Monday, 23 July 2018

Fokuskan Arahmu




Salah satu hal yang menjadi perhatian seseorang ketika hendak melaksanakan sholat adalah menetapkan arah sajadahnya. Atau sama artinya menetapkan arah sholat kemana hendak dilakukan. Sudah seharusnya sholat dilakukan menghadap ke arah tertentu yaitu kiblat. Menghadap kiblat sendiri merupakan salah satu dari enam syarat sah sholat. Itu artinya jika seseorang tidak melakukan sholat menghadap ke arah kiblat, sholatnya tidak akan sah.

“Jika engkau hendak sholat, maka berwudhu lah dengan sempurna. Kemudian menghadaplah ke kiblat” (HR. Bukhori dan Muslim).

Beberapa aplikasi pun dirancang untuk menemukan arah sholat paling sempurna. Di beberapa langit-langit kamar hotelpun sering dipasang tanda seperti panah yang menyatakan arah sajadah ketika seorang muslim ingin sholat. Sebegitu pentingnya arah sholat ini. Bahkan keabsahan sholat seseorang juga akan diragukan ketika ia menetapkan sajadahnya ke arah yang kurang tepat.

Arah di dalam sholat menunjukkan tujuan kemana sholat itu. Bukan bermaksud menyembah ka’bah, melainkan menyembah penciptanya ka’bah. Ketika sholat dilakukan menghadap kiblat, itu sejatinya mengingatkan kita bahwa ada Dzat yang menguasai ka’bah. Ada Dzat yang sangat berhak kita agungkan dan kita sembah. Ka’bah hanya menjadi simbol yang mengingatkan kita terhadap tujuan dari ibadah sholat yang dikerjakan, yaitu ibadah kepada Allah swt.

Berbicara perihal tujuan dan sebuah kefokusan, juga berarti tentang perjalanan. Sebuah kapal yang berlayar di tengah lautan, bus yang melaju kencang di jalanan atau pesawat yang sedang mengudara juga memiliki tujuan masing-masing. Semua perjalanan itu memang berkelana entah kemana, menikmati setiap kota yang dikunjungi, melewati badainya perjalanan. Tetapi semua perjalanan itu mengarah pada satu titik yaitu tujuan. Kapal, bus dan pesawat itu memiliki tujuan masing-masing. Tujuan itu yang mengarahkan arah perjalanan mereka. Apapun bahaya, kendala yang dihadapi akan ditangani segera. Demi mencapai tujuan yang mereka inginkan. Semua perjalanan akan sangat fokus terhadap tujuan perjalanannya.

Hidup juga seperti sholat, juga seperti sebuah perjalanan. Kita perlu mengarahkannya kepada sesuatu titik atau tujuan yang jelas. Apa yang ingin dicapai dalam hidup? kehidupan seperti apa yang diinginkan? Akhir kehidupan seperti apa yang akan dituju? Semua itu harus jelas, fokus dan terarah. Bahkan sejatinya kita perlu merumuskan dengan tepat apa tujuan dari kehidupan ini. Bukan sekadar ingin have fun, enjoy atau sekadar menikmati hidup saja. Seseorang yang cerdas harus benar-benar merumuskan tujuan dan fokus hidupnya dengan tepat, ingat ya! dengan tepat.

Karena tujuan yang tepatlah yang akan mengantarkan kehidupan menjadi lebih baik. Fokus dan arah yang benarlah yang kemudian membuat seseorang merasa puas dan sempurna dengan segala kehidupannya. Tujuan yang tepat dan terarah akan membuat seseorang akan terus bergerak pada langkah-langkah yang tepat dan terarah juga. Sebaliknya, sebuah tujuan hidup yang salah akan membuat hidup berada pada koridor yang salah lagi keliru. Apalagi kehidupan yang tidak memiliki arah yang tepat, aah ibaratkan kapal yang terombang-ambing di tengah lautan tanpa tahu harus kemana mengarahkan kemudi kapalnya. Nauudzubillah.

Sekarang begini. Coba deh bayangkan ketika arah kehidupanmu kacau, berantakan dan tidak menentu. Lalu warna kehidupan itu berubah-ubah sesuai dengan keinginan dan mood yang punya kehidupan. Beberapa badai, masalah dan cobaan menghantam kapal kehidupan tersebut. Akibatnya kapal kehidupan itu berhenti di tengah deburan ombak samudera yang ganas. Tidak tahu lagi ingin membelokkan arah kemana lagi. Sang nakhoda mulai kebingungan menemukan arah yang tepat. Kapal kehidupan seperti inikah yang didam-idamkan banyak orang? Ahh, tentu saja tidak. Atau mungkin lebih tepatnya, pantaskah kehidupan seperti ini masih bisa dikategorikan sebagai kehidupan? Astaghfirullah.

Tentunya kita tidak menginginkan kehidupan yang berakhir naas layaknya kapal yang terombang-ambing di tengah lautan. Makanya kita perlu merumuskan tujuan kehidupan. Kita perlu membuat arah tujuan hidup itu lebih fokus dan terarah. Arah yang memang dari awal telah benar-benar kita tetapkan. Dan apapun yang terjadi selama kehidupan berlangsung, bagaimanapun peliknya masalah atau cobaan yang dihadapi, jangan biarkan arah itu berubah walau hanya satu derajat. Pertahankan arah itu. Kenapa? Karena ketika arah itu berubah, maka tujuan pun akan berubah.

Terus bertahan dengan arah dan tujuan yang telah ditetapkan. Still focus!!. Percaya deh, ketika kita menjadikan sesuatu itu sebagai fokus dalam hidup, maka kita akan mendapatkannya. Dan bukankah sebuah kaca pembesar mampu membakar kertas di bawah sinar matahari hanya karena ia fokus? Mungkin butuh waktu yang lama sebuah lup itu membakar kertas, tapi percayalah ketika ia benar-benar fokus dan sedikit kesabaran, maka kertas itu akan terbakar kok.

Begitu juga dengan hidup. Yang amat kita perlukan adalah fokus. Mau nikah? Ya fokus dan serius dong belajar ilmu-ilmu munakahat. Mau lanjut kuliah di luar negeri? Fokus dong belajar bahasa, cari informasi dan beasiswa. Mau masuk syurga? Fokus dong maksimalkan ibadah wajib dan sunnah kemudian berakhlak mulia. See? Fokus adalah inti dari semua permasalahannya. Tenang saja, bentuk ke-fokus-an itu akan dinilai sama Allah. Perihal waktu saja kapan Allah akan memberikannya kepada kita. Ya, terkadang Allah juga memberikan dalam bentuk yang berbeda. Tunggu saja, insya allah akan diberi oleh Allah kok.




Medan, 23 Juli 2018, 15 : 37
Tulisan ini adalah gubahan tulisan ketika pertama kali mengikuti training jadi penulis dengan mentor andalan, kak Afifah.
_pendosa yang ingin bermanfaat_

No comments:

Post a Comment

KAU TAK SENDIRI

Tulisan ini saya persembahkan untuk mereka yang tengah merasa sendiri. Pernahkah merasa sendiri? Merasa seolah tak ada orang lai...