Tulisan
ini aku persembahkan untuk sosok yang luar biasa. Sosok yang sejujurnya aku
sendiri tak sanggup melakoninya. Sosok yang kadang abai di tengah masyarakat.
Sosok yang sering dipandang sebelah mata, dianggap lemah dan tak berdaya.
Ya,
ini untuk kamu semua, yang tengah bersedih karena karier yang ternyata tidak
melejit seperti yang lain. Terkadang ada sebaris duka dalam hati, untuk apa aku
sekolah tinggi, untuk apa aku harus belajar rajin, toh ternyata aku tak bisa
menggunakannya dalam pencapaian karierku. Ada penyesalan kenapa hidup harus
stagnan saja. Kenapa tidak seperti yang lain yang sudah luar biasa, yang sudah
hebat dan terpandang.
Ya,
ini untuk kamu yang pencapaian kesuksesannya tidak secepat temanmu yang
lainnya. Ada segumpal cemburu di dalam dada, kenapa mereka bisa sementara aku
tidak. Diri telah berusaha, namun ternyata amanah diluar dugaan, begitu menyita
waktu dan perhatian. Bahkan jam istirahat sengaja dipangkas habis agar bisa
berusaha meningkatkan kemampuan diri menyeimbangi mereka. Namun ternyata tidak
semudah membalikkan telapak tangan.
Ya,
ini untuk kamu yang terpaksa tertatih berjuang dalam mengumpulkan pundi-pundi
rupiah. Ya, walau kau tahu sejatinya itu bukan tanggung jawabmu. Namun kau
berbesar hati untuk melakukannya. Demi menopang kebutuhan hidup yang terus
meningkat membabi buta. Kau rela bangun pagi meninggalkan rumah dan keluarga.
Lalu pulang di kala senja menyapa. Dan dengan sisa tenaga dan semangat yang di
ada-adakan, kau kembali mengurus pekerjaan rumah yang ternyata tiada habisnya.
Untuk
kamu, tetaplah semangat. Teruslah melangkah!
Tetaplah
berjung dan teruslah bertahan pada jalan yang tengah kau jalani. Jangan
sesekali berpikir bahwa kau sedang salah jalan. Tidaaaak, sesungguhnya ini
adalah jalan terbaik yang Allah gariskan dalam hidupmu.
Yang
kau butuhkan hanya terus mensugesti dirimu bahwa jalan ini adalah sesuatu yang
terbaik untuk kehidupanmu. Jalan yang tengah kau tempuh ini adalah hal yang
paling membahagiakan dalam hidupmu.
Yang
kau perlukan adalah keyakinan. Yakin bahwa hal ini adalah hal terbaik untuk
memberikan yang terbaik bagi anak dan suami. Yakin bahwa dirimu telah berusaha
semaksimal mungkin memainkan peran dan baktimu.
Percayalah,
keyakinan dan sugesti yang terus kau timbun sangat ampuh dalam mengelola hati,
emosi dan jiwa. Kau akan merasa bahagia dan sempurna. Sehingga kau akan selalu
memberikan persembahan paripurna kepada anak dan suami.
Sekali
lagi, tenang saja. Kau tidak akan ditanyai perihal pekerjaan dan kariermu,
apalagi pendidikan tinggi yang telah kau jalani. Karena pertanggungjawaban mu
yang paling utama adalah menjadi seorang istri dan ibu. Jadi, fokus saja pada
dua hal itu.
Ya,
sekali lagi tulisan ini aku persembahkan untuk sosok perempuan hebat. Sosok
perempuan yang mengabdikan dirinya dalam rumah tangga. Kalian tahu bukan? Ya,
ialah mereka ibu rumah tangga.
Teruslah
bahagia wahai ibu rumah tangga dimanapun kalian berada. Jika memang kondisi
hidup yang begitu pelik dan memayahkan, percayalah kalian tidak sendiri. Ada
ribuan ibu rumah tangga di dunia yang ada dan siap berbagi cerita. Aku
misalnya, yuk berbagi cerita tentang ibu rumah tangga!
Medan, 12 Juni 2020, 15 : 00 WIB
No comments:
Post a Comment