Judul : Bintang
Penulis :
Tere Liye
Penerbit :
PT Gramedia Pustaka Utama
Halaman :
380
Setelah berjuang melawan
kesibukan, berpacu dengan waktu serta bertarung dengan kemalasan, alhamdulillah
buku om Tere Liye ini aku khatamkan juga. Walau ada rasa ‘sesak’ karena ini
baru buku ke-lima di tahun ini, padahal ini sudah minggu ketujuh di tahun 2018.
It means aku punya dua hutang buku
untuk aku selesaikan, Hoaaam.
Buku ini adalah kebaikan hati
seseorang remaja cantik, pintar, baik hati, diidolakan di sekolahnya(ngakunya
sih dia begitu, tapi nyatanya, hehe) a.k.a. Aindah, murid les privatku. Ia memberikan
buku ini karena dia mengagumiku (eh, kok jadi narsis, maafkeun), buku ini
diberikan karena dia salah membeli buku di Gramedia. Dia sering banget ngelihat
teman-temannya petantang-petenteng bawa buku ini, alhasil tanpa membaca
sinopsis secara lengkap, diapun langsung membelinya. Ketika Aindah membaca
beberapa halaman pertama, perutnya langsung mual, hahaha. Drama inilah yang
kemudian mengantarkan buku ini menjadi milikku seutuhnya, terima kasih Aindah
yang cantik, pintar, baik hati dan diidolakan (katanya, ehm).
Satu lagi, ini merupakan salah
satu dari list yang harus aku cari, temu dan khatamkan. Dan
aku memang sudah berencana di bulan Januari ini aku harus membeli buku ini. Aku
memang belum sempat mendoakannya berkali-kali, tetapi sekali lagi Allah itu
beneran Maha Baik. Di awal Januari, Allah kirimkan langsung buku ini untukku
melalui drama seorang remaja yang ‘salah’ beli buku. Alhamdulillah.
Buku Bintang ini adalah sebuah
fiksi fantasi. Dan untuk kali pertama, Bintang dan teman-temannya menjadi karya
pertama om Tere Liye yang bernuansa Fantasi, #eeh. Biasanya om Tere Liye suka
menulis tentang romansa, kasih sayang atau peliknya hidup. Aku beneran jatuh cinta
dengan setiap karangannya omTere Liye, #narsis. Akan tetapi, Bintang dan
teman-temannya memberi nuansa berbeda dalam karya om Tere Liye. Buku Bintang
sendiri merupakan kelanjutan dari buku pendahulunya yang juga menceritakan hal
yang sama, yaitu Bumi, Bulan dan Matahari.
Bintang bercerita tentang tiga
kisah remaja istimewa yang memiliki kekuatan luar biasa yaitu Ali, Raib dan
Seli. Ali dengan kemampuan teknologinya yang keren, bisa menjelma menjadi
seekor beruang serta memiliki ide genius yang sangat membantu. Raib dengan kemampuan
menghilang, mengeluarkan hawa dingin dari tangannya sehingga bisa membekukan
sesuatu serta menyembuhkan penyakit dengan cepat. Atau Seli dengan kemampuan
mengeluarkan petir dari tangannya. Remaja istimewa yang harus berpura-pura
menjadi remaja yang ‘biasa saja’ ketika menjelma menjadi anak-anak bumi.
Petualangan dimulai ketika
ketiga remaja itu tersesat di Klan Bintang (istilah yang digunakan oleh om Tere
Liye). Sebuah tempat yang berada di dimensi lain, tepatnya di pusat bumi.
Ketiga remaja itu mendengar informasi bahwa Dewa Kota Klan Bintang akan
menghancurkan pasak bumi yang nantinya menghancurkan ketiga Klan yang ada yaitu
Klan Bumi, Klan Bulan dan Klan Matahari dengan menyisakan Klan Bintang saja.
Informasi yang teramat penting
ini menyebabkan mereka terjebak lagi dalam petualangan ke Klan Bintang bersama
beberapa pasukan hebat dari Klan Bumi, Klan Bulan dan Klan Matahari. Termasuk
di tim mereka Miss Selena, guru sekolah mereka yang ternyata juga merupakan
orang yang memiliki kekuatan. Mereka ingin menemukan pasak bumi yang akan
dihancurkan oleh Dewan Kota untuk kemudian dibatalkan. Ada ribuan titik pasak
bumi yang harus mereka perika, tetapi berkat kegeniusan Ali, ia mampu
menyisakan enam titik yang harus mereka periksa. Bermodalkan enam titik,
berangkatlah tim luar biasa ini ke Klan Bintang demi menyelamatkan peradaban.
Selama perjalanan tim ini
memiliki banyak cerita, banyak kendala dan banyak duka. Seperti harus
kehilangan salah seorang tim mereka ketika melewati hutan Taiga. Diserang laba-laba
dengan bentuk yang mengerikan dan ganas. Terjebak di tempat pengelolaan sampah
yang ternyata adalah teman mereka, bermain-main di Pusat Kota Klan Bintang,
berhadapan dengan robot Elang Hitam yang merupakan teknologi terbaru dari Klan
Bintang dan masih banyak cerita yang seru dan menarik dari perjalanan ketiga
remaja ini. *eh aku sangat spoiler?*.
Ternyata, enam titik yang
menjadi incaran itu sama sekali bukan pasak bumi yang akan dihancurkan oleh
Dewan Kota. Lalu? Apakah pasak bumi beneran dihancurkan? Apakah misi tim hebat
ini berhasil? Aah, aku gak mau spoiler lagi. Silakan kalian baca kelanjutannya
di buku om Tere Liye. Hehehe.
Sebagai salah satu penikmat
Fantasi, karangan om Tere Liye tidak cukup buruk kok, #eh, it means kurang bagus sih, hehe. Pertama aku ingin nilai dari sisi cover. Menurutku cover Bintang ini kurang menggigit saja, terkesan sumpek, terlalu
rame dan sedikit ‘menyeramkan’, hehehe. Kalau dari segi isi sudah sangat bagus.
Pembaca masih bisa tetap mengikuti jalan cerita walau tidak menamatkan novel
Bumi, Bulan dan Matahari. Gaya om Tere Liye menceritakan *seperti biasa* bagus.
Aku bisa membayangkan betapa gelapnya lorong yang mereka lalui, betapa hebatnya
teknologi Klan Bintang, betapa menyeramkannya Robot Elang Hitam bahkan aku bisa
membayangkan wajah Ali yang genius dan nakal ini, hehe. Tetapi, jika berbicara
fantasi, maka Stephenie Meyer adalah penulis terbaikku, heheh. Oom Tere Liye
mah belum ada apa-apanya dengan uncle Meyer.
Honestly,
aku sebenarnya kurang suka
dengan empat buku terbaru Tere Liye ini karena mengangkat cerita fantasi. Aku
lebih prefer ketika Tere Liye menulis
buku tentang romansa atau nilai kehidupannya. Lebih hidup, lebih nyata, dan
lebih sarat makna (hey, ini menurutku ya). Aku jatuh cinta dengan om Tere Liye
karena tulisannya yang seolah hidup dan beneran sarat makna, jadi please dong om, jangan buat illfeel dengan tulisan-tulisan yang beginian. Hehehe.
Kalian mau dengar kabar
buruknya? Cerita Klan Bintang ini masih berlanjut. Coba tebak apa
kelanjutannya? Komet. Haha. Kira-kira ada berapa sequel yang akan ditulis oleh oom Tere Liye? Secara benda luar
angkasa itu kan banyak tuh, jadi kalau masing-masingnya dibuatkan novel,
waaah...gak kebayang deh. Ada novel Asteroid, novel Meteor, novel Black Hole, dan benda-benda lainnya.
Hehehe.
Kalau kamu bukan penggila
Fantasi, jangan coba-coba deh baca buku ini. Kamu akan mual-mual di beberapa
bab pertama, hahaha. Masih banyak, eh sangat banyak maksudnya, buku om Tere
Liye yang bercerita selain fantasi. Bukan bukunya yang kurang bagus, kita yang
tidak tahu cara menikmati buku tersebut. Jadi, selamat menikmati berbagai buku
oom Tere Liye!
Medan, 15
Februari 2018, 13:51
Ada borang kampus yang mau
dikerjakan. Ada pembahasan soal matematika yang harus diselesaikan. Ada tugas
yang harus dikoreksi. Entah kenapa pilihan pertama menulis resensi ini, aah.
Betapa ternyata menulis adalah moodbooster
terbaikku.
No comments:
Post a Comment