Apakah
pernah merasakan bahwa diri ini memiliki
banyak kelebihan? Bukan sombong, ujub atau narsis. Melainkan sebuah perasaan
bahwa “saya diberi lebih oleh Allah”. Entah itu dari segi harta, fisik,
kepintaran, keturunan atau berbagai hal duniawi lainnya. Sadar bahwa ternyata
diri ini memang diberi kelebihan oleh Allah adalah sebuah keharusan, namun
menjadi sombong dengan kelebihan yang dimiliki sungguh perbuatan tercela.
Menganggap orang lain lemah karena tak memiliki apa yang dipunya adalah sesuatu
yang tak terpuji.
Misalnya
ketika diri diberi ilmu yang lebih. Bukan berarti mereka yang ilmunya masih
kurang adalah orang yang tidak berilmu. Mungkin saja kita tidak memahami
bagaimana susah payahnya mereka mempelajari ilmu tersebut. Ya, bisa saja mereka
berjuang dengan rutinitas lain yang membuat mereka kesusahan mempelajari ilmu,
sedangkan kita begitu diberi kemudahan oleh Allah dalam mengerjakannya. Sungguh
tidak adil kan jikalau kita membandingkan diri ini dengan mereka?
Saat
kita diberi finansial yang berlebih oleh Allah. Bukan berarti mereka yang
sedang berusaha keras mencari uang adalah budak dunia. Mungkin saja kita tidak
memahami bagaimana kondisi keungan keluarga mereka. Entah mereka sedang
terlilit hutang, biaya hidup yang terus meningkat tajam dari pemasukan atau
kondisi lainnya. Sementara kita Allah berikan kemudahan dengan lancarnya
finansial, tidak ada hutang dan biaya hidup yang selalu terjamin.
Saat
kita diberi kemudahan dalam mendidik anak. Bukan berarti mereka yang belum
maksimal mendidik anaknya adalah orang tua yang tidak bertanggung jawab.
Kemudian dengan pongahnya kita melabeli mereka dengan orang tua yang minim ilmu
parenting. Mungkin saja kita tidak memahami bagaimana susah payahnya dia
memberikan ikhtiar semaksimal mungkin dalam segala keterbatasannya.
Saat
kita diberi begitu banyak hal-hal lebih oleh Allah. Apapun itu bentuknya, entah
mudahnya mendapatkan momongan tanpa perlu menanti lama atau mudahnya melahirkan
tanpa ada banyak luka atau mudahnya meng-ASI-hi anak. Atau berbagai kemudahan
lainnya, yang mungkin orang lain tidak dapatkan. Jangan jadikan itu sebagai
bentuk penghakiman terhadap orang lain. Jangan menganggap orang lain harusnya
juga mendapatkan kelebihan yang kita dapatkan. Hingga akhirnya kita berlagak
sombong di depan mereka. Astaghfirullah.
Cukup
jadikan saja segala bentuk kelebihan itu sebagai bahan untuk banyak-banyak
bersyukur kepada Allah. Bukankah itu artinya Allah Maha Baik sekali kepada
kita? Atau jangan-jangan segala macam bentuk kelebihan itu adalah bentuk ujian
Allah terhadap kita. Dan bagaiman jika sikap sombong yang kita tunjukkan
membuat Allah murka dan kemudian mencabut segala bentuk kelebihan tersebut?
Innalillah. Makanya, cukup jadikan ia sebagai bentuk syukur kepada Sang Maha
Pemberi
Medan,
4 Desember 2020 ; 22 : 14 WIB
No comments:
Post a Comment