Judul : Diary Garpu Tala
Penulis :
Nasrullah
Penerbit :
KMO Indonesia, 2018
Halaman :
180 halaman
Buku ini adalah hasil
marketing luar biasa dari salah seorang teman pengajianku, kak Ade. Sebagai reseller buku ini, kak Ade memang
berhasil banget mempengaruhiku untuk membelinya. Gimana nggak berhasil coba,
setiap kajian mingguan beliau selalu menghipnotis aku dengan kalimat-kalimat menakjubkan
dari buku ini. Belum lagi chat pribadi kami yang tiap harinya nge-gosipin
buku ini. Aiih.
Kak Ade pun sedikit spoiler
isi buku ini kepadaku. Yang katanya ada trik biar rezeki mengalir dengan
lancar, katanya ada tips bagaimana menenangkan hati yang galau, bahkan sampai
menemukan jodoh melalui Al Quran. Nah, siapa yang bisa menolak diberi tawaran
seperti itu, hehe, apalagi tawaran ketiga, ahh Masha Allah. Dari cerita kak Ade
sih isi buku ini sangat menarik. Bahkan ini merupakan ilmu baru bagiku. Aku belum
ketemu buku seperti ini sebelumnya. Tidak hanya itu, ketika aku membaca ulasan
dan testimoni buku ini, aku kembali dikejutkan oleh dua nama teratas yang
memberikan komentar positif terhadap buku ini. Mereka adalah guru dan ustadz
yang menginspirasiku, yaitu Ustadz Yusuf Mansyur dan Mas Ippho Santosa. Nah,
sepertinya tidak ada lagi alasan bagiku untuk tidak memiliki buku ini.
Dan begitulah, buku ini
akhirnya masuk ke perpustakaan pribadiku. Aku PO buku ini dari April dan baru
sampai di genggamanku akhir Mei. Eh, itu artinya hampir satu bulan kan ya?
bener banget. Selama proses penantian buku ini, aku benar-benar harap-harap
cemas *kayak nunggu jodoh, hehe*. Tiap hari nge-japri kak Ade nanyain bukunya
udah nyampe atau belum, hihi. Maafkan kalau adek kakak yang satu ini ngeyel
jiddan.
Pengarang buku ini adalah
Nasrullah, lebih akrab dipanggil pak Nas. Ini adalah buku seri Magnet Rezeki. Beliau
menulis buku ini karena terinspirasi dari percobaan fisika yaitu garpu tala. Do you remember it? Baik. Aku coba
jelaskan ya *perbaiki kerah baju, hehe*. Jika ada dua garpu tala yang
diletakkan, dan satu garpu tala digetarkan maka garpu tala yang lain pasti juga
akan ikut bergetar. Eh, kok bisa? Ya iya lah, kan pakai media suara.
Menurut pak Nas hidup kita
layaknya garpu tala. Kadang kita harus menggetarkan garpu tala yang satu agar
yang lain juga ikut bergetar. Terus apa sih yang harus kita gerakkan? Hati dan
pikiran. Getarkan hati dan pikiran agar selalu positif terhadap apapun yang
terjadi. Hati dan pikiran yang positif ini selanjutnya akan menggerakkan
semesta untuk mem-positif-kan hidup kita.
Ibarat antena, seperti itulah
cara kerja hati dan pikiran. Ada banyak frekuensi yang mengudara di atas sana,
tetapi jika antena hanya diatur untuk menarik frekuensi tertentu, ya frekuensi
itu saja yang akan ditarik, yang lain tidak akan ditarik. Begitupun pikiran dan
hati kita. Jika ia dilatih untuk menarik sesuatu yang baik, ya itulah yang akan
ditarik. Pikiran yang jahat dan buruk tidak akan bisa ditarik. Inilah yang
kemudian seharusnya menjadi pe er kita bagaimana melatihnya agar terus
berpikiran positif. Kata pak Nas tidak cukup dengan pikiran positif, setidaknya
ada tiga bagian yang utama dan penting yaitu positive thinking, positive feeling, dan positive motivation (halaman 6).
Pertanyaannya, bagaiman sih
cara menggerakkan hati dan pikiran? Nah, pak Nas memberikan jawaban terbaik
yaitu Al Quran. Tiada masalah hidup yang tidak selesai dengan Al Quran. Percaya
kan? Kalau gak percaya mending gak usah baca buku ini deh, hehe. semua
persoalan baik itu perihal rezeki, sakit atau jodoh, semuanya ada di dalam Al
Quran. Bahkan sebuah kalimat indah dari Abu Bakar ‘seandainya aku kehilangan tali pecut unta, aku akan menemukannya dalam
Al Quran’ (halaman 29). Masha Allah.
Pak Nas menggunakan istilah
garpu tala ketika berinteraksi dengan Al Quran. Sebuah metode yang ia temukan,
ia praktikkan sendiri, dan menyuruh orang lain melakukannya. Alhamdulillah metode
garpu tala ini benar-benar bekerja dengan baik. Kata pak Nas, langkah pertama
ya harus yakin dulu bahwa penyelesaian masalah ada di dalam Al Quran. Setelah itu
luruskan niat, berserah diri sepenuhnya kepada Allah. Ambil wudhu, sholat, baca
istighfar. Kemudian buka deh Al Quran, terserah halaman berapa. Lalu pilih satu
ayat, terserah ayat apa saja. Baca dan renungkan ayat tersebut. Insya allah itu
jawabannya. Gampang kan? Jadi, kalau ada masalah di garpu tala-in aja deh!
Ini adalah sebuah buku
praktis. Semua hal yang tertuang di buku ini sifatnya aplikatif banget, artinya
kamu bisa langsung mempraktekkannya. Pak Nas juga membubuhkan beberapa cerita
tentang orang-orang yang menggunakan garpu tala dalam penyelesaian masalah
hidupnya. Dari seorang ibu yang frutasi kehilangan anaknya, seorang wanita yang
terlalu lama menunggu jodohnya, seorang anak kecil yang tidak betah berada di
pesantren, istri yang selalu marah dengan apapun tindakan suami. Aah, ada
banyak kisah nyata di buku ini. Kisah nyata ini semakin menguatkan pembaca
bahwa Al Quran memang menyimpan keajaiban sendiri dalam menyelesaikan masalah
hidup manusia.
Percaya deh, kamu akan
benar-benar penasaran dengan isi buku ini. Tentunya aku gak akan spoiler
banget. Pokoknya, kalau ada masalah, ada keinginan, ada keraguan, kegelisahan
atau apapun yang kamu rasakan, tinggal di garpu tala-in aja. Penasaran? Langsung
cobain aja deh.
Medan, 02 Juni
2018, 10:35 WIB
Jadi kepingin ikut camp nya Magnet Rezeki pak Nas deh. Biar
ilmu Garpu Tala makin oke. Dan tentu saja biar makin percaya sama Allah dan Al
Quran. Dan yang paling penting, biar cepat ketemu kapten!! *uhuk*
***
SI CACING DAN KOTORAN KESAYANGANNYA
![]() |
The L.Co Coffe, Medan, North Sumatera |
Judul : Si Cacing dan Kotoran Kesayangannya.
Opening
the Door of Your Heart (Judul Asal)
Penulis :
Ajahn Brahm
Penerbit :
Awareness Publication, 2009
Thomas C. Lothian Pty Ltd, Australia. (Penerbit Asal)
Halaman :
312 halaman
Ketika aku membaca buku ini di
kantor, di masjid, atau di angkot, banyak yang iseng bertanya ini buku apa sih mba?, bahkan ada
pertanyaan yang lebih ekstrim lagi; kenapa
sih beli buku ini?. Aku jadinya memandang buku ini lamat-lamat, apa aku salah beli buku ya? hufft, baiklah akan aku jelaskan kenapa buku
ini masuk dalam koleksiku.
Kenapa sih terpikir membeli
buku ini? Well, semuanya bermula dari
rekomendasi seorang teman. Nah, masalahnya si teman itu ternyata juga belum
membaca, beliau dapat informasi buku ini dari sepupunya –yang udah baca. Nah,
menurut sepupunya, buku ini sangat reccomended banget deh untuk dibaca. Aku, yang notabene
nya adalah pendengar yang baik, tentu akan menyimpan informasi ini. Terlebih
lagi teman yang awalnya merekomendasikan buku ini adalah seorang penikmat dan
pecandu buku juga – likes me. Biasanya
ia mempunyai daftar buku-buku yang menarik untuk dibaca. Nah, bermodalkan trust inilah aku mulai tertarik dengan
buku ini.
Aku langsung stalking si buku ini *before i decide to buy it *. Selama
proses kepo itu berlangsung, ternyata aku menemukan banyak hal menarik lho
tentang buku ini. Misalnya bintang 5 yang diberikan sebuah situs internasional
ternama www. Amazon.com. Huaa,
menurutku itu prestasi banget, awesome
banget lah. Karena biasanya buku-buku yang mendapatkan perhatian di amazon
biasanya adalah buku yang berkualitas, bagus dan banyak peminatnya.
Tidak hanya itu, buku
bergambar cacing ini merupakan international
best seller lho. Eits, jangan tercengang dulu, buku ini juga telah
diterjemahkan ke dalam 20 bahasa. Eh, bukankah itu pencapaian menakjubkan untuk
penulis baru. Nah, yang paling kerennya itu penerbit menjanjikan garansi uang
kembali 100% lho kalau pembaca tidak mendapatkan manfaat apa-apa dari buku ini.
Ini artinya apa coba? Penulis dan penerbit hampir dapat memastikan bahwa setiap
pembaca akan mendapat manfaat dari buku ini. Alasan-alasan inilah yang kemudian
membuatku memasukkan buku ini ke dalam daftar bacaan dan koleksi ku.
Ini adalah buku pertama dari
trilogi yang ditulis oleh Ajahn Brahm. Semua trilogi yang ditulis berjudul sama
yaitu si cacing dan kotoran kesayangannya.
Hanya ada angka yang membedakan untuk masing-masing buku. Nah, karena ini buku
pertama angkanya nggak ada. Gak tahu juga sih kenapa gak ada angka layaknya
buku kedua dan ketiga. Well, tebakanku
karena penulis awalnya gak mau tuh nulis trilogi, tetapi karena buku pertama
meledak banget di pasaran, muncul deh buku kedua dan ketiga *probability sih*.
Buku ini merupakan sebuah
motivasi kehidupan. Aah, lebih tepatnya motivasi untuk para Budhis, hehehe. Ajahn
Brahm sendiri adalah seorang biksu yang menjabat sebagai kepala wihara di
Perth, Australia. Kalian sudah menebak kan kemana arah pembicaraan buku ini?
Hehe. Buku bergambar cacing ini berisi 108 cerita tentang kehidupan. Judul
bukunya sendiri merupakan cerita ke 108. Ajahn Brahm menuliskan cerita ini
berdasarkan pengalamannya sendiri, ada juga yang dari teman atau merupakan
cerita turun-temuran yang ia dapatkan. Hampir semua, eeh semuanya bercerita
tentang dunia biksu. Pengalaman Ajahn bermetamorfosa menjadi biksu, tantangan
yang dihadapinya di awal ke-biksu-annya, pengalaman yang didapatkan selama
menjadi biksu, bahkan beliau juga menyelipkan beberapa nilai budhis dalam
tulisannya.
Gaya bercerita Ajahn Brahm sih
sangat sangat sangat biasa. Malah di beberapa cerita terkesan kaku dan gak
ngalir. Aku gak tahu yang salah siapa, Ajahn Brahm atau penerjemahnya. Pokoknya
aku benar-benar gak dapat fell deh
ketika membaca buku ini. Cerita yang disuguhkan Brahm bahkan sangat
membosankan, karena ia hanya mengulang-ulang kisah kehidupannya, yang mungkin
sangat berbeda dengan kehidupan yang dialami oleh orang kebanyakan.
Aku pikir Brahm akan
memberikan nasihat panjang di setiap kisahnya. Ternyata TIDAAAK. Aah,
menyebalkan banget deh. Ia sama sekali tidak mengajak pembaca memetik hikmah,
kalaupun ada, tapi itu tidak maksimal *menurutku*. Siapa sih yang mau
mendengarkan cerita tanpa ada insight dari
setiap kisah yang diberikan. Nah, Brahm hanya sibuk bercerita dan ‘pamer’
kehidupan biksunya di dalam buku ini. Namun ia lupa bahwa pembaca tidak hanya
butuh cerita, tetapi insight dari
cerita tersebut.
Kalau ditanya apakah mau
membaca buku kedua dan ketiga, maka dengan lantang aku jawab TIDAAAAAK, hehe. Aku
tidak mengatakan bahwa buku ini tidak bagus atau kurang berkualitas. Hanya
saja, aku beneran gak nge-klop dengan buku ini dan sangat tidak merekomendasikan
kalian membacanya, terutama untuk yang muslim, stay away from this book lah. Heran deh kenapa Amazon bisa
memberikan lima bintang ya? kenapa bisa jadi international best seller bahkan di alih bahasakan sampai 20
bahasa? Finally, i will not
reccomendation this book for you, you can get better from this one, CLEAR ENOUGH?
Medan, 29
Mei 2018, 12:00 WIB
Thank
you for the ciamik foto.
Padahal lagi lemes-lemesnya, lagi lapar-laparnya, lagi haus-hausnya. Tetapi
kalau disuruh foto tetap aja bisa kasih penampilan maksimal, ahh.
***
TEACH LIKE FINLAND
![]() |
Yagami Ramen, Medan |
Judul : Teach Like Finland
Penulis :
Timothy D Walker
Penerbit :
PT Gramedia Widiasarana Indonesia
Tahun :
2017
Halaman :
197
Awalnya tidak ada rencana
membeli buku ini. Bahkan aku menyediakan satu hari berburu buku di Gramedia
untuk menemukan buku karangan pak Munif Chatib. Nggak tahu nih, tiba-tiba aku
lagi kepengen banget baca buku bernuansa pendidikan gitu. But ya, qodarullah, semua
buku karangan pak Munif tidak tersedia lagi di Gramedia. Alhasil aku harus
memutar otak, mau beli buku yang mana ya.
Untuk seorang penggila buku sepertiku, memilih satu buku dari ribuan buku untuk
dibeli bukan hal yang mudah. Perlu pertimbangan ini itu ketika memutuskan untuk
membeli sebuah buku. Alhasil aku berkeliling antara satu rak ke rak berikutnya,
satu judul ke judul berikuntya. Dan jeng, jeng, jeng, buku ini Allah hadirkan
tepat di hadapanku. Melihat judul, cover,
dan membaca sinopsis di bagian belakang buku, benar-benar membuatku love at the first sight terhadap buku ini. So, tanpa pikir panjang aku langsung memasukkan buku ini ke dalam
keranjang belanjaanku.
Adalah ia, Timothy D Walker,
seorang berkebangsaan Amerika yang berprofesi sebagai seorang guru sekolah
dasar di Boston. Pengalaman menjadi guru
bagi seorang Walker sudah tidak diragukan lagi. Ia telah cukup lama berkutat
dengan profesi guru. Walker sebenarnya sangat menikmati profesi itu, ya walau
ada beberapa hal yang selalu ia keluhkan kepada istrinya. Terkadang membuat ia
ingin resign dari pekerjaannya. Hingga akhirnya takdir
membawanya pindah ke Finlandia.
Finlandia, negara yang
digadang-gadang memiliki sistem pendidikan terbaik di dunia ini membuat Walker
tertantang untuk kembali menggeluti profesi pengajar. Begitulah, Tuhan membuat
skenario bahwa ia ditakdirkan kembali untuk menjadi salah seorang pengajar di
sekolah dasar Finlandia. Nah, disinilah semua kisah itu dimulai. Ini juga yang
menjadi cikal bakal buku ini lahir.
Pada awal-awal ia meniti
karier di Finlandia, Walker mengalami ‘gamang’ dan banyak keterkejutan. Bagaimana
tidak, ternyata sistem pendidikan dan pembelajaran yang ia dapatkan di Amerika
sangat sangat jauh berbeda dengan yang ia dapatkan di Finlandia. Bahkan banyak
hal ‘aneh’ yang ia temukan pada sistem pendidikan di Finlandia. Walker
beranggapan, sebagai negara yang memiliki skor paling tinggi untuk PISA,
pendidikan Finlandia akan lebih ketat, serius, disiplin, rumit, dan tersktur. Namun,
ia tidak menemukan itu. Walker merasa bahwa pendidikan di Finlandia jauh lebih
santai, tidak terikat dengan berbagai aturan harus ini dan itu.
Sebut saja jam istirahat yang sering.
Di Finlandia siswa mendapatkan istirahat 15 menit setelah meengikuti 1 jam
pelajaran. Guru-guru di Finlandia bukanlah guru yang berjibaku dengan tugas,
penelitian atau permasalahan siswa. Bahkan ketika jam istirahat, para guru ini
menghabiskan waktunya dengan mengobrol ringan di ruangan guru. Ketika libur
sekolah pun, guru-guru ini tidak lagi membahas masalah pekerjaan, mereka
benar-benar menikmati liburannya. Siswa di Finlandia tidak dibebani dengan
banyak tugas dan pe er. Mereka lebih diarahkan untuk menyelesaikan berbagai
persoalan, sehingga pembelajaran berbasis masalah dan pembelajaran berbasis
proyek menjadi model pembelajaran yang sering digunakan. Siswa Finlandia juga
terkesan mandiri. Tidak ada guru yang menyambut di gerbang sekolah, siswa
pulang dan pergi sekolah sendiri bahkan berjalan kaki, siswa juga berusaha
menyelesaikan permasalahan sendiri tanpa merepotkan orang lain. Selain itu,
suasana pembelajaran di Finlandia sangat jauh dari nuansa kompetisi. Siswa tidak
diajarkan untuk saling berkompetisi dengan yang lain, tetapi mereka belajar
untuk sama-sama pintar dan cerdas. Siswa juga tidak diharuskan menjadi yang
terbaik, melainkan harus menjadi yang lebih baik dari sebelumnya. Dan masih
banyak hal-hal menarik dari sistem pendidikan di Finlandia.
Buku ini adalah sebuah narasi
ilmiah yang ditulis oleh Walker berdasarkan pengalamannya ketika menjadi guru
di Finlandia dan Amerika. Ada 33 strategi yang ditulis Walker dalam buku ini. Strategi
ini dijabarkan Walker bukan bersifat teoritis, namun ia menceritakan dari
pengalamannya. Sehingga para pembaca harus jeli menangkap makna yang disampaikan
Walker. Sebuah gaya tulisan yang cukup unik menurutku. Well, kalau di pendidikan mah bahasanya open ended. Artinya pembaca diberi kebebasan menangkap makna yang
diceritakan oleh Walker.
Menariknya, Walker juga
menyelipkan beberapa jurnal ilmiah untuk mendukung kenapa strategi ini sangat
layak untuk dipraktekkan. Nah yang ini sangat keren dan awesome banget menurutku. Ditambah lagi, jurnal yang ia selipkan
itu bukan jurnal umum yang sering didengar. Ada beberapa jurnal menarik yang
Walker tambahkan. Misalnya saja Brigid Schulte yang melakukan penelitian bahwa
pekerja yang menghabiskan waktu liburnya memiliki performa kerja yang lebih
bagus daripada mereka yang tidak menggunakan waktu liburnya. Aah, mungkin ini
juga alasan kenapa kalau tiba-tiba kurang fokus, kurang bersemangat kerja, kamu kurang piknik tuh. Aku pikir ini
lelucon semata, ternyata ada penelitiannya lho, sangat menarique kan? So, kapan nih kita pergi liburan, hehe.
Buku ini sangat bagus sekali
untuk praktisi dan pemerhati pendidikan. Aku merasakan betapa tertinggalnya
pendidikan Indonesia, betapa masih banyaknya pe er yang harus dikerjakan oleh
para pendidik di negeri ini. Melalui buku ini juga, aku seolah-olah bertandang
ke sekolahnya Finlandia, melihat bagaiman kelasnya, bagaimana guru mengajar dan
berinteraksi dengan para siswa. Well, ada
banyak ilmu dan pengalaman di buku ini.
Medan, 17
Mei 2018, 20 : 56 WIB
Tulisan ini diselesaikan dalam
kesendirian, ketika semua orang berangkat tarawih ke masjid. Apalah dayaku yang
menikmati Ramadahan di rumah karena syariat sedang tidak memperbolehkanku
menikmati ibadah. Hiks.
***
WONDERFUL JOURNEYS FOR A MARRIAGE
![]() |
Habitat Cafe, Medan, North Sumatera |
Judul : Wonderful Journeys For A Marriage
Penulis :
Cahyadi Takariawan
Penerbit :
PT. Era Adicitra Intermedia
Halaman :
336
Empat Juni 2016, buku ini
hadir berlapis kertas kado berwarna pink. Ia menjadi hadiah ulang tahun yang
berkesan dari seseorang yang tentunya juga sangat berkesan. Sebuah pesan
tersirat ia coba sampaikan kepadaku “oh come
on Suci, get your marriage soon”,
aiiihh. Itu artinya, hampir dua tahun buku ini telah bersamaku. Pertanyaannya,
apakah aku telah menemukannya? Atau malah aku salah jalan dan semakin jauh dari
hal yang harusnya aku temukan?
Tak perlu waktu yang lama
bagiku untuk melahap buku ini. Sayangnya aku belum sempat untuk melakukan
resensi buku ini, makanya kali ini aku kembali melahapnya, merenunginya sekali
lagi. Berharap sebuah keajaiban Allah berlaku pada diriku. Semoga bukan lagi
mempersiapkan pernikahan, tetapi berpindah menjadi menjalani pernikahan.
Aamin.amin. Kenapa sih buku ini harus repot-repot di resensi dan di unggah di
blog ku? Well, karena buku ini sangat bagus sekali. Very high reccomended for a single person.
So, buat kalian yang masih jomb*o,
pengen banget nikah, pengen segera melamar, alangkah baiknya kalau kalian
mengkhatamkan buku ini. Terus kalau udah khatam tapi belum nikah juga gimana?
Itu mah gak urusan aku, urusan Allah itu mah, aku aja yang udah khatam
berkali-kali masih di pending tuh
jodohnya, aiih *curhat, eh*.
Buku ini ditulis oleh salah
satu pengarang favoritku yaitu pak Cah. Awal mengenal pak Cah memang lewat
beberapa buku beliau yang menjadi bahan bacaan wajib di kajian pekananku. Sebut
saja Keakhwatan, Di Jalan Dakwah Aku Menikah, Memoar Cinta di Jalan Dakwah, dan
masih banyak yang lain. Kekagumanku atas tulisan dan cara berpikir pak Cah
semakin menjadi-jadi ketika beliau menjadi founder
Jogja Family Centre, sebuah lembaga yang menangani berbagai permasalahan
tentang pernikahan dan keluarga. Bahkan aku juga mengikuti beberapa seminar
dimana pak Cah adalah pembicaranya. Segitu amat sih kagumnya sama pak Cah? Well, memang sih. Aku biasanya akan
begitu kagum, suka, tertarik ketika ada irisan pemikiran antara aku dan lawan
bicara.
Sebenarnya buku ini adalah serial
dari wonderful family yang juga
ditulis oleh pak Cah. Ada banyak judul buku yang termasuk dalam serial ini, wonderful husband, wonderful wife, wonderful
love, wonderful live dan masih banyak wonderful
yang lainnya. But, yang paling relate denganku
adalah buku bersampul biru ini, hehehe. Terus buku yang lain kapan relate nya? Soon, insya Allah.
Pak Cah membagi buku ini
menjadi tujuh bagian yang ia namakan tujuh catatan. Ketujuh catatan ini
masing-masingnya berisi pesan tentang pernikahan. Dimulai dari hakikat
pernikahan, kesiapan menikah atau hal-hal yang harus dipersiapkan untuk
menghadapi pernikahan. Pokoknya yang nge-blank
banget perihal menikah, bahasan pak Cah benar-benar membuat kita tahu banyak
hal tentang menikah.
Pemaparan pak Cah juga sangat
detail. Bahkan beliau melengkapi dengan data-data yang akurat, misalnya data
aborsi atau seks bebas. Aku merasa seperti sedang membaca jurnal penelitian
euy, hehe. Ini mencirikan bahwa pak Cah benar-benar melakukan riset untuk
menulis buku ini, bukan sekadar nulis doang atau based on his experience. Selain itu, pembahasan topik pernikahannya
so complete lah. Mulai dari kriteria
pasangan yang baik, perbedaan usia, faktor kufu, kasih tak sampai, proses
taaruf, bertemu calon mertua, proses khitbah sampai pada pernikahan. Lengkap,
detail dan runut banget deh.
Honestly,
buku ini benar-benar membuat
pembaca ingin segera menikah dan tentunya mempersiapkan pernikahannya.
Persiapan itu bukan hanya sekadar sistematika acara atau ritual adat yang akan
dilangsungkan, melainkan lebih kepada persiapan mental dan jiwa. Pernikahan
bukan hal yang sekadar diinginkan saja lho, tetapi harus dipersiapkan. Nah,
sudah sejauh mana nih persiapan kalian?
Menikah
adalah bab mengambil keputusan setelah engkau melakukan proses pencarian.
Engkau tidak memerlukan seseorang yang kaya atau rupawan. Engkau hanya
memerlukan seseorang yang akan menemanimu, mengerti dirimu, bisa menerima
kondisimu, mau menjadi sahabatmu dalam suka dan duka, melewati hidup bersama
dalam segala keadaan. (Page 4)
Medan, 02 Mei 2018, 09:47 WIB
In Frame : Lagi nunggu pesanan
kopi,
“Eh, fotoin gue dong, pakai
buku ini ya”
“kenapa harus pakai buku, norak lu”
“Biar gue di endorse buku, heheh”
“hmmm”
Dan begitulah hasil fotonya,
gadis berjilbab cokelat yang berharap di endorse
buku. hehe
***
BEAUTY CASE
Judul : Beauty Case
Penulis :
Icha Rahmanti
Penerbit :
Gagasmedia
Halaman :
286
Kesan pertama melihat cover dari buku ini adalah “wah, aku bakalan baca
buku romansa ala-ala remaja nih”. Well,
sebenarnya paling nggak banget kalau disuruh baca cerita seperti tenlit-tenlit gitu, ketuaan aku rasanya, hehe. Tapi beberapa teman tetap
menyarankan aku agar memasukkan tenlit
sebagai bahan koleksi bacaan. Kata mereka nambah kosa kata, nambah ide, dan
tentunya nambah tingkat kebaperan *aiih*. Kalian bisa melihat sendiri cover nya kan? Ya, sesuai sih dengan judulnya.
Covernya jelas menampilkan wajah seorang perempuan
yang cantik plus kacamata plus lipstik. Terbayang banget nih bahwa novel ini
akan menceritakan remaja yang heboh dengan masalah fisik, masalah kecantikan
atau kepopuleran. Ya, my guess sih.
But,
have you heard? Don’t judge a book by its cover. Ungkapan ini tuh sesuai banget sama buku ini.
Antara cover yang alay menurutku very totally different dengan isi cerita
yang luar biasa. Well, ini memang
bercerita tentang masalah asmara, persahabatan, persaingan dan tentang
kecantikan. But, ternyata tidak
sesederhana yang aku kira. Cerita dalam novel ini benar-benar di luar
prediksiku. Ahh, i fall in love with this
novel.
Novel ini bercerita tentang seorang
gadis 25 tahun, Nadja Sinka Suwita, yang
hidup di tengah hiruk pikuknya kota Jakarta. Ia adalah seorang freelancer jasa desain interior. Tentunya
sebagai seorang freelancer membuat dirinya
sering mengalami permasalahan ekonomi. Job
yang kadang datang kadang tidak, jelas-jelas membuat her financial management is
mess. Beruntung ia tinggal di rumah kakak satu-satunya, kak Shana, sehingga
ia tidak perlu memikirkan masalah biaya tinggal dan biaya makan.
Kebosanan yang kerap melanda
hidupnya berhasil ia atasi dengan kehadiran dua sahabat terbaik, yaitu Obi dan
Dian. Obi adalah anak orang kaya, terkenal, serta memiliki relasi yang luas. Obi
adalah seorang cowok pebisnis, semua bisnis digawanginya, sehingga Obi adalah the best gimp for Nadja. Semua proyek yang Nadja lakukan berasal dari Obi. Sementara
Dian adalah gadis lulusan hukum yang menghabiskan hari-harinya dengan bekerja
di sebuah firma hukum. Walau background
ketiga sahabat ini sangat berbeda satu
sama lain, tetapi mereka benar-benar saling melengkapi. Bercanda, menghabiskan
waktu bersama, mengumpat bersama, menceritakan orang lain pun bersama. Sahabat yang
benar-benar klop deh.
Cerita serunya dimulai ketika
Nadja bertemu dengan keponakan Haslan Nasution, yaitu Budiarsyah Nasution. Haslan Nasution sendiri adalah
seorang pemimpin partai yang akan maju di arena pemilu waktu itu. Itu artinya,
Budi Nasution sendiri di gadang-gadang sebagai replikanya Haslan Nasution. Well, Nadja langsung suka kepada Budi
pada pandangan pertama. Secara, Budi itu ganteng, keren, cool, smart, populer, aah
eligible man pokoknya.
Nadja menjadikan Budi sebagai the one and only drop dead gorgeous. Dengan segala keberanian ia
berusaha mendekati Budi, membangun komunikasi, and she gets what she wants. She
makes a contact, makes a call, and makes a SMS with Budi. It is awesome, isn’t
it?
Ia merasa bahwa Budi juga
menaruh simpati kepadanya, ya, mungkin menyukainya.
Sampai akhirnya ia bertemu
kenyataan bahwa sosok artis yang dikaguminya, Dania Amaranti Soedjono, seorang cover girls tabloid kesayangannya,
memiliki hubungan khusus dengan Budi Nasution. Seketika itu ia menjadi begitu
benci dengan sosok artis itu, bahkan mengatur berbagai cara agar Dania yang
konon katanya cantik jelita itu benar-benar memiliki imej yang jelek di depan publik.
Kekesalan itu semakin memuncak
ketika ia harus berada di proyek yang sama dengan Dania. Nadja benar-benar
berjuang untuk mendapatkan perhatian Budi. Ia ingin membuktikan bahwa sejatinya
ia lebih pantas mendampingi Budi daripada Dania. Well, memang sih ia tidak secantik Dania, tetapi Nadja merasa
memiliki kemampuan otak yang tidak dimiliki Dania. Akhirnya ia mulai melakukan
hal-hal aneh untuk memenangkan pertandingan yang ia ciptakan sendiri ini.
Akankah Nadja memenangkan hati Budi? Kuy dibaca langsung bukunya.
Mba Icha Rahmanti, kok bukunya
bagus banget siih? Beneran, aku suka banget. Well, kalau masalah ide udah biasa sih. Persahabatan, cinta, dan
kecantikan serta kepopuleran. Aku sering menemukan kisah ini di berbagai buku. Tetapi
mba Icha benar-benar apik, rapi, sistematis dalam menggabungkan semua hal itu
dalam buku ini. Pesan yang ingin mba Icha sampaikan juga bisa aku serap dengan
baik, sangat baik malahan. Mba Icha menjelaskan bagaimana definisi cantik itu
sebenarnya, apakah kecantikan itu perlu untuk sebuah hubungan.
Beneran deh aku salut banget. Mba
Icha menabrak semua tombol-tombol perasaan di dalam otakku. Aku bisa menangis,
gembira, kesal, dan itu berubah-ubah dalam jeda waktu yang singkat. Aah, buat
perempuan segera deh baca buku ini, dan pastikan kalian menemukan the new inner beauty dalam diri kalian. Dan yang paling aku suka,
mba Icha meng-combine percakapan
dengan bahasa Inggris, iih, aku suka banget mba, beneraaaan.
Bagian favoritku itu ada di part 15
“Trophy vs Partner (page 231-244). Kenapa aku bisa suka? Mungkin karena
inilah yang paling relate dengan kondisi yang aku alami sekarang. What? . Percakapan antara Max dan Nadja.
Kamu itu mau mencari trophy atau partner sih? Kalau cuma memimpikan
pasangan yang populer, dipuja, kaya, ganteng atau sekadar muasin ego itu mah
kamu mau dapat trophy aja. After that? Ya bakal ditaruh dan dibiarkan berdebu. Nah,
kalau kamu nyari partner yang orientasinya lebih kepada kecocokan jiwa
dan visi misi kan lebih keren. Kamu sendiri kalau disuruh memilih mau dijadikan
trophy atau partner?
Medan, 22
April 2018, 15 : 12 WIB
Buku ini menamparku dengan
keras. Hey Suci, jangan-jangan dia bukan
partner hidupmu, dia hanya sebatas trophy
yang dipuja, diagung-agungkan. Masalahnya sekarang kamu mau nyari trophy atau partner? oke Suci, think
smart !
***
PETUALANGAN JAMES BOND : BLOOD FEVER
Judul : Petualangan James Bond : Blood Fever
Penulis :
Charlie Higson
Penerbit :
PT Elex Media Komputindo
Halaman :
414 halaman
Akhirnya kembali berkutat
dengan buku fiksi. Kali ini aku menantang diriku dengan sebuah buku
petualangan, misteri, dan pembunuhan. Hmm, jarang banget sih membaca buku jenis
ini, karena sedikit scary aja kurasa,
hehe. Buku ini adalah kemurahan hati kak Ulfa, salah seorang rekan kerja di
kampus. Ahh, kalian tentu berpikir, ternyata buku yang aku khatamkan adalah
hasil kebaikan hati orang-orang di sekitarku. Well, indeed sih. Tapi,
bukankah itu gunanya silaturrahmi, persahabatan, serta sebuah kepercayaan?
Buku ini adalah buku kedua
dari tujuh serial young bond. Naasnya,
aku baru membaca satu buku dan inilah bukunya. Itu artinya, aku melewatkan
serial pertama dari young bond ini. Lebih
sayangnya lagi, kak Ulfa *yang pintar dan baik hati itu* hanya memiliki dua
saja, yaitu buku kedua dan buku ketiga. Beliau mengatakan sudah berburu buku
itu di sini dan di situ, but, tidak
menemukan serial ini secara lengkap. Semangat mencari lagi kak, semoga bisa
melengkapi ketujuh serial ini. Dan aku juga bisa mengkhatamkan ketujuh buku
itu. *modus*.
Cover hitam yang menutupi buku ini jelas
menggambarkan betapa kelamnya cerita dalam buku ini. Ditambah lagi dengan judul
yang antimaisntream banget Blood Fever. Seolah
ingin menceritakan bahwa setiap adegan dalam buku ini akan berhubungan dengan
darah dan kegelapan tentunya. Overall
sih cover dan judul memang menceritakan isi buku ini,
tetapi setelah aku menamatkan buku ini, honestly
semuanya berbeda dari perkiraan awalku. Seperti di luar ekspektasiku. Ceritanya
tidak begitu seram layaknya judul dan cover,
hehe.
Adalah ia James Bond, siswa
sebuah sekolah asrama ternama di Inggris, yaitu Eton. Menghabiskan waktu di
sekolah ini membuat ia merasa muak. Setiap tempat dan waktu ada aturannya,
bahkan cara berpakaian juga diatur di sekolah ini. Hal ini menyebabkan diri dan
beberapa temannya membuat sebuah perkumpulan berbahaya. Pekerjaan mereka adalah
menyelinap keluar asrama setiap malam, bercerita, minum alkohol dan
menghabiskan beberapa batang rokok.
Hingga suatu hari Bond
terjebak dalam penyelinapannya. Ia berada di sebuah rumah dan melihat beberapa
aktivitas asing di sana. Bond mengingat dengan jelas bahwa di sana orang-orang
menggunakan bahasa Latin dan menggunakan simbol MM di kedua tangannya. Sejak malam
itu, Bond menjadi apa maksud dari simbol MM. Ia kembali dikejutkan oleh sebuah
gelang bersimbolkan MM terjatuh di lantai sekolahnya.
Sampai akhirnya liburan
sekolah datang. Bond mengisi liburannya dengan mengikuti tour sekolah ke sebuah
tempat di Sardinia. Peter Haight dan Cooper ffrench adalah dua orang guru yang
bertanggung jawab terhadap acara itu. Acara yang diperkirakannya akan sangat
menyenangkan, harus berakhir tragis dan menyedihkan. Ia hampir dibunuh oleh
gurunya sendiri, melarikan diri ke rumah sepupunya, bertemu milyuner yang
jahat, bajak laut yan menculik adik dari sahabatnya. Berbagai peristiwa ini
mengantarkan James Bond ke dalam jurang kegelapan. Akankah ia selamat? Berapa nyawa
yang berkorban demi keselamatan James
Bond? Berapa kali kematian menghampirinya?
Setelah membaca buku ini, aku
menyadari bahwa buku dengan genre misteri dan pembunuhan seperti ini sangat
tidak cocok untukku. Aah. Beneran deh, aku terus mencoba menyukai cerita ini,
tapi aku benar-benar tidak tertarik. Sebenarnya, Charlie Higson sudah
menampilkan cerita terbaik. Buktinya dia berhasil memainkan emosiku ketika membaca
novel ini. Aku seolah bisa merasakan perjalanan James Bond di tengah hutan,
ketika Ugo memberikan hukuman berupa gigitan nyamuk yang maha dahsyat (dan ini
membuat ku bergidik setiap seekor nyamuk berada di sekitarku). Almost perfect.
Akunya saja yang kurang
menikmati cerita ini karena tidak tertarik dengan genre ini. Lucu deh, kalau
soal film aku jatuh cinta banget dengan film genre misteri, action dan adventure seperti ini. Tapi kalau urusan buku, aku nyerah deh. Sebelumnya
ada beberapa buku Agatha Christie yang berhasil aku khatamkan. Tapi ya gitu
deh, aku sekadar menamatkannya saja. Tidak tertarik dengan apa yang
diceritakan, bahkan jika ada yang bertanya bagaimana bukunya, ya gitulah aku
akan menjawab dengan jawaban ala kadarnya. Its
mean this book not reccomended for me, hahaha. Tapi, kalau kalian pencinta
buku misteri, percaya deh buku ini akan mengantarkan kalian menuju petualangan
yang lebih seru, lebih menakjubkan dan tentunya lebih menyeramkan.
Penasaran? Mulailah bergerilya
menemukan ketujuh serial ini!
Medan, 20
April 2018, 15 : 42 WIB
Dari dari 30 Bab buku ini, aku
jatuh cinta pada bab ketiga. Bukan karena cerita atau tokohnya, tetapi karena
judul dari bab tersebut. EMPAT JUNI, itulah
judulnya. Hey, it is my birthday,
yeeaay !!
***
THE ANGEL INSIDE
Judul : The Angel Inside
Penulis :
Chris Widener
Penerbit :
Mori Agency Co, Ltd
Halaman :
126
“Akan
datang masa dimana anda harus memutuskan apakah ingin hidup dalam pilihan orang
lain atau memilih sendiri hidup yang anda inginkan”
Itu adalah kalimat pertama yang
aku temukan ketika membuka lembaran awal buku ini. Menohok sekali. Aku merasa
tulisan itu memang dipersembahkan untukku. Kalimat singkat inilah yang kemudian
membuat rasa ingin tahuku terhadap buku ini semakin menjadi-jadi. Tanpa berpikir
panjang, aku langsung membaca buku ini dan berusaha menamatkan. Well, karena aku biasanya sebelum
membaca buku, suka banget ngepoin buku itu. Mencari beberapa informasi di
internet tentang buku, membaca sinopsis, mengamati daftar isi, kata pengantar
atau mencermati hasil spoiler dari
orang-orang. Nah jika menurutku buku itu menarik, baru deh aku mulai
membacanya.
Buku ini adalah sebuah buku
fiksi yang menceritakan perjalanan seorang pemuda yang tengah putus asa dengan
kehidupannya yang ia rasa berantakan. Pemuda itu memilih berlibur ke Florensia,
sebuah kota di Italia. Ternyata liburan yang ia anggap sebagai pelarian atas
masalahnya menjadikan ia bertemu dengan seorang pria tua yang mengajarkan ia
banyak hal mengenai nilai-nilai kehidupan.
Tom Cook, pria yang tengah
berputus asa itu belajar dari maha karyanya Michela Angelo, seorang seniman
pemahat patung ternama dari Italia. Patung David
adalah sebuah maha karya Michela Angelo. Pria tua tersebut mengajarkan banyak
hal kepada Tom melalui patung tersebut. Pria tua itu mencoba menemukan potensi
diri Tom yang selama ini tidak disadarinya, membangkitkan semangat dan motivasi
Tom agar menjadi diri yang sebenarnya. Pria
tua itu menjelaskan mengapa ukuran tangan dan kepala patung David
lebih besar? Lalu, apa hubungannya dengan kehidupan. Mengapa Michela
Angelo mampu membuat patung David
dengan sangat sempurna? Bagaimana keterkaitan antara memahat dan memoles patung
dengan sebuah kehidupan yang dijalani manusia.
Hanya beberapa jam dihabiskan
Tom bersama pria itu. Berkeliling ke museum patung David, melanjutkan perjalanan ke sebuah galeri seni, dimana para
pemahat patung sedang bekerja, lalu berakhir di sebuah acara makan malam ringan
yang istimewa. Walau hanya hitungan beberapa jam saja, Tom mampu mengubah
pikirannya mengenai hidup yang ia jalani selama ini. Ia sadar betapa bodohnya
ia yang tak mampu melihat potensi yang sebenarnya ia miliki. Pembelajaran yang
diberikan oleh pria tua itu benar-benar membuat dirinya seolah terlahir
kembali. Ia sangat siap untuk bertempur dengan realita yang akan ia hadapi di
negerinya. Dan akhirnya Tom Cook pulang ke negerinya untuk menjadi the new Tom Cook.
Well, ini memang sebuah kisah fiktif. Tetapi menurutku,
buku ini bukan sekadar kisah fiktif saja. Ia adalah sebuah kisah fiksi yang
amat baik, bahkan cerita fiksi ini jauh lebih benar daripada fakta. Chris
Widener mengemas buku ini dalam bentuk cerita fiksi, akan tetapi pesan dan
nilai kehidupan yang ia coba sampaikan tetap tersajikan dengan baik lewat
dialog ringan antara Tom dan pria tua.
Honestly, pembahasan Widener di dalam buku bisa
dikatakan sedikit rumit dan berat. Ada beberapa istilah tentang dunia seni atau
beberapa sejarah tentang Michela Angelo. Hal ini menyebabkan pembaca harus
berpikir dan membayangkan seperti apa kondisi yang diceritakan oleh Widener. Bahkan
aku sampai searching untuk memastikan
kebenaran akan khayalan dan pemikiranku. Nah, cerdiknya beliau, menyederhanakan
kerumitan pemikiran itu lewat cerita fiksi dengan dialog yang sederhana. Unique banget deh. Chris Widener berhasil membuat
kita menjadi Tom Cook. Kita seolah bertemu dengan pria tua itu, dan seolah
belajar langsung dari dia mengenai nilai-nilai kehidupan. Sehingga setelah
menamatkan buku ini, kita seperti terlahir kembali. The New Of Us, yeaaay!!
Menurutku, buku ini sangat
menarik. Very unique banget deh
pokoknya. Aku sangat jarang menemukan buku fiksi rasa non fiksi seperti ini. Jadi,
buat kalian yang ingin belajar tanpa merasa digurui, aku rasa buku ini cocok
dengan kalian. Memang pria itu itu sedang mengajari Tom, tetapi sejatinya ia
sedang mengajari kita, yang sedang membaca buku ini. Walau ini buku lama, nggak
rugi kok kalau kalian juga berhasil menamatkan buku ini. Happy Reading Everyone.
Medan, 6 April 2018, 14 : 57
Buku ini
akhirnya membuatku bertanya pada diri sendiri, ‘apakah aku benar-benar bahagia
dengan pekerjaanku saat ini?’. Dan aku belum menemukan jawaban yang pasti,
aiih.
***
MOSLEM MILLIONAIRE
![]() |
Ruang Dosen Universitas Potensi Utama, Medan, Sumatera Utara |
Judul : Moslem Millionaire
Penulis :
Ippho Santosa
Penerbit :
PT Elex Media Komputindo
Halaman :
100
Setelah sekian lama menghabiskan
waktu dengan novel, aku kembali bergelut dengan buku non fiksi. Menurutku
membuat bahan bacaan selang seling seperti ini akan sangat membantu otakku
dalam me-refresh semua sistem yang
sedang bekerja, hihihi. Buku yang aku khatamkan hanya dua hari ini (padahal
cuma 100 halaman, tapi aku membutuhkan dua hari, aiihh) adalah kemurahan hati
kak Afifah. Beliau dengan senang hati meminjamkan (kembali) dua buku terbaiknya
kepada aku. Eits, tenang saja, aku akan review
bukunya di sini kok. Terima kasih kak Afifah, hehe. Jika bukan karena Maha
Kuasa nya Allah yang menggerakan hati kakak untuk meminjamkan buku kepadaku,
maka aku akan kehabisan bacaan di akhir bulan ini.
Ini adalah buku kedua karangan
mas Ippho yang berhasil aku khatamkan untuk tahun ini. Sebenarnya aku lebih
suka melihat dan belajar melalui video atau postingan mas Ippho. Jujur ya, baru
tiga buku mas Ippho yang aku khatamkan, tujuh
keajaiban rezeki, wow, dan moslem
millionaire. Entah kenapa aku tidak begitu prefer dengan tulisan mas
Ippho dalam bentuk buku, hihi. Itu juga mengapa ketiga buku mas Ippho yang aku
baca, merupakan hasil pinjam dari mereka yang berbaik hati meminjamkan
kepadaku. Hehehe.
Buku terbitan 2013 ini
merupakan serial kelanjutan dari beberapa buku mas Ippho lainnya yaitu Hanya 2 Menit, 7 Keajaiban Rezeki, dan Percepatan Rezeki. Sayangnya, aku baru
membaca dua buku saja, aihh. Dari judul saja mungkin sudah sangat terlihat
kemana arah pembicaraan buku ini, dtambah lagi dengan background nya mas Ippho, sehingga para pembaca tahu buku ini akan
bercerita tentang apa.
Untuk masalah cover, hmm gimana ya? menurutku sedikit
kurang nyambung sih (mungkin seleraku jelek, maafkeun). Mas Ippho memilih cover bergambarkan seorang perempuan
shalihah yang mengenakan cadar. Menurutku, kurang cocok saja dengan judulnya Moslem Millionaire. Jujur ya mas,
bermodalkan hanya melihat cover tanpa
menghiraukan judul, aku pikir ini adalah buku tentang sesuatu hal yang
berhubungan dengan perempuan. Eeh, tahunya, hehehe. Mungkin diganti degan yang
universal lebih bagus sih mas, misalnya gambar uang, istana atau gambar sebuah
padang pasir (seperti 7 keajaiban rezeki) menurutku lebih cocok sih.
Mas Ippho meramu tulisan ini
dalam tujuh bab yang semuanya membahas perihal cinta. Keajaiban cinta,
kebesaran cinta, pengorbanan cinta dan lainnya, cocok sekali dengan tag line yang mas Ippho tampilkan di cover, yaitu menguasai cinta dan harta
dalam 365 hari. Cinta, menjadi hal yang paling ditekan mas Ippho dalam buku
ini. Diawali dengan menyadarkan pembaca betapa pentingnya cinta, menyajikan
berbagai kisah cinta yang luar biasa atau betapa luar biasanya hidup yang
dipenuhi banyak cinta. Mas Ippho mengelompokkan cinta menjadi tiga yaitu
Rational love, yaitu
cinta terhadap sesuatu. Emotional love,
yaitu cinta terhadap
Orang yang dicintai dan Spritual love yaitu cinta karena Allah. (Halaman 16)
Mas Ippho juga tidak lupa
mengaitkan konsep cinta dan rezeki (ini nih mas Ippho banget). Apakah harus
menabung atau sedekah? Bagaimana menyikapi sebuah kegagalan dan pembelajaran?
Dan masih banyak hal lainnya. Semuanya dibingkai dalam cinta, artinya mas Ippho
mengaitkan semua pembahasannya dengan cinta. Betapa cinta dapat menjadikan kita
menjadi kaya, berkah dan berlimpah. Cinta kepada siapa? Bagaimana caranya? Aah,
lebih baik kalian baca langsung bukunya mas Ippho ini, hehe.
Menuruku, ide yang diangkat
mas Ippho sangat menarik. Ia mencoba mengaitkan perihal rezeki dan cinta,
sangat jarang sih menurutku (entah wawasan perbukuan ku yang kurang, hehe).
Hanya saja penyajian kontennya menurutku ‘sedikit berantakan’. Memang ada tujuh
bab yang dibahas mas Ippho dalam buku ini, sayangnya setiap bab aku rasa kurang
fokus aja. Awalnya membahas betapa cinta mempengaruhi rezeki, eh langsung saja
ke antusiasme, terus ke pembelajaran, menghadapi kegagalan, hihih terlalu jumping banget pembahasannya mas. Entah
aku yang kurang fokus membaca entah gimana ya, pokoknya setiap lembaran dengan
judul baru, pasti deh aku bingung ‘kok kesini ya?’, hehehe. Paling bingung itu
ketika ketemu bab tujuh. Aku pikir mas Ippho masih ingin menuliskan hal tentang
rahasia cinta, ee tahunya hanya sebuah pernyataan pendek tiga baris. ‘Apa-apaan
ini?’, setidaknya itu kalimat yang keluar ketika aku membalik halaman bab tujuh
itu. Aku juga kurang mengerti apa sebenarnya maksud mas Ippho. Aku malahan
berpikir, buku itu miss beberapa
halaman, tetapi ketika aku cek, kondisi buku baik kok. Jadi kenapa ya? Ahh
entahlah.
Cara penulisan mas Ippho sih
standar banget, hehe. Aku juga heran, buku dengan 100 halaman ini bisa laku
jutaan eksemplar dengan harga yang lumayan tinggi. Hhm, mungkin karena branded kali ya, siapa sih yang nggak kenal dengan mas
Ippho, hehe. Selain itu mas Ippho bisa menghadirkan sebuah saran yang aplikatif
banget dalam meningkatkan bisnis seseorang. Nah, disini nih nilai jual buku mas
Ippho. Tapi kalau cara penulisan, pemilihan kosa kata, sistematika tulisan, aah
mas Ippho masih belum ada apa-apanya dengan penulis lainnya. Heheh, maaf ya
mas.
Rekomendasi nggak ya? jelas
dong. Buatku gak ada yang buku yang jelek kok, selama yang disampaikannya adalah
kebenaran. Kita saja yang kurang menikmati buku tersebut. Dan aku? Kurang
menikmati buku ini, hehehe.
Medan, 29
Maret 2018
Tulisan ini ditutup dengan
hadirnya hujan di kota Medan. Allahuma Shayyiban Nafi’an.
Berdoa, MULAI !
***
BIDADARI BERMATA BENING
Judul : Bidadari Bermata Bening
Penulis :
Habiburrahman El Shirazy
Penerbit :
Republika, 2017
Halaman :
337
Akhirnya buku ini sampai di
tanganku setelah satu bulan buku ini beredar di toko buku. Ya, aku termasuk
yang terlambat membaca buku ini. Padahal ngakunya fans berat kang Abik, hehe.
Membeli buku ini sungguh tidak memerlukan banyak alasan, banyak pendapat atau
direkomendasikan seseorang. Bagaimana tidak, ini adalah novel karyanya Kang
Abik. Hampir tidak ada novel kang Abik yang tidak aku suka. Ya, aku
benar-benar jatuh cinta dengan semua novelnya kang Abik. Memang sangat pantas
jika beliau dinobatkan sebagai novelis nomor satu di Indonesia. Tabarakallahu
ya Kang Abik.
Untuk kali ini, seperti biasa,
Kang Abik memberikan kejutan kepada pembaca melalui sebuah novel bercover pink
ini. Jujur ya Kang, aku suka sekali covernya, terlebih lagi warnanya, so feminism banget deh. Novel ini becerita
tentang seorang gadis cantik, pintar dan shalihah bernama Ayna Madeeya. Seorang
gadis keturunan Kaliwenang dan Palestina. Tentunya akan sangat tergambar betapa
cantiknya wajah Ayna. Guratan lembutnya paras gadis Jawa nan ayu yang
dikombinasikan dengan wajah ala timur tengah benar-benar membuat Ayna layaknya
seorang bidadari. Ya, bidadari bermata bening.
Ayna adalah seorang yatim
piatu, ayahnya meninggal ketika dia masih kecil, sementara ibunya meninggal
saat ia beranjak remaja. Satu-satu keluarga yang dimiliki adalah pak de nya.
Berharap mendapat keberlimpahan kasih sayang dari pak de nya, ia malah tidak
diperdulikan, tidak diurus bahkan hampir tidak dianggap oleh keluarganya. Hal
inilah yang kemudian membuat ia memutuskan untuk mengahabiskan masa remajanya
di sebuah pesantren Desa Candiretno. Keterbatasan dana yang dimiliki membuat
Ayna tidak hanya menjadi santri di sana, tapi juga menjadi khadimat (pembantu)
yang bertugas di dapur pesantren dan membantu keperluan keluarga Nyai.
Walau Ayna berbeda dari
teman-temannya yang bisa fokus belajar, ia merasa beruntung bisa menjadi
khadimat. Selain bisa mengenal keluarga Nyai dengan baik, ia juga sangat
dipercaya untuk beberapa urusan internal keluarga Nyai. Ayna juga termasuk
gadis yang pintar. Buktinya ia mengukir beberapa prestasi nan gemilang selama
di pesantren. Sebut saja peraih juara kelas, juara karate bahkan ia adalah
peraih nilai tertinggi UN jurusan IPS se Jawa Tengah. Gadis pintar ini tentunya
bermimpi melanjutkan kuliah dan kemudian menikah dengan lelaki pujaannya, yaitu
Gus Afif, teman seangkatannya yang tak lain adalah anak pimpinan pesantren.
Sayangnya, semuanya hanya
tinggal mimpi. Ayna terpaksa mengubur mimpi itu karena ia dijodohkan paksa oleh
pak de nya dengan Yoyok, pria di kampungnya. Yoyok adalah anak seorang
konglomerat, memiliki bisnis yang berkembang, harta yang banyak, bahkan ia adalah
seorang anggota DPRD. Pernikahan antara dirinya dan Yoyok adalah akal bulus pak
de nya dan keluarga Yoyok untuk menarik simpati masyarakat agar Yoyok bisa
terus berkarier di DPR dan pak de nya bisa menjadi lurah.
Walau Ayna mengetahui niat jahat
pak de nya, ia tetap bersabar menghadapi kenyataan. Ia terus berjuang melawan
orang-orang yang menzholiminya. Bersabar atas tindakan Yoyok yang sangat tidak
terpuji. Akhirnya takdir membuat dirinya harus bercerai dengan Yoyok, kemudian
ia melarikan diri di ibu kota, hidup luntang lantung di jalanan, makan dari
sisa remah nasi di pinggir jalan. Hingga Allah mengirimkan bantuan Nya lewat
seorang ibu konglomerat, yaitu ibu Rosyidah. Seluruh kehidupan Ayna berubah 180
derajat setelah bertemu ibu Rosyidah. Berawal dari menjadi OB di kantor ibu
Rosyidah, sekretaris pribadi, tangan kanan, diberikan bisnis, bahkan dianggap
seperti anak sendiri. Kesabaran yang terus ia pupuk hari ke hari benar-benar
dijawab oleh Allah. Akhirnya Ayna bertemu dan menikah dengan lelaki yang ia
cintai, Gus Afif.
Ini adalah sebuah novel
pembangun jiwa yang hadir dengan konflik ringan. Ya, dibandingkan dengan novel
yang lain, kang Abik mengemas novel ini lebih ringat tetapi tetap sarat makna.
Banyak adegan atau cerita di luar ekspektasi pembaca. Bahkan pembaca di buat
bertanya-tanya tentang alur cerita. Sayangnya, terlalu banyak typo di novel
ini. Aku bahkan merasa kang Abik terlalu merampingkan beberapa adegan penting
dalam novel ini. Misalnya saja ketika Ayna bertemu dengan bu Nurjannah, teman
almarhumah ibunya semasa di Yaman. Atau adegan ketika bertemu dengan Ameera,
saudara se ayah beda ibu. Dan masih banyak cerita yang menurut aku bagus
banget, tetapi kang Abik malah men skip cerita tersebut.
But,
overall novel ini bagus. Reccomended banget deh untuk dilahap. Kalau cerita Dylan
adalah tentang seseorang yang dijanjikan kemudian ditinggal nikah, maka novel
ini bercerita tentang dua orang yang berjanji, kemudian takdir memisahkan
tetapi mereka menikah dah hidup bahagia selamanya.
Pada penasaran kan gimana kisah cinta Ayna dan Afif? Kuy dibaca
bukunya!
Medan, 25 Maret 2018, 15 : 39
WIB
Aku tahu ini sudah sangat
terlambat untuk menuliskan resensi dari buku yang aku baca. Tenang, aku masih
semangat kok dengan one week one book.
***
BINTANG
Judul : Bintang
Penulis :
Tere Liye
Penerbit :
PT Gramedia Pustaka Utama
Halaman :
380
Setelah berjuang melawan
kesibukan, berpacu dengan waktu serta bertarung dengan kemalasan, alhamdulillah
buku om Tere Liye ini aku khatamkan juga. Walau ada rasa ‘sesak’ karena ini
baru buku ke-lima di tahun ini, padahal ini sudah minggu ketujuh di tahun 2018.
It means aku punya dua hutang buku
untuk aku selesaikan, Hoaaam.
Buku ini adalah kebaikan hati
seseorang remaja cantik, pintar, baik hati, diidolakan di sekolahnya(ngakunya
sih dia begitu, tapi nyatanya, hehe) a.k.a. Aindah, murid les privatku. Ia memberikan
buku ini karena dia mengagumiku (eh, kok jadi narsis, maafkeun), buku ini
diberikan karena dia salah membeli buku di Gramedia. Dia sering banget ngelihat
teman-temannya petantang-petenteng bawa buku ini, alhasil tanpa membaca
sinopsis secara lengkap, diapun langsung membelinya. Ketika Aindah membaca
beberapa halaman pertama, perutnya langsung mual, hahaha. Drama inilah yang
kemudian mengantarkan buku ini menjadi milikku seutuhnya, terima kasih Aindah
yang cantik, pintar, baik hati dan diidolakan (katanya, ehm).
Satu lagi, ini merupakan salah
satu dari list yang harus aku cari, temu dan khatamkan. Dan
aku memang sudah berencana di bulan Januari ini aku harus membeli buku ini. Aku
memang belum sempat mendoakannya berkali-kali, tetapi sekali lagi Allah itu
beneran Maha Baik. Di awal Januari, Allah kirimkan langsung buku ini untukku
melalui drama seorang remaja yang ‘salah’ beli buku. Alhamdulillah.
Buku Bintang ini adalah sebuah
fiksi fantasi. Dan untuk kali pertama, Bintang dan teman-temannya menjadi karya
pertama om Tere Liye yang bernuansa Fantasi, #eeh. Biasanya om Tere Liye suka
menulis tentang romansa, kasih sayang atau peliknya hidup. Aku beneran jatuh cinta
dengan setiap karangannya omTere Liye, #narsis. Akan tetapi, Bintang dan
teman-temannya memberi nuansa berbeda dalam karya om Tere Liye. Buku Bintang
sendiri merupakan kelanjutan dari buku pendahulunya yang juga menceritakan hal
yang sama, yaitu Bumi, Bulan dan Matahari.
Bintang bercerita tentang tiga
kisah remaja istimewa yang memiliki kekuatan luar biasa yaitu Ali, Raib dan
Seli. Ali dengan kemampuan teknologinya yang keren, bisa menjelma menjadi
seekor beruang serta memiliki ide genius yang sangat membantu. Raib dengan kemampuan
menghilang, mengeluarkan hawa dingin dari tangannya sehingga bisa membekukan
sesuatu serta menyembuhkan penyakit dengan cepat. Atau Seli dengan kemampuan
mengeluarkan petir dari tangannya. Remaja istimewa yang harus berpura-pura
menjadi remaja yang ‘biasa saja’ ketika menjelma menjadi anak-anak bumi.
Petualangan dimulai ketika
ketiga remaja itu tersesat di Klan Bintang (istilah yang digunakan oleh om Tere
Liye). Sebuah tempat yang berada di dimensi lain, tepatnya di pusat bumi.
Ketiga remaja itu mendengar informasi bahwa Dewa Kota Klan Bintang akan
menghancurkan pasak bumi yang nantinya menghancurkan ketiga Klan yang ada yaitu
Klan Bumi, Klan Bulan dan Klan Matahari dengan menyisakan Klan Bintang saja.
Informasi yang teramat penting
ini menyebabkan mereka terjebak lagi dalam petualangan ke Klan Bintang bersama
beberapa pasukan hebat dari Klan Bumi, Klan Bulan dan Klan Matahari. Termasuk
di tim mereka Miss Selena, guru sekolah mereka yang ternyata juga merupakan
orang yang memiliki kekuatan. Mereka ingin menemukan pasak bumi yang akan
dihancurkan oleh Dewan Kota untuk kemudian dibatalkan. Ada ribuan titik pasak
bumi yang harus mereka perika, tetapi berkat kegeniusan Ali, ia mampu
menyisakan enam titik yang harus mereka periksa. Bermodalkan enam titik,
berangkatlah tim luar biasa ini ke Klan Bintang demi menyelamatkan peradaban.
Selama perjalanan tim ini
memiliki banyak cerita, banyak kendala dan banyak duka. Seperti harus
kehilangan salah seorang tim mereka ketika melewati hutan Taiga. Diserang laba-laba
dengan bentuk yang mengerikan dan ganas. Terjebak di tempat pengelolaan sampah
yang ternyata adalah teman mereka, bermain-main di Pusat Kota Klan Bintang,
berhadapan dengan robot Elang Hitam yang merupakan teknologi terbaru dari Klan
Bintang dan masih banyak cerita yang seru dan menarik dari perjalanan ketiga
remaja ini. *eh aku sangat spoiler?*.
Ternyata, enam titik yang
menjadi incaran itu sama sekali bukan pasak bumi yang akan dihancurkan oleh
Dewan Kota. Lalu? Apakah pasak bumi beneran dihancurkan? Apakah misi tim hebat
ini berhasil? Aah, aku gak mau spoiler lagi. Silakan kalian baca kelanjutannya
di buku om Tere Liye. Hehehe.
Sebagai salah satu penikmat
Fantasi, karangan om Tere Liye tidak cukup buruk kok, #eh, it means kurang bagus sih, hehe. Pertama aku ingin nilai dari sisi cover. Menurutku cover Bintang ini kurang menggigit saja, terkesan sumpek, terlalu
rame dan sedikit ‘menyeramkan’, hehehe. Kalau dari segi isi sudah sangat bagus.
Pembaca masih bisa tetap mengikuti jalan cerita walau tidak menamatkan novel
Bumi, Bulan dan Matahari. Gaya om Tere Liye menceritakan *seperti biasa* bagus.
Aku bisa membayangkan betapa gelapnya lorong yang mereka lalui, betapa hebatnya
teknologi Klan Bintang, betapa menyeramkannya Robot Elang Hitam bahkan aku bisa
membayangkan wajah Ali yang genius dan nakal ini, hehe. Tetapi, jika berbicara
fantasi, maka Stephenie Meyer adalah penulis terbaikku, heheh. Oom Tere Liye
mah belum ada apa-apanya dengan uncle Meyer.
Honestly,
aku sebenarnya kurang suka
dengan empat buku terbaru Tere Liye ini karena mengangkat cerita fantasi. Aku
lebih prefer ketika Tere Liye menulis
buku tentang romansa atau nilai kehidupannya. Lebih hidup, lebih nyata, dan
lebih sarat makna (hey, ini menurutku ya). Aku jatuh cinta dengan om Tere Liye
karena tulisannya yang seolah hidup dan beneran sarat makna, jadi please dong om, jangan buat illfeel dengan tulisan-tulisan yang beginian. Hehehe.
Kalian mau dengar kabar
buruknya? Cerita Klan Bintang ini masih berlanjut. Coba tebak apa
kelanjutannya? Komet. Haha. Kira-kira ada berapa sequel yang akan ditulis oleh oom Tere Liye? Secara benda luar
angkasa itu kan banyak tuh, jadi kalau masing-masingnya dibuatkan novel,
waaah...gak kebayang deh. Ada novel Asteroid, novel Meteor, novel Black Hole, dan benda-benda lainnya.
Hehehe.
Kalau kamu bukan penggila
Fantasi, jangan coba-coba deh baca buku ini. Kamu akan mual-mual di beberapa
bab pertama, hahaha. Masih banyak, eh sangat banyak maksudnya, buku om Tere
Liye yang bercerita selain fantasi. Bukan bukunya yang kurang bagus, kita yang
tidak tahu cara menikmati buku tersebut. Jadi, selamat menikmati berbagai buku
oom Tere Liye!
Medan, 15
Februari 2018, 13:51
Ada borang kampus yang mau
dikerjakan. Ada pembahasan soal matematika yang harus diselesaikan. Ada tugas
yang harus dikoreksi. Entah kenapa pilihan pertama menulis resensi ini, aah.
Betapa ternyata menulis adalah moodbooster
terbaikku.
***
WOW!
Judul : Wow !
Penulis :
Ippho Santosa dan Tantowi Yahya
Penerbit :
PT Gramedia Pustaka Utama
Halaman :
192
Alhamdulillah ini adalah buku
keempat yang berhasil aku santap untuk tahun ini. Sejauh ini program one book one week masih berjalan dengan
lancar, hehe. Buku berikutnya apa? Tenang, aku sedang menghabiskan sebuah
novel, ditunggu ya resensinya. Buku Wow ini juga hasil kemurahan hati kak
Afifah, didua resensi buku terakhir selalu membicarakan kak Afifah. Kami ada
program untuk saling bertukar buku. Kak Afifah meminjamkan dua buku terbaiknya,
sedangkan aku meminjamkan dua novel terbaru milikku. Terima kasih kak Afifah,
semoga Allah membalas semua kebaikan hatimu, aamin.
Buku besutan mas Ippho ini
merupakan buku bisnis. Sepertinya kak Afifah tahu kalau ghiroh bisnisku lagi
nge-down banget, alhasil buku ini
beliau pinjamkan, hehe. Buku yang juga merangkum tulisan Tantowi Yahya ini
benar-benar WOW sekali, kurang lebih seperti judulnya. Buku ini bercerita
tentang bisnis, bisnis yang aku maksud adalah sebuah bisnis besar. Apa itu? Sebut
saja bisnis jual beli kendaraan, bisnis properti, bisnis ritel, bisnis jasa
manajemen artis, dan tentunya banyak contoh bisnis dengan skala besar lainnya. Sementara
bisnis yang aku geluti? Hahaha, hanya bisnis beberapa helai baju yang stok dari
tanah abang. Memang tidak terdapat irisan antara bisnisku dan buku ini, bahkan
bisa dikatakan sangat tidak cocok. Bisnisku akan sangat malu sekali jika aku
sandingkan dengan bisnis-bisnis yang diutarakan oleh mas Ippho. Walau didera
berbagai alasan yang ‘nyeleneh’, alhamdulillah aku berhasil menamatkan buku
ini. Yeay !
Ketertarikan untuk membaca
buku ini berawal dari halaman belakang buku ini. Mas Ippho mencoba mengundang
keingintahuan pembaca dengan menghadirkan beberapa pertanyaan yang membuat rasa
ingin tahu semakin menjadi-jadi, contohnya ;
· #
Apa yang
membuat Tantowi Yahya tetap terdepan
selama 2 dekade?
· #
Apa
persamaan Menara Pisa dan Jam Gadang?
· #
Mengapa
album Radja, Ungu dan Peterpan laris
manis?
· #
Mengapa Spongebob menjadi kartun terfavorit
sedunia?
Dan masih banyak pertanyaan
menggelitik yang ditampilkan mas Ippho. Pertanyaan yang sejatinya juga dipertanyakan
oleh kebanyakan orang sehingga membuat pembaca semakin tergiur untuk menamatkan
buku ini, nah termasuklah aku didalamnya. Trik mas Ippho benar-benar bagus, aku
acungi jempol deh.
Kontens dari buku ini fokus ke
marketing, ahh semoga kalian yang
belum terjun ke dunia bisnis memahami istilah ini ya, hehe. Sekali lagi, marketing yang dimaksud adalah untuk
skala besar. Buku ini mengajak pembaca lebih ‘melek’ mengenai pemasaran bisnis
tanpa rumit, ribet dan berbelit-belit. Itulah alasannya mas Ippho tanpa ba bi
bu lagi langsung menjelaskan 25 formula terbaiknya dalam melakukan marketing. Mas Ippho juga menghadirkan
cara yang berbeda ketika menyajikan formula tersebut, sebut saja dengan diksi
yang terkesan frontal, heheh. Misalnya saja formula 1 yang berjudul Kenanglah Malam Pertama atau formula 9 Amatilah Lagu SMS, bahkan formula 17 Bunuhlah Shakespeare. Pilihan kata mas
Ippho benar-benar berbeda sehingga mengundang rasa ingin tahu pembaca apa
maksud formula frontal yang disajikan oleh mas Ippho, trik yang bagus mas. Ternyata,
judul frontal itu hanya sekadar judul lho, mas Ippho sejatinya tidak
menceritakan tentang lagu SMS atau Shakespeare. Beliau hanya membuat analogi
untuk mengarahkan pembaca agar lebih memahami trik pemasaran yang ia maksudkan.
Melalui analogi yang ia bangun, pembaca benar-benar memahami konsep pemasaran
yang ingin disampaikan.
Buku bisnis ini sangat berbeda
dari beberapa buku bisnis lainnya. Biasanya, buku bisnis akan cenderung serius
dan menggunakan gaya bahasa yang kaku, namanya juga belajar kan ya. Tapi mas
Ippho membuat buku ini berbeda dari yang pernah aku baca. Beliau bahkan
meminimalisir istilah-istilah perbisnisan yang membuat sakit kepala, itulah
yang kemudian diganti dengan analogi yang menggelitik, sehingga pembaca
mendapatkan ‘aha’ dari setiap analogi yang disampaikan mas Ippho. Selain itu
mas Ippho menyelipkan beberapa gambar di setiap formulanya. Walau terkadang
menurutku agak ‘maksa’ aja, hehe. Buku mas Ippho didesain dalam form hitam
putih, ketika ditambahkan beberapa gambar yang juga hitam putih, entahlah itu seperti
merusak suasana saja. Terlebih lagi gambar mas Ippho hanya berukuran kecil, jadi
aku ngerasa gambarnya cuma pelengkap penderita, bahkan lebih bagus lagi gak
usah deh pakai gambar-gambar gitu. Hehehe.
But,
overall buku karangan Ippho Santosa ini awesome banget. Gaya bahasanya keren, pilihan katanya
juga bagus dan mengundang rasa ingin tahu. Aku mencoba menamatkan buku ini
dengan tertatih-tatih, eeh. Padahal buku ini tipis lho, bahkan mas Ippho
mengatakan buku bisa dikhatamkan hanya dalam hitungan jam saja, nah aku? Hampir
membutuhkan 3 hari untuk menghabiskannya, hehe. Mungkin karena kesibukan (eh,
kok sok sibuk ya) dan terlebih lagi aku tidak begitu suka dengan buku bisnis
seperti ini. Kurang cocok saja dengan bisnis yang aku geluti, mungkin itu
adalah penyebab utamanya. Jadi, buat kalian yang memang nyari ilmu tentang
pemasaran, buku ini cocok banget deh, dijamin. Tapi, ketika kalian hanya ingin
baca-baca aja, hehe, mending cari buku lain saja, takutnya gak menikmati
bacaannya.
Hari-hari libur beraktivitas
di kampus telah dimulai. Itu artinya, buka laptopmu, selesaikan proposal
penelitianmu, bereskan tulisan untuk buku-bukumu, Hufft..kok gak ada yang
ngajak liburan yak?
***
REZEKI ITU MISTERI, MATI ITU PASTI
Judul : Rezeki Itu Misteri, Mati Itu Pasti
Penulis :
Ali Akbar
Penerbit :
Mizania
Halaman :
200
Tulisan ini aku persembahkan
untuk seseorang yang berbaik hati telah meminjamkan buku ini. Semangat one book one week membuatku memutar otak
bagaimana bisa menemukan buku yang akan dilahap setiap harinya. Dan
alhamdulillah Allah memberikan pertolonganNya lewat kak Afifah. Dosen Bahasa
Inggris ini memberikan dua buku sekaligus untuk aku lahap. Masha Allah, terima
kasih kak Afifah. Tulisan ini untuk kakak ya!
Rezeki itu Misteri, Mati itu
Pasti. Jujur ya, judul ini kurang menarik bagiku. Entah kenapa aku merasa judul
ini terkesan sangat ‘berat’. Aku pikir aku akan mengerahkan segala pikiran dan
perhatianku dalam membaca buku ini. Dan ternyata aku salah besar. Buku ini
benar-benar di luar ekspektasiku. Mas Ali menyajikan buku ini sangat berbeda
dari apa yang aku bayangkan, pilihan kata yang digunakan juga sangat renyah
tapi tidak kehilangan makna.
Ini adalah sebuah buku motivasi.
Buku yang sangat mempengaruhi orang-orang yang ingin hidup berkelimpahan, bukan
orang yang ingin kaya. Mas Ali membedakan antara orang yang berkelimpahan dan
orang yang kaya. Menurut mas Ali cita-cita seharusnya manusia bukanlah untuk
menjadi kaya, tetapi menjadi keberlimpahan. Keberlimpahan didefinisikan mas Ali
bukan hanya tentang kepemilikan harta, income
yang diperoleh perusahaan, tetapi lebih ditekankan seberapa bergunanya diri
untuk kepentingan orang lain, apa yang orang lain bisa dapatkan dari kita.
Jadi, ubahlah cita-cita menjadi untuk berkelimpahan. Dan satu-satunya cara agar
diri dan hati ini merasa berkelimpahan adalah dengan mengingat kematian.
Mas Ali membagi buku ini
menjadi dua bagian, bagian pertama; Rezeki Itu Misteri, dan bagian kedua; Mati
Itu Pasti. Pada bagian pertama yang terdiri dari lima bab ini mengupas tentang
motivasi dan cara-cara yang bisa digunakan untuk mendapatkan hidup yang
berkelimpahan. Di awal bab Mas Ali mempengaruhi kita agar mengubah mindset hidup dari kaya menjadi berkelimpahan. Tak lupa
mas Ali juga memberikan panduan agar pembaca menjadi pribadi yang benar-benar
bahagia dan berkelimpahan. Sebut saja dengan berbakti kepada ibunda,
menghindari keburukan, jiwa yang tamak, perbanyak syukur, menjauhi ketakutan
berlebihan, menjauhi kebodohan dan mengoptimalkan hidup dengan mempersiapkan kematian.
Bagian kedua; Mati Itu Pasti
terdiiri dari sepuluh bab. Terlihat bahwa ternyata mas Ali lebih concern terhadap kematian, buktinya
beliau membahas bagian ini dalam sepuluh bab. Pada bagian ini mas Ali membuka
pikiran kita ternyata inti dari hidup ini adalah mempersiapkan kematian
terbaik. Mas Ali berbagi tips tentang bagaimana mempersiapkan kematian yang
diharapkan. Eits, tenang saja! Ini bukan pelajaran tentang sakaratul maut atau
azab kubur (hihi), mas Ali mengemasnya dalam bahasa yang ringan kok, jadi gak
bakalan memunculkan kerutan di kening kita, hehe.
Ada yang unik dari buku ini
yaitu mas Ali memasukkan unsur-unsur
seorang pebisnis online, nah lo?. Terlepas beliau memang seseorang yang
pekerjaannya menjelajahi dunia maya, beliau sering mengaitkan contoh yang
diberikan dengan bisnis online yang digelutinya, mungkin sekalian promosi kali
ya, hehehe. Jadi, membaca buku ini seolah membaca buku bisnis gitu, hihihi.
Hal yang istimewa dari buku
ini adalah idenya. Entah kenapa aku menangkap pola pikir mas Ali yang sangat
berbeda dari orang kebanyakan, terutama dariku. Banyak cara pikir menarik yang
mas Ali suguhkan kepadaku. Sebut saja tentang memaafkan, bagi mas Ali memaafkan
itu bukan hadiah yang bisa diberikan kapan saja, tapi maaf itu adalah obat. Obat
bagi hati kita sendiri agar bisa menjalani masa depan dengan lebih indah. Jika memang
maaf itu adalah obat, maka berikan ia segera, agar hatimu segera sembuh. Aah,
aku menyukai cara berpikir yang ini. Good
job mas Ali!. Buku ini juga mengajarkanku bahwa ternyata untuk menghidupkan
sebuah kehidupan itu adalah dengan mempersiapkan kematian. Masha Allah. Sebuah logika
terbalik yang disajikan mas Ali, dan ini benar-benar ‘menohok’ ku. Sebuah pesan
mas Ali yang juga ‘sesuatu’ untukku adalah hiduplah berkelimpahan, sehingga kau
benar-benar menikmati hidupmu. Muda dikejar harta, tua dikejar tahta, meninggal
dikejar syurga, Ahh Masha Allah.
Layaklah jika kak Afifah
mengatakan ini adalah salah satu dari banyak buku terbaiknya, karena memang ini
benar-benar buku terbaik. Aku tidak hanya suka dengan gaya bahasa mas Ali, tapi
aku benar-benar jatuh cinta berkali-kali dengan pola pikir dan cara pandang mas
Ali terhadap sesuatu. Aku tidak ingin jatuh cinta sendiri, makanya yok baca
buku ini!.
Medan, 2
Februari 2018, 21 : 13
Malam ini tiba-tiba semua
agenda cancel. Dan disaat itu aku
merasakan Allah itu Maha Baik telah memberikan waktu me time untukku. Me time? Ya. Menulis adalah me time terbaik untukku.
***
RUMAH PELANGI

Judul : Rumah Pelangi
Penulis :
Hj. Samsikin Abu Daldiri
Penerbit :
Arti Bumi Intaran
Halaman :
337
Ini buku turunannya Laskar
Pelangi ya? Begitulah yang terlintas dalam benakku ketika seorang teman
menyuguhkan buku ini. Desain covernya yang hampir menyerupai Laskar Pelangi lah
yang menjadi alasan kenapa aku berpikir seperti itu. Buku ini terbitan tahun 2008,
dan aku baru menemukannya tahun 2018, wah
ternyata aku membutuhkan waktu 10 tahun untuk menemukan kemudian membaca
buku ini. Hehe. Buku ini adalah hasil percikan iman seorang teman. Terima kasih
telah berbaik hati meminjamkan buku ini. Kata beliau ini adalah salah satu buku
terbaiknya. Dan seperti janjiku, aku aka mencoba membuat review dari buku ini.
Aku ingin bahas dari judulnya.
Jujur, ketika aku membaca judulnya yang terbayang adalah sebuah kisah tentang
keluarga atau sekolah. Aku pikir novel klasik ini akan menceritkan banyak hal
tentang tempat, tentang rumah. Ternyata tidak. Tebakanku benar-benar salah. Kisah
ini merupakan kisah petualangan. Petulangan sebuah gadis luar biasa ke berbagai
tempat. Lalu, dimana letak rumah pelanginya? Akupun tak tahu. Di dalam novel
ini aku tak menemukan sesuatu yang disebut ‘rumah’ ataupun ‘pelangi’. Tapi
ingat ketika menulis kelas menulis onlinenya Pak Cah, yang penting itu judul,
isi mah tergantung penulis wae lah.
Mungkin prinsip ini yang kemudian dilakukan oleh penulis.
Rumah Pelangi merupakan kisah
nyata penulisnya, mungkin bisa kita sebut dengan autobiographi. Hj. Samsikin
adalah tokoh utama ‘aku’ di dalam novel ini. Beliau itu perempuan lho, jadi
jangan salah sangka dengan nama beliau. Latar di novel ini hampir semua berada
di Kota Yogyakarta, beberapa juga ada di Solo.
Sam, begitulah Hj Samsikin
dipanggil merupakan gadis desa yang pindah yang pintar, ceria, supel, ramah,
dan sederhana. Ia harus meninggalkan desanya untuk tinggal bersama pak de dan
budenya di Kota Yogya demi meneruskan sekolah. Sam anak yang pintar, sopan. Ia
menguasai semua pelajaran dengan baik terlebih lagi olaharaga dan musik, bahkan
Sam merupakan atlit dan penyanyi di sekolahnya.
Sampai akhirnya Sam bertemu
dengan mas Raharjo, lelaki priyayi yang menaruh hati kepadanya. Dalam diamnya
mereka berdua saling mencintai. Tetapi takdir berkata lain, mereka tak berjodoh
karena Mas Raharjo mendapat kecaman dari abangnya Sam, mas Mul. Merekapun
berpisah dengan keberangkatan mas Raharjo ke Jepang untuk melanjutkan sekolah.
Sam yang ditinggal akhirnya patah hati, kecewa dan gagal dalam ujian akhir
sekolahnya. Sehingga ia bertekad untuk tidak akan jatuh cinta lagi sampai ia
benar-benar lulus sekolah
Ketika ia menyiapkan
sekolahnya, hadirlah Abu, seorang teman yang aktif di dunia musik, sama dengan
dirinya. Awalnya kehadiran Abu sama sekali tidak mengusik hari-harinya, sampai
ketika Abu terus memperjuangkannya, ketika Abu dengan rajin datang ke asrama
sekolah untuk menemani belajar, ketika Abu yang mendekati keluarganya, ketika
Abu berjuang mati-matian meyakinkan Sam bahwa ia amat mencintai Sam, barulah
Abu menjadi sesutau yang bermain dalam pikiran Sam.
Begitulah kisah cinta mereka
yang penuh warna warni. Harus terpisah karena pengangkatan kerja di tempat
berbeda, harus bertengkar hanya karena Abu lupa menjemput Sam di stasiun kereta
api, sampai akhirnya mereka menikah. Pernikahan yang juga dipenuhi oleh drama
kehidupan. Long distance marriage
yang mereka geluti, hidup serba kekurangan ketika di awal pernikahan, Abu yang
cemburu berlebihan merupakan bumbu-bumbu pernikahan mereka.
Kisah cinta mereka yang kuat
terus bertambah karena kehadiran enam orang buah cinta mereka. Dan kehidupan
mereka mulai beranjak bagus ketika Abu menjadi bagian Muhammadiyah dan Sam
telah menjadi kepala Sekolah. Indah dan romantis. Sampai akhirnya kisah cinta
itu menemukan ujungnya. Ketika Abu dipanggil oleh Tuhannya. Selamanya. Dan
dengan perasaan haru Sam mengantarkan jenazah laki-laki yang telah menamaninya
selama empat puluh tahun.
Novel romansa. Ya, menurutku
ini adalah novel romantis. Novel yang mengisahkan perjalanan cinta dua manusia.
Sebenarnya tidak melulu soal romansa yang dibicarakan di novel ini. Rumah Pelangi
juga menceritakan tentang peruangan Sam yang mengajar di sekolah terpencil,
bagaimana Sam mendidik dan melatih siswanya, bagaimana kedekatan emosional
antara Sam dan siswanya. Selain itu juga menceritakan bagaimana peliknya
kehidupan di zaman PKI kala itu, bagaimana susahnya mempertahankan ideologi.
Tetapi fell untuk kedua bagian ini
sama sekali kurang ‘dapat’. Entah karena aku nya yang terlalu baper (hehe)
kisah romansa lebih mendominasi novel ini. Mungkin gaya menceritakan tentang
pendidikan dan PKI itu kurang menggigit aja.
Rumah Pelangi ini merupakan
novel klasik, gaya bahasanya benar-benar memoar
banget. Bahkan ada beberapa kata serapan bahasa jawa yang diselipkan dalam
percakapan tokohnya. Sam menceritakan perisitiwa dengan sangat runut, bahkan beliau
bisa menyebutkan beberapa tanggal penting seperti awal bertemu Abu, kencan di
taman. Selain itu gaya bahasanya benar-benar berbeda. Sebagai kids jaman now yang jarang banget membaca memoar seperti
ini, buku ini menjadi sesuatu yang menarik. Pilihan katanya halus sekali, baku
sekali, bahkan kadang-kadang terkesan lucu ketika aku membaca part dimana Abu
menggoda Sam dengan gaya bahasa yang klasik banget. Hehe. Entah aku yang baper
entah gimana, aku merasa bahwa sosok Abu benar-benar lelaki luar biasa. Sam
menceritakannya teramat detail betapa Abu mencintainya, betapa Abu
mengistimewakannya, Ahh apakah benar-benar ada lelaki seperti itu, pikirkuu.
Kalimat yang paling ‘nyes’ itu
ada di bagian cover depan,
“bagi biasanya orang menunggu
adalah sesuatu yang amat menyiksa, namun bagiku justru sebaliknya, kujalani
penantianku dengan penuh kenikmatan”
Kok ‘nyes’ banget yah?
Ahh, mungkin saja aku sedang
menunggu.
Medan, 12 Januari 2018, 21 : 48
Awalnya ingin mengistirahatkan
tubuh. Tetapi mata tidak mau bekerja sama, akhirnya laptop ini menyala dan
tanganku mulai menari di atas keyboard. Sembari berdoa ada yang mengetuk pintu
rumah, dan berkata “Mas pulang”
***
SUNNAH SEDIRHAM SYURGA
Judul : Sunnah Sedirham Syurga
Penulis :
Salim A. Fillah
Penerbit :
Pro U Media
Halaman :
268
Buku ini terbit tahun 2017 dan
sayangnya aku baru membelinya awal tahun 2018, telat banget kan ya. Buku ini
menjadi buku pertama yang aku khatamkan selama 1 minggu di awal tahun 2018,
kurang sih dari satu minggu. Alhamdulillah. Karena targetku adalah 1
minggu 1 buku. Ya Allah semoga Allah
mudahkan resolusi 2018 ini. Insya Allah aku juga bakal sharing resensi dari buku yang telah aku baca. Semoga bisa
menginspirasi kalian semua. Amin.
Ada beberapa alasanku dalam
memilih buku yang akan kubaca. Aku bukan penikmat semua jenis buku. Aku biasanya
memfilter buku-buku yang akan masuk ke perpustakaanku, hehe. Biasanya aku membeli
atau membaca buku berdasarkan hasil resensi atau trailer buku tersebut. Selain itu
aku merujuk pada beberapa orang yang yang merekomendasikan sebuah buku
tertentu. Nah, faktor yang paling aneh (menurutku) aku beli buku berdasarkan
pengarangnya. Aku gak peduli dengan isi buku atau harganya. Biasanya jika
pengarangnya sudah aku “klik” maka langsung aku beli.
Nah, alasan pengarang inilah
yang membuatku membeli buku ini. Ya. Salim A. Fillah. Beliaulah alasan aku
membeli bukunya. Well, aku hampir
memiliki semua buku Salim A. Fillah, eh, semuanya deh. Mungkin bisa dibilang
aku fans bukunya. Ingat lho, fans
tulisannnya, fans pemikirannya, fans ceramahnya, bukan fans fisik or raganya.
Buku Sunnah Sedirham Syurga
ini bukan bercerita tentang bagaimana mengelola hati, indahnya sebuah
pernikahan atau bagaimana menjadi seorang muslim sejati (seperti buku Ust Salim
yang sebelumnya). Buku ini hadir dengan nuansa baru yang berbeda menurutku. Buku
ini merupakan kumpulan perjalanan Ust Salim ke berbagai tempat, Turki, Mekkah,
dan berbagai negara di Eropa. Bahkan di setiap judulnya ada bukti foto yang
dilampirkan Ust Salim. Ah, sepertinya Ust Salim paham banget motto kids jaman now, yaitu : No Picture Hoax,
Heheh.
Ust Salim membagi buku ini
menjadi tiga bagian besar yaitu Teladan
Salaf Untuk Para Mukallaf, Belajar Bajik Dari Ulama Klasik, dan Oratoria Para Kesatria. Dari ketiga
bagian ini terdapat beberapa judul kecil lagi. Nah, judul kecil inilah berisi
masing-masing perjalanan dari Ust Salim ke berbagai tempat. Eits, ini bukan
bentuk ke alay an beliau. Ust Salim tidak menceritakan bagaimana perjalanan ke
sana, suasana di sana, enak atau tidaknya makanan di sana. BUKAN. Ust Salim
menceritakan setiap hikmah yang ada di setiap perjalanannya, bahkan beliau
menyelipkan beberapa kisah sahabat, firman Allah dan hadits Rasullah.
Judul Sunnah Sedirham Syurga
sendiri merupakan salah satu judul dari sebuah perjalanan cerita Ust Salim yang
terdapat pada bagian Belajar Bajik Dari
Ulama Klasik. Jadi, ini bukan buku alay yang sekadar menceritakan tentang
indahnya sebuah negeri, tetapi tentang hikmah dari perjalanan tersebut. Buku ini
bukan hanya mengajak kita berwisata ke tempat yang dikunjungi Ust Salim, tapi
mengajak hati dan jiwa kita berkelana ke zaman Rasulullah, mengilhami setiap
firman Allah.
Bagian yang paling aku suka
adalah Uhud Adalah Harimu dan Luka Itu. Untuk bagian yang ini aku
harus menyediakan tissu untuk menghapus air mata. Bahkan setiap kali aku ulang
membaca bagian yang ini, maka seketika itu air mata menetes lagi. Bagaimana
tidak, ini adalah bagian yang menceritakan kisah Rasulullah pada perang Uhud. Ust
Salim menceritakan dengan apiknya sehingga seolah aku melihat pemandangan itu
tepat di hadapanku. Pemandangan wajah mulia yang meringis kesakitan, gamis
putihnya yang berubah merah, seorang syahid yang masih berjalan, bahkan
begitulah Rasulullah menamai dirinya kala itu. Bergetar, merinding, bahkan
setiap detail yang diceritakan Ust Salim membuat air mata ini tak henti
mengalir.
Begitulah Ust. Salim. Aku jatuh
cinta di setiap tulisannya. Buatku tulisan Ust Salim bukan hanya berisi,
menginspirasi, tapi bernyawa. Entah bagaimana Ust Salim memilih kata-kata yang
ia sajikan di dalam bukunya sehingga semua kalimatnya benar-benar bernyawa. Inilah
bentuk karunia Allah terhadap dirinya. Mungkin buku yang ditulis beliau
bukanlah tulisan beliau seorang, tapi Allah juga ikut menuliskan berkah Nya di
setiap susunan kalimat Ust. Salim. Masha Allah.
Jadi, kalau membaca buku Ust
Salim, yang biasanya aku siapkan adalah pulpen, notes, stabilo dan tisu (ini
bagian yang paling penting, hehe). Semoga Allah selalu memberkahi setiap
aktivitasmu Ustadz. Semoga selalu menginspirasi. Semoga tak henti mengajari
kami lewat buku-bukumu.
Penasaran dengan perjalanan
penuh hikmahnya Ust Salim? Silakan dibeli bukunya!
Medan, 5 Januari 2018, 14:39
Bagian yang menggetarkan itu
adalah ketika aku melihat namamu tertulis lengkap di sebuah ujung paragraf yang
ditulis Ust Salim. Eeh..
***
BAHAGIA SEKARANG, MENIKAH KEMUDIAN
Judul : Bahagia Sekarang, Menikah Kemudian
Penulis :
Nur’afifah Hasbi Nasution
Penerbit :
PT. Elex Media Komputindo
Halaman :
94
Dan untuk beberapa minggu ke
depan, buku ini akan menjadi best seller
di perpustakan miniku. Kenapa? Pertama, buku ini bercerita tentang ‘aku’
banget, hihihi. Dan mungkin tentang ‘kamu’ dan ‘kalian’ semua yang bernasib
sama denganku, opss. Kedua, ini adalah satu-satunya buku yang penulisnya kenal
denganku, eeh. Kan biasanya, aku yang mengenal penulisnya. Dan untuk pertama
kalinya dalam hidupku, ada penulis yang kenal sama aku, hehehe.
Kak Afifah, aku memanggil
beliau dengan panggilan itu. Beliau adalah rekan kerja, rekan motivasi, rekan
curhat, rekan makan siang, rekan segalanya deh. Kami dipertemukan oleh sebuah
kampus swasta di Medan, karena kami sama-sama mengabdi di sana. Lalu, Allah
menguatkan persaudaraan kami lewat sebuah kegiatan menulis. Kak Afifah adalah
mentor menulisku yang paling baik, sabar dan TOP banget deh.
Baiklah, aku coba ulas sedikit
buku luar biasa ini. Memang kalau dari segi lembaran tak banyak. Tapi jangan
lihat dari lembarnya, lihat dari makna kalimat yang tersusun dalam lembaran
tersebut.
Buku ini bercerita tentang
kegelisahan seorang wanita yang terus menunggu kehadiran sang pelengkap agamanya.
Terus bertanya-tanya siapakah gerangan “dia” yang namanya telah tertulis di
Lauh Mahfudz. Terus berdoa di penguhujung malam mengemis kepada Robb agar
segera mempertemukan. Bahkan menangis tersedu ketika bilangan umur terus
bertambah tapi kabar dari langit tak kunjung sampai. Menangis karena banyak
orang bertanya “kapan nikah?” “apa lagi yang ditunggu?” “nantik gak laku lagi
loh” “nantik gak bisa punya anak”. Ahh...dan Alhamdulillah aku telah melewati
ke semua fase tersebut.
Buku ini terbagi menjadi 3
bagian. Bagian pertama bernama Menata Hati. Bagian ini merupakan proses
penyembuhan hati. Penyembuhan terhadap sakit yang dirasa karena tidak menerima
kenyataan. Pembaca akan diberikan beberapa obat atau terapi mengenai hal yang
harus dilakukan untuk menyembuhkan hati yang terlanjur luka. Afifah menjelaskan
kepada kita agar berdamai dengan takdir Allah, agar ‘legowo’ menerima bahwa
inilah kenyataan terbaik dalam hidup kita.
Selain itu, Afifah juga menawarkan beberapa terapi yang bisa dilakukan,
seperti menjadikan syukur sebagai ujung tombak kehidupan atau pergilah sejenak
ke suatu tempat yang menenangkanmu. Pergilah ke tempat yang bisa membuatmu
lebih baik, tetapi jangan lama-lama, segeralah kembali dengan semangat yang
tinggi. Selain itu kamu juga bisa menyibukkan diri dengan hal yang positif.
Pastikan ada sesuatu yang dihasilkan dari aktivitas tersebut. Langkah lainnya adalah
dengan terapi hati melalui ibadah maksimal kepada Robb, berdzikir atau membaca
Al Quran
Memantaskan Diri, itulah nama
dari bagian kedua. Setelah kamu berhasil mengobati luka di hati, maka ini
saatnya kamu masuk ke tahap kedua, yaitu memantaskan diri. Memantaskan diri
agar Allah benar-benar percaya kepadamu sehingga Dia akan segera menurunkan
pasangan terbaik untuk melengkapi agamamu. Afifah menawarkan berbagai cara
untuk memantaskan diri seperti mengoptimalkan potensi dengan memahami bakat dan
minat atau mengukir prestasi bermodal bakat dan minat, berjuanglah membuat
semua mimpimu agar menjadi kenyataan. Selain itu kamu juga terus dandani
batinmu, dandani jiwamu. Berbaktilah kepada kedua orang tuamu. Dan pelajarilah
ilmu mengenai ilmu kerumah tanggaan, pelajari bagaimana menjadi seorang istri
yang baik, atau ibu yang bertanggung jawab.
Bagian yang ketiga bernama
Berserah Diri. Setelah hati menjadi baik, saat telah berlapang dada dengan
semua takdir Allah, setelah kita menyelesaikan semua pekerjaan, maka biarkan
Allah melanjutkan pekerjan Nya. Tawakkal, begitu sering disebut para ulama. Lama?
ya. Dan sekalipun itu sangat lama (menurut ukuran manusia), sekalipun tak
kunjung nampak jawaban dari usaha dan doa, jangan pernah berhenti memantaskan diri.
Perbanyak sedekah dan berdoa. Aku suka final part dari buku ini yang bertajuk “Hiduplah Sekarang”.
Ngena banget euy!. Afifah melihat fenomena ‘mayat hidup’ yaitu orang-orang yang
fisiknya utuh dan sehat tapi jiwa kehilangan nyawa. Bahkan Afifah menyarankan
hiduplah sekarang atau kau akan mati sebelum kau benar-benar mati. Speachless deh baca kalimat ini.
Buku ini nge booster banget buat para mayat hidup
(hehehe). Buku ini benar-benar membuat kamu menjadi the new you, yang lebih berpikir positif, yang gak berurai air mata
(lagi) setiap ditanya “kapan nikah”, yang gak bakalan pura-pura pingsan (lagi)
ketika ada teman bahkan adik kelas yang mengantar undangan pernikahannya. Jadilah
bahagia ladies! menikah itu bukan pembatas antara bahagia dan tidak bahagia.
So, kamu single? Ya
Kamu bahagia ? Sangat
Silakan berburu buku ini, dan
selamat membaca!
Medan, 28 Desember 2017, 08.49
Udah kelar baca buku ini dari
8 hari yang lalu, tapi karena kesibukan yang tak menentu. Akhirnya resensinya
baru bisa posting sekarang. Maafkeun!
***
DAHSYATNYA 7 KEBIASAAN HARIAN SEORANG MUSLIM
Akhirnya bisa posting
resensi buku ini setelah sekian lama mengkhatamkan buku ini. Tangan ini
sebenarnya udah gatal banget mau ngepost resensi ini, tapi karena kesibukan
yang tak menentu, pekerjaan luar kota tak kunjung habisnya, membuat resensi ini
agak lama nongol di blog.
Alhamdulillah aku bisa
posting juga resensi buku ini.
Selamat membaca good readers
!!
Penulis :
Fadlan Al – Ikhwani
Penerbit : Ziyad Books
2014, Surakarta, 290 Halaman
Menjadi
seorang muslim itu adalah sesuatu yang istimewa. Perlu karakter tetentu yang
menandakan bahwa seseorang itu merupakan muslim yang istimewa. Kita semuanya
tentu ingin menjadi muslim yang sukses kan ? sukses dunia dan akhirat. Kita
semuanya tentu ingin menjadi muslim istimewa. Buku ini menyajikan beberapa
kebiasaan yang bisa kita lakukan untuk melejitkan kesuksesan kita,
kebiasaan harian yang rutin kita lakukan
sehingga menjadikan kita muslim yang istimewa dan semakin istimewa.
Ada 7
kebiassan harian seorang muslim yang sangat disarankan untuk dijadikan suatu
kebiasaan. Yukk, kita bahas satu-satu kebiasaan tersebut :
1.
Kebiasaan 1 :Bismillah, syukur, sabar
Dengan
mengucapkan bismillah di awal kegiatan kita insya allah akan membuat kegiatan
kita berjalan lancar, sukses dan berkah. Tidak hanya itu, pengucapan dan
pembiasaan menyebut asma Allah termasuk bismillah merupakan identitas seorang
muslim. Orang akan mengetahui jika kita adalah muslim ketika sebelum makan
mengucapkan bismillah, lihat, ternyata kebiasaan kita menunjukkan identitas
kita.
Rasa syukur
dan sabar juga harus dibiasakan dalam menjalani kehidupan kita. Bersyukur atas
semua rezeki yang Allah berikan, dan bersabar atas semua ujian yang Allah
gariskan dalam kehidupan kita. Dengan sabar dan syukur ini maka tak ada lagi
pengeluhan panjang, tak ada lagi baper
dan tak ada lagi galau. Melalui
pembiasaan bismillah, sabar dan syukur ini menjadikan diri ini menjadi lebih
waspada, optimis dan tangguh dalam menjalani roda kehidupan. Tak akan adalah
lagi frustasi, tak akan ada lagi stres. Dengan membiasakan bismillah, syukur
dan sabar, insya allah banyak keistimewaan yang bisa kita peroleh :
·
Meraih
kecintaan Allah
·
Terhindari
dari kesombongan
·
Menjaga
dari perbuatan dosa
·
Memudahkan
segala urusan
·
Jalan
menuju kesuksesan
·
Membuka
pintu keberkahan
2.
Kebiasaan 2 : Bersegera berbuat baik
Seorang
muslim istimewa itu selalu bersegera melakukan hal-hal yang baik. Tak ada
penundaan untuk melakukan hal baik. Bahkan seluruh hidupnya hanya diisi dengan
hal-hal baik dan bermanfaat. Jangan pernah menunda-nunda untuk melakukan hal
baik, maka engkau akan menemukan keistimewaan :
·
Mengalahkan
godaan syetan
·
Memaksimalkan
jatah umur
·
Mengejar
keuntungan besar
·
Bukan
penghambur waktu
·
Menjadi
manusia eksis
·
Berburu
akhir hayat terbaik
3.
Kebiasaan 3 : Cepat memperbaiki kesalahan
Tak ada
manusia yang sempurna, tentunya semua orang tahu akan hal ini. Sehingga berbuat
salah mutlak dimiliki oleh setiap manusia. Tapi mengulangi kesalahan merupakan
hal yang tak mutlak. Seorang muslim itu harusnya bersegera memperbaiki
kesalahannya, artinya ia siap untuk mengevaluasi dirinya dan kemudian
memperbaikinya. Berikut bonus yang kita terima jika cepat memperbaiki kesalahan
:
·
Mengundang
rasa cinta
·
Melanggengkan
rezeki
·
Perilaku
ksatria sejati
·
Membuka
peluang keberhasilan
·
Meraih
keunggulan
·
Terhindari dari
kesalahan besar
·
Menjaga
dari su’ul khatimah
·
Mendapatkan
surga dunia dan akhirat
4.
Kebiasaan 4 : Bersemangat Belajar
Belajar
merupakan kewajiban seorang muslim. Bahkan dalam hadist diinstruksikan seorang
muslim itu belajar dari ayunan sampai liang lahat. Lihat, itu artinya seluruh
proses kehidupan kita adalah proses pembelajaran yang tiada hentinya. Ini
adalah beberapa hal yang akan kita dapatkan jika kita menjadi seorang muslim
yang bersemangat belajar :
·
Perantara
hidayah
·
Berada di
jalan yang benar
·
Mengangkat
derajat pemiliknya
·
Meraih
keunggulan di dunia
·
Mendamba
kebahagiaan hakiki
·
Manusia
berilmu ditakuti syetan
·
Kelebihan
ilmu dibandingkan harta
·
Menanam
investasi untuk akhirat
·
Meniti
jalan ke syurga
5.
Kebiasaan 5 : Evaluasi Diri Is Always
Salah satu
hal yang harus dibiasakan adalah mengevalusia diri kita tentang apa yang telah
kita lakukan, apa yang telah kita katakan bahkan apa yang kita pikirkan. Jangan
kecewa, karena banyak hal positif jika kita sering melakukan hal ini :
·
Menghitung
kesalahan diri
·
Berhati-hati
dengan dosa
·
Bergegas
menumpuk pahala
·
Menjadikan
hati dan jiwa bahagia
·
Bersiap diri
menghadapi penghisaban
·
Tersenyum menjemput
maut
6.
Kebiasaan 6 : Mempersiapkan Bekal Akhir
Kehidupan
Satu hal
yang pasti adalah hidup di akhir zaman, karena sesungguhnya dunia ini hanyalah
hidup sementara. Jadi sudah seharusnya kita sibuk mempersiapkan semua hal
tentang akhir kehidupan kita.
·
Menjaga
diri dari ujub dan sombong
·
Tidak
sembrono di dunia
·
Gemar
menanam kebaikan
·
Menangisi dosa
dengan istighfar
·
Memiliki hati
yang bersih dan kuat
·
Bersemangat
menjemput kebaikan
7.
Kebiasaan 7 : Bekerja Untuk Masa Depan
Masa depan
mutlak untuk diusahakan, walaupun masa depan itu sesuatu hal yang tak terbayangkan
dalam logika manusia, tapi sudah sepatutnya kita berusaha untuk merancang masa
depan terbaik. Maka bekerjalah secara maksimal untuk masa depan kita :
·
Ikhlas
dalam berbuat
·
Menjadi
manusia merdeka
·
Mengubah yang
mubah menjadi ibadah
·
Tidak mudah
putus asa
·
Mendidik
berjiwa tangguh
·
Bersemangat
beramal shaleh
·
Memperbanyak
porsi untuk akhirat
Itulah 7
kebiasaan muslim yang sangat pantas untuk kita rutinkan. Yok rutinkan !! dan
tunggulah kesuksesan akan datang dihadapanmu. Selamat Sukses !!
***
RESENSI NOVEL : SHATTERED
Sebelumnya,
aku ingin memperkenalkan siapa yang akan menjadi objek tulisanku. Novel. Ya,
kali ini aku akan menuliskan resensi sebuah novel yang baru aku tamatkan
(alhamdulillah).
Judul : Shattered (Menghancurkan, Dihancurkan)
Penulis :
Teri Terry
Penerbit :
PT Bhuana Ilmu Populer, Kelompok Gramedia.
Halaman :
501
“Tumben baca novel Uni”,
begitu tanggapan beberapa teman kerjaku ketika aku mengeluarkan novel ini dari ransel.
Haahaha, memang begitulah kenyataannya. Aku sangat jarang sekali membaca novel,
teenlit, apalagi komik. Biasanya buku non fiksi, seperti buku agama, buku
matematika, buku pendidikan, buku psikologi sangat menjadi andalanku di sela
kesibukan. Tapi tidak untuk kali ini, aku merasa butuh sedikit perubahan bahan
bacaan. Terenyuh dengan ucapan seorang teman di facebookku, “jangan seius amat
Uni, nanti cepet tua lo (udah tua kali ya), sesekali baca novel buat bahan
imajinasi, karena buku non fiksi itu gak bisa menghadirkan sebuah imajinasi”. Finally, aku membeli novel ini.
Kadang butuh beberapa bacaan
ringan di sela bacaan “berat” dan syarat makna. Akhirnya novel ini pun aku
garap. Awalnya aku pikir ini bacaan ringan, sekedar melepaskan kejenuhan dari
rutinitas pekerjaan, ternyata Oooh tidaaak !! aku terjebak. Novel ini
benar-benar syarat akan ilmu, novel ini syarat akan emosi. Biasanya beberapa
novel akan membuat pembacanya memiliki ekspresi seperti terpingkal, atau
tersenyum kecil, pipi merona, bahkan ada yang berurai air mata. Tapi tidak
untuk novel ini. Novel ini benar-benar membuat keningku berkerut, otakku
bekerja, menebak-nebak apa yang akan terjadi selanjutnya. Benar-benar
petualangan terbaik untuk para neuron di otakku.
Petualangan? Ya. Novel ini
tentang sebuah petualangan. Petualangan seorang gadis di masa depan. Masa depan?
Ya. Novel ini bercerita tentang masa depan. Tentang bagaimana kehidupan
masyarakat masa depan yang semuanya bergantung dengan komputer. Bahkan manusia “nakal”
di masa depan akan diprogram otaknya melalui komputer, sehingga ia akan hadir
sebagai pribadi yang lebih baik, lebih tepatnya pribadi yang nantinya akan
dimanfaatkan oleh para orang yang akan menggunakannya.
Lucy, Riley, Kyla, Gadis yang
menjadi subjek utama dari novel ini, entah sudah berapa kali ia berganti nama,
berganti warna rambut, berganti riasan wajah, hanya untuk mengelabui
orang-orang yang memiliki niat jahat terhadapnya. Hanya satu hal yang tak
pernah berubah darinya yaitu warna bola matanya yang hijau, ia tak mau
mengubahnya. Sudah pernah “dihapus” (baca : sudah dicuci otak) oleh pemerintah
karena disangka teroris yang akan melaksanakan bom bunuh diri terhadap perdana
menteri mereka. Pernah dipalsukan kematiannya sehingga ia terus berganti nama,
berganti wajah. Terakhir kali ia tercatat sebagai Riley.
Petualangan Riley di novel ini
adalah menemukan siapa dirinya sebenarnya. Ia berpetualang sendirian,
meninggalkan zona amannya untuk menemukan ibu kandungnya, ayahnya, kenapa ia
bisa “dihapus”, kenapa kematiannya dipalsukan oleh negara. Ya...dan gadis belia
ini berhasil menemukannya. Ia memang bertemu dengan ibunya, yang ternyata
setelah diselidiki bukanlah ibu kandungnya. Lalu siapa ibu kandungnya? Teka-teki
yang membuat Riley berpikir lebih keras. Terus menemukan beberapa fakta tentang
siapa dirinya.
Keingintahuannya yang besar
itu mengantarkannya kepada sebuah panti asuhan yang mengakomodasi pencucian
otak untuk anak-anal (ILEGAL). Mengantarkannya kepada sekelompok pemberontak
negara yang berhasil melumpuhkan asrama mahasiswa Oxford. Mengantarkannya untuk
bertemu dengan kekasih masa lalunya yang sangat ia cintai dan ternyata bagian
dari pemberontak tersebut, bahkan ingin membunuhnya.
Ahh...penuh petualangan
sekali. Perjuangan Riley, Mac, Aiden yang terus berusaha membuktikan kepada
pemerintah tentang keberadaan pemberontak ini. Sampai akhirnya kebenaran itu
terungkap perlahan. Terungkap oleh seorang Bapak tua yang gagah berani, dan
tidaaaak, ternyata bola matanya berwarna sama dengan Riley. Perdana Menteri.
Ternyata. Riley adalah cucu
dari perdana menteri. Dimana ibunya, anak perdana menteri disekap oleh para
pemberontak selama bertahun-tahun sampai akhirnya meninggal. Sedikit perasaan
lega bagi Riley akhirnya ia menemukan siapa dirinya sebenarnya, untuk apa ia
dikirim sebagai pembunuh yang memegang
bom bunuh diri, kenapa chip di otaknya tidak ada yang bisa memecahkan
kodenya. Ternyata dirinya memang sudah diprogram sedari kecil untuk membunuh
keluarganya sendiri, apakah seunik itu? Sehingga hidupnya telah dibayang-bayangi
masa depan padahal masih anak kecil yang ingin bermain.
“Hope”, itulah nama yang
diberikan ibumu. Begitulah sipir penjara itu mengatakannya. Ia memang
dilahirkan di penjara bawah tanah milik pemberontak. Ahh..nama yang bagus.
Lembar per lembarnya adalah
petualangan kecil, sehingga semakin dibalik akan meningkatkan adrenalinmu,
menambah rasa penasaran. Jadi kau mungkin akan berusaha untuk menamatkannya
lebih dari usaha yang aku lakukan (heheh). Pilihan katanya bagus, memang
benar-benar menggambarkan suasana yang aku bayangkan. Mungkin sangat dianjurkan
membaca buku pertama dan keduanya, karena memang saling berhubungan. Dan kesalahanku,
aku tidak membacanya. Ya.. wamalupun begitu aku cukup memahami beberapa istilah
yang dimunculkan seperti TAP, DOH, Levo, atau lainnya. Akan tetapi lebih seru
jika kita lebih paham dengan beberapa istilah penting di atas.
Beneran deeeh, ini tuh
refreshing yang oke banget. Oke banget buat kamu yang lagi menghela nafas dari
rutinitas pekerjaan sekolah, pekerjaan kampus, ataupun pekerjaan kantor. Memang
ceritanya seperti unlogic , tapi
lihat perjuangannya, lihat petualangannya, lihat melankolisnya.
Silakan ditemukan bukunya, dan
selamat membaca !!
Medan, 13 Juli 2017, 14.10
Standby di kos aja, waktu produktif banget buat nulis.
No comments:
Post a Comment