Thursday, 16 June 2022

PERCAYAKAN KEPADA ALLAH

Adalah ia, seorang ibu dari anak yang masih sangat kecil serta istri kedua dari manusia kekasih Allah. Tanpa membantah, ia mengikuti perintah Allah yang diturunkan melalui suaminya berhijrah ke sebuah lembah yang jauh.

Bermodalkan bekal yang ala kadarnya, perjalanan jalan kaki yang dilakukan hampir berbulan-bulan serta membawa seorang bayi di bawah sinar matahari yang menyengat di siang hari serta dingin udara yang menusuk di malam hari.

Akhirnya perjalanan panjang itu berakhir di sebuah lembah bernama Bakkah. Tiada kehidupan yang menjanjikan di sana. Tiada masyarakat, sumber air atau pepohonan. Sejauh mata memandang, hanya hamparan pasir yang tampak.

Keluarga kecil itu bertahan disana dengan bekal seadanya yang masih tersisa. Kondisi yang benar-benar memperihatinkan. Hingga sang suami memutuskan untuk kembali ke Palestina, tempat mereka bermula.

Sang istri begitu terkejut mendengar suaminya yang akan pergi meninggalkan dirinya dan seorang bayi di sebuah tempat yang benar-benar tidak ada apa-apanya. Tetapi ketika suaminya menjelaskan bahwa Allah yang menyuruhnya kembali, maka sang istri dengan bijaksana;

"Pergilah, sesungguhnya Allah tidak akan mengecewakan kami"

Akhirnya sang suami pergi dengan ridho meninggalkan keluarga kecilnya dalam Kuasa Allah.

Ya, sepenggal kisah heroik Siti Hajar, Ibrahim dan Ismail kecil. Betapa payahnya kondisi mereka ketika awal berhijrah. Ternyata kepayahan itu tidak menyurutkan rasa yakin mereka kepada Allah.

Hajar yang begitu yakin bahwa Allah akan mengurusi ia dan Ismail di tempat yang gersang ini. Ibrahim begitu mempercayakan keluarganya kepada Allah. Dan lihatlah, Allah membalas keyakinan mereka dengan menghadirkan mata air zamzam yang sangat berkah. Masha Allah.

Bisa jadi kita selama ini tidak mempercayakan urusan kepada Allah. Makanya sering berantakan, gagal atau tidak sesuai harapan. Kita percaya dengan hukum orang lain, percaya dengan diri sendiri atau percaya dengan logika yang dibangun di kehidupan kita

Kalau rajin bekerja harusnya hidup sukses. Itu kan logika kehidupan yang entah siapa penciptanya. Padahal kan sukses itu indikator nya banyak. Terkadang ada yang sukses tapi tidak bahagia, namun ada juga yang bahagia tetapi kesuksesannya ditunda dulu. 

Lalu, siapa yang paling kecewa?
Mereka yang tidak mempercayakan urusannya kepada Allah lah yang akan kecewa. Bukankah sudah jelas jika kita bergantung atau berharap kepada selain Allah, maka kekecewaan yang akan kita peroleh?

Dalam hidup, sejatinya kita hanya dituntut untuk melakukan ikhtiar maksimal, namun kita tidak berhak mendikte Allah atas hasil dari usaha tersebut. Disinilah Allah menuntut kita untuk percaya kepada Nya. Bahasa lainnya itu tawakkal. Berat sih, tapi bukan berarti tidak bisa kan? Yok kita mencoba untuk bertawakkal dengan segala ketetapan Allah.

Belajarlah dari Hajar. Lihat, beliau begitu yakin dan percaya dengan Allah. Bahkan ketika ditinggalkan bersama bayi merah di tanah yang tandus, tak ada getir takut menghampirinya. Kenapa Hajar begitu berani? Karena Ia yakin bahwa Allah tidak akan mengecewakan dirinya.
Masha Allah

Gak terasa sebentar lagi sudah lebaran Idhul Adha saja ya kan? Kira-kira apa yang akan kita kurban di tahun ini? Apakah kita masih berkurban perasaan (lagi)?


Medan, 17 Juni 2022, 06.20 WIB

No comments:

Post a Comment

KAU TAK SENDIRI

Tulisan ini saya persembahkan untuk mereka yang tengah merasa sendiri. Pernahkah merasa sendiri? Merasa seolah tak ada orang lai...