Wednesday, 13 December 2017

Bukan Arloji






“Jam berapa kamu bisa datang?”
“Tugas ini harus selesai besok ya!”
“Selamat ulang tahun Ani”
“Innalillahi wa inna ilaihi rajiun, pak Budi meninggal dunia tadi malam”

Tahukah apa kesamaan dari cerita di atas. Cerita yang sangat berbeda bahkan tidak berhubungan. Perhatikanlah! Beberapa pernyataan di atas menceritakan sesuatu. Apa yang diceritakan? Adalah tentang sebuah kehidupan, tentang deadline, tentang target, tentang sebuah kelahiran dan tentang kematian. Yap. Ini semuanya adalah tentang waktu.

Apakah kamu tahu apa itu waktu? Tentunya. Karena hampir semua orang di dunia memilikinya. Hampir semua orang? Bukannya semua manusia diberikan waktu? Iya, tapi kenapa manusia selalu beralasan tidak ada waktu, aneh ya..(heheh)

Ahh, waktu. Benda ini merupakan benda paling berharga di dunia. Mungkin lebih berharga dari mobil ferrari keluaran terbaru atau jalan-jalan keliling Eropa selama satu bulan. Kenapa ia bisa sangat berharga? Karena tak satupun orang bisa membelinya. Tak ada satu manusiapun yang bisa membeli kehidupannya 1 minggu yang lalu, bahkan tak mampu mengulangi kejadian 1 detik yang lalu. Bahkan sebegitu berharganya sang waktu, Allah bersumpah di dalam kitab Nya.
            “Demi Masa”
            “Demi (waktu) Dhuha”
Ya..semua orang paham dan mungkin sangat paham akan betapa pentingnya sebuah waktu.


Tentunya pernah dengar quote yang begini :
·         Jika ingin tahu betapa berharganya waktu setahun tanyakan kepada siswa yang tinggal kelas
·         Jika ingin tahu betapa berharganya waktu satu bulan tanyakan kepada ibu yang melahirkan premateur
·         Jika ingin tahu betapa berharganya waktu 1 minggu tanyakan kepada seorang editor majalah mingguan
·         Jika ingin tahu betapa berharganya waktu 1 hari tanyakan kepada seorang yang bekerja dengan gaji harian
·         Jika ingin tahu betapa berharganya waktu 1 jam tanyakan kepada seorang gadis yang sedang menunggu kekasihnya
·         Jika ingin tahu betapa berharganya waktu 1 menit tanyakan kepada seorang yang ketinggalan kereta api
·         Jika ingin tahu betapa berharganya waktu 1 detik tanyakan kepada atlet pelari 100 meter
·         Jika ingin tahu betapa berharganya sebuah kehidupan tanyakan kepada seorang yang akan dihukum mati besok
Lihatlah!
Waktu akan menjadi sesuatu hal yang sangat penting. Setiap detiknya akan mempunyai makna tersendiri bagi masing-masing orang yang menjalani.


Sayangnya, banyak orang (bahkan mungkin kita) pura-pura tidak tahu bahwa ternyata waktu itu sangat penting. Selalu beranggapan bahwa memiliki waktu yang banyak, padahal sejatinya manusia itu tidak memiliki waktunya. Selalu beranggapan bahwa esok akan melihat matahari terbit lagi, esok masih bisa melakukan pekerjaan ini, esok masih bisa bertaubat dan menangisi semua kesalahan. Aah..esok? apakah yakin akan ada hari esok untuk kita? Seolah kita memiliki banyak waktu sehingga waktu yang ada sering disia-siakan. Waktu yang ada digunakan untuk melakukan hal-hal yang dzolim, hal-hal yang tak berguna, lalu berencana bahwa esok pagi akan berubah, esok akan meminta maaf. Ahh..sekali lagi, akankah ada hari esok untuk kita?
Sehingga tak jarang banyak mahasiswa yang terlena di awal semester, lalu ngos-ngosan memperbaiki nilai di akhir semester. Tidak sedikit karyawan yang sibuk main game di awal bulan, lalu wara wiri mengejar target perusahannya di akhir bulan. Dan sangat banyak manusia yang bermaksiat ketika di dunia dan merasakan adzab yang pedih di akhirat (naudzubillah)

Apa sebenarnya masalah mereka? Waktu. Semuanya hanya soal waktu.
Percayalah, waktu yang kita miliki bukan seperti jam tangan. Yang berputar dari pagi ke malam ke pagi lagi dan begitu seterusnya. Jam tangan akan selalu menyediakan waktu esok untuk seseorang. Akan selalu menyediakan pagi untuk seseorang yang terkekang dengan dinginnya malam. Juga menyediakan malam untuk seseorang yang lelah menghadapi rutinitas dunia.
Indah bukan? Ya...sayangnya waktu kita bukanlah seperti jam tangan. Lalu?
Waktu kita adalah stopwatch.
Stopwatch yang telah di “klik” oleh Sang Penguasa ketika kita melihat dunia untuk pertama kalinya. Stopwatch yang bilangannya telah ditentukan oleh Sang Maha Raja. Stopwatch yang terus bergerak mundur ke angka 0. Stopwatch yang kitapun tidak tahu sudah sampai di angka berapa sekarang. Ialah stopwatch yang benar-benar akan berhenti bergerak ketika angka 0 sudah muncul di layarnya.
Ahh..

Jangan terlena !
Jangan sampai kita tersadar di 10 detik terakhir kehidupan kita. Lalu kemudian menyesali kenapa kita tak dari dulu menggunakan waktu yang telah Allah jatahkan untuk kita.
Gunakan terus waktu yang kita miliki.
Kapan waktu yang benar-benar kita miliki? Sekarang, detik ini, saat ini. Karena sejatinya waktu kita adalah sekarang, bukan esok apalagi seminggu yang lalu.
Manfaatkan waktu untuk hal yang positif, beribadah kepada Sang Maha Raja, membantu orang lain, mengejar target, membuktikan impian, dan menjadi sebaik-baik manusia.
Jangan biarkan satu detikpun untuk hal yang dzolim, untuk hal yang tidak layak kita lakukan. Ya..walaupun hanya satu detik.
Karena waktu kita sedang dihitung mundur..
Tick Tock !!
Tick Tock !!
Tick Tock !!





Medan, 14 Desember 2017. 14:00 WIB
Menikmati gregetnya deadline dengan lantunan lagu perfect by Ed Sheeran.
Mungkin masih suka berpikiran bahwa hari esok masih ada. Ahh..Suci !!
Cobalah berpikir lebih cerdas. Eeh..
                                                           

No comments:

Post a Comment

KAU TAK SENDIRI

Tulisan ini saya persembahkan untuk mereka yang tengah merasa sendiri. Pernahkah merasa sendiri? Merasa seolah tak ada orang lai...