Sunday, 12 April 2020

Ice Breaking : Face Your Face




Kenapa di setiap tulisan ada spasi? Kenapa di setiap cerita ada paragraf? Agar si pembaca bisa mengambil jeda. Agar si pembaca mampu menganalisis setiap kalimat yang tengah ia baca. Nah, dalam belajar pun perlu ‘mengambil jeda’. Terlebih lagi pada mata pelajaran yang membosankan, rumit,  susah, atau bikin sakit kepala. Matematika misalnya.
                                                                 
Sudah seharusnya pengajar matematika mengambil jeda dalam mengajarkan matematika kepada siswa. Hal ini bertujuan agar para siswa bisa menarik nafas atau bisa memahami materi dengan lebih baik lagi. Sudah menjadi rahasia umum kan ya betapa susahnya pelajaran matematika. Lalu bayangkan seorang pengajar matematika mengajar tanpa mengambil jeda. Duuh, gak kebayang deh mumetnya isi kepala siswa.

Bagaimana bentuk mengambil jeda?

Guru boleh berkreasi dengan bebas apapun bentuk ‘mengambil jeda’ yang ia lakukan. Tentu saja hal ini menyesuaikan dengan sarana prasarana sekolah, kualitas siswa atau kepadatan materi yang diajarkan. Jangan bayangkan bahwa mengambil jeda ini adalah membiarkan siswa tidak belajar. Oh, tentu tydaccck Fergusso.

Perlu trik yang handal bagi para guru untuk mengambil jeda namun tidak mengganggu aktivitas pembelajaran. Namanya juga mengambil jeda, ya itu artinya sebentar saja dong. Bukan berarti 2 jam pelajaran habis untuk relaksasi atau 3 sks habis untuk ngobrol ngalor ngidul di depan mahasiswa.

Ada beberapa alternative yang bisa dilakukan guru dalam melakukan aktivitas mengambil jeda. Misalnya menonton, bermain games, ice breaking, atau aktivitas fisik lainnya. Sesuaikan saja dengan kondisi siswa, lebih cocok menggunakan yang mana.

Bermain games sebenarnya adalah aktivitas mengambil jeda yang paling seru. Ia hanya membutuhkan waktu sebentar dan sangat ampuh mengembalikan konsentrasi siswa dan mood belajar siswa tentunya. Para guru bisa mencari berbagai permainan yang bisa dilakukan dalam waktu singat, gampang aplikasinya dan menyenangkan prosesnya.

Salah satu bentuk games yang oke adalah permainan ini. Aku menamakannya Face Your Face. Aku akan menyuruh siswa menyediakan kertas kosong satu lembar dan sebuah pulpen. Setelah itu, siswa disuruh untuk menempelkan kertas tersebut di wajah mereka masing-masing. Satu tangan memegang kertas, sementara satu lagi memegang pulpen.

Setelah itu, guru akan memberikan instruksi untuk menggambar wajah masing-masing. Lakukanlah dengan acak. Misalnya pertama “gambar mata kiri”, dilanjutkan dengan “Gambar bibir atas” dan begitu seterusnya. Lakukan instruksi ini sampai semua bagian yang ada di wajah tergambar di atas kertas itu. Jangan biarkan siswa melihat atau membalik kertas tersebut. Selama permainan kertas itu wajib menempel di wajah siswa.

Setelah menyelesaikan semua instruksi, guru boleh menyuruh siswa untuk membalik kertas itu dan melihat hasil gambar mereka. Lalu guru bisa mengatakan “Itulah bentuk asli wajah kalian”. Dipastikan siswa akan spontan tertawa meriah menggelegar melihat wajah yang mereka gambar sendiri. Bahkan di antara mereka tak malu menunjukkan hasil lukian wajah kepada temannya dan akhirnya mereka tertawa bersama.
Guru juga bisa menyampaikan pesan moral dari permainan ini. Misalnya ternyata wajah kita tak secantik yang dibayangkan. Makanya jangan sombong kalau memang cantik, karena sejatinya tidak ada yang benar-benar cantik secara fisik. Yang ada itu cantik secara hati. Duuuh, mendengar quote ini para abegeh abegeh akan meleleh langsung. Seolah mendapat suntukan semangat.

Tak perlu waktu lama melakukan permainan ini. Paling lama 15 menit deh. Dan kelas akan riuh, meriah. Tentu saja konsentrasi dan mood siswa telah kembali. Gampang kan? Jadi para guru bisa melakukannya di ujung pembelajaran menjelang tugas atau di tengah pembelajaran ketika suasana kelas sudah tidak bersahabat lagi. Hehehe.


Selamat mencoba!



Medan, 25 Maret 2020, 22 : 16


No comments:

Post a Comment

KAU TAK SENDIRI

Tulisan ini saya persembahkan untuk mereka yang tengah merasa sendiri. Pernahkah merasa sendiri? Merasa seolah tak ada orang lai...