Monday, 11 January 2021

Saat Diberi Lebih

 



Apakah pernah merasakan  bahwa diri ini memiliki banyak kelebihan? Bukan sombong, ujub atau narsis. Melainkan sebuah perasaan bahwa “saya diberi lebih oleh Allah”. Entah itu dari segi harta, fisik, kepintaran, keturunan atau berbagai hal duniawi lainnya. Sadar bahwa ternyata diri ini memang diberi kelebihan oleh Allah adalah sebuah keharusan, namun menjadi sombong dengan kelebihan yang dimiliki sungguh perbuatan tercela. Menganggap orang lain lemah karena tak memiliki apa yang dipunya adalah sesuatu yang tak terpuji.

 

Misalnya ketika diri diberi ilmu yang lebih. Bukan berarti mereka yang ilmunya masih kurang adalah orang yang tidak berilmu. Mungkin saja kita tidak memahami bagaimana susah payahnya mereka mempelajari ilmu tersebut. Ya, bisa saja mereka berjuang dengan rutinitas lain yang membuat mereka kesusahan mempelajari ilmu, sedangkan kita begitu diberi kemudahan oleh Allah dalam mengerjakannya. Sungguh tidak adil kan jikalau kita membandingkan diri ini dengan mereka?

 

Saat kita diberi finansial yang berlebih oleh Allah. Bukan berarti mereka yang sedang berusaha keras mencari uang adalah budak dunia. Mungkin saja kita tidak memahami bagaimana kondisi keungan keluarga mereka. Entah mereka sedang terlilit hutang, biaya hidup yang terus meningkat tajam dari pemasukan atau kondisi lainnya. Sementara kita Allah berikan kemudahan dengan lancarnya finansial, tidak ada hutang dan biaya hidup yang selalu terjamin.

 

Saat kita diberi kemudahan dalam mendidik anak. Bukan berarti mereka yang belum maksimal mendidik anaknya adalah orang tua yang tidak bertanggung jawab. Kemudian dengan pongahnya kita melabeli mereka dengan orang tua yang minim ilmu parenting. Mungkin saja kita tidak memahami bagaimana susah payahnya dia memberikan ikhtiar semaksimal mungkin dalam segala keterbatasannya.

 

Saat kita diberi begitu banyak hal-hal lebih oleh Allah. Apapun itu bentuknya, entah mudahnya mendapatkan momongan tanpa perlu menanti lama atau mudahnya melahirkan tanpa ada banyak luka atau mudahnya meng-ASI-hi anak. Atau berbagai kemudahan lainnya, yang mungkin orang lain tidak dapatkan. Jangan jadikan itu sebagai bentuk penghakiman terhadap orang lain. Jangan menganggap orang lain harusnya juga mendapatkan kelebihan yang kita dapatkan. Hingga akhirnya kita berlagak sombong di depan mereka. Astaghfirullah.

 

Cukup jadikan saja segala bentuk kelebihan itu sebagai bahan untuk banyak-banyak bersyukur kepada Allah. Bukankah itu artinya Allah Maha Baik sekali kepada kita? Atau jangan-jangan segala macam bentuk kelebihan itu adalah bentuk ujian Allah terhadap kita. Dan bagaiman jika sikap sombong yang kita tunjukkan membuat Allah murka dan kemudian mencabut segala bentuk kelebihan tersebut? Innalillah. Makanya, cukup jadikan ia sebagai bentuk syukur kepada Sang Maha Pemberi

 

 

Medan, 4 Desember 2020 ; 22 : 14 WIB

No comments:

Post a Comment

KAU TAK SENDIRI

Tulisan ini saya persembahkan untuk mereka yang tengah merasa sendiri. Pernahkah merasa sendiri? Merasa seolah tak ada orang lai...