Friday, 7 August 2020

Pemimpin Muda


Salah satu fenomena yang aku alami selama berorganisasi adalah dipimpin oleh seseorang yang berusia lebih muda. Ini aku alami ketika tahun kedua aku mulai terjun ke dunia organisasi kampus. Kala itu aku harus merelakan diri untuk “diperintah” oleh seseorang yang usianya setahun lebih muda dariku.

 

Berat?

Oh ya tentu saja.


Jujur, ada sedikit rasa berat menerima kondisi ketika “anak kemarin sore” itu dengan tegas memberikan perintah kepada kami, yang berusia lebih tua darinya. Berusaha untuk melapangkan hati menerima dirinya sebagai pemimpin kami. Bersabar dengan sedalam-dalamnya sabar mendengar celotehan di sana sini. Sungguh tak bisa terbayangkan berdamai dengan kondisi seperti ini. Kami, yang lebih dulu merasakan asam garam dunia organisasi kampus, kami yang telah membina relasi dengan para pejabat organisasi. Akhirnya kami dipaksa takluk dihadapan seorang anak yang kemarin kami latih dan kami bina untuk ikut organisasi.

 

Namun, ternyata kami bisa melewati semuanya. Allah kuatkan kami sehingga kami bisa menjalani fase ini. Selama setahun kami berhasil mengarahkan “kapal” kami ke arah yang lebih baik. Ya, walau ada cek cok, berantem, merajook, diam-diaman. Namun kami berhasil menuntaskan semuanya, dengan baik dan sempurna. Alhamdulillah.

 

Hal ini menyadarkanku bahwa usia bukanlah penentu kadar kepemimpinan seseorang. Usia bukan juga indikator kedewasaan seseorang. Tahu kan kalimat mujarab itu? Semua orang akan pasti tua, tapi hanya sedikit orang yang menjadi dewasa. Dan sedikit orang yang bisa menjadi seorang pemimpin.

 

Teringat dengan kisah seorang sahabat di zaman Rasulullah. Rasulullah mengangkat Attab bin Usaid sebagai gubernur Makkah kala itu. Luar biasanya, Attab adalah seorang pemuda yang belia. Waktu menjadi gubernur Makkah ia masih berusia belasan tahun. Bahkan Rasulullah tetap kekeuh untuk mempertahankan Attab. Rasulullah tetap tegar menghadapi celotehan  para elite politik kota Makkah yang begitu mengkritik keputusan Rasulullah tersebut.

 

Hingga sebuah pernyataan dari Rasulullah membuat semuanya lebih jelas

“Tak seorang pun dari kalian yang berhak menolak pemuda Attab bin Usiad, karena kehebaran dan keunggulan tidak bergantung kepada tuanya usia. Apa yang menjadi kriteria kehebatan dan keunggulan manusia adalah spritualitasnya”

 

Pernyataan Rasulullah sungguh sangat menjelaskan semua. Tidak ada yang salah dengan usia muda atau belia. Jika memang ia mampu memimpin ya silakan saja. Lagipula setelah memimpin nanti kan yang dilihat adalah kecakapannya bukan usianya. Jadi tak ada yang salah dengan pemimpin berusia muda.




Medan, 7 Agustus 2020, 22 :16

Foto ini adalah dokumentasi pelantikan pengurus Himapentika FKIP Unri.

No comments:

Post a Comment

KAU TAK SENDIRI

Tulisan ini saya persembahkan untuk mereka yang tengah merasa sendiri. Pernahkah merasa sendiri? Merasa seolah tak ada orang lai...