Duhai anak perempuanku, dapatkah kau mendengar ucapan
Umma?
Oh ya, tentu saja. Kau dianugerahi pendengaran yang
baik oleh Tuhanmu. Kau mungkin dapat mendengar nak, tapi kau belum bisa
memahami apa yang Umma katakan ini. Tak apa nak. Umma akan coba tuliskan di
sini. Semoga suatu hari nanti kau dapat membacanya nak. Baik itu masih ada Umma
di sisimu atau tiada lagi ada Umma.
Duhai anak perempuanku.
Bolehkah aku menyebutmu dengan panggilan Uni?
Ya, darah minang memang mengalir dalam ragamu nak.
Jadi Uni adalah panggilan yang pantas disematkan kepadamu. Walau kau saat ini
masih menjadi the only one daughter
buat Umma, tapi jika Allah berkenan, kau akan menjadi seorang Uni nak. Semua
itu hanya masalah waktu ya kan Uni?
Uni, bisakah kau mendengar permintaan kecil dari Umma
mu ini?
Ahh sepertinya salah nak. Ini bukan permintaan kecil,
namun ini permintaan besar bahkan permohonan Umma yang sangat berharap Uni
mampu melakukannya. Tentu saja bukan untuk Uni kecil Umma, tapi untuk Uni yang
nantinya akan tumbuh dewasa, shalihah dan pintar. Tolong uni pahami setiap kata
yang Umma ucap ya nak.
Duhai anak perempuanku.
Sudilah kiranya Uni mau menolong kami ya nak, Umma dan
Ubba mu.
Kelak ketika Uni sudah tumbuh dewasa, jangan sampai
perkara dunia menggelapkan kehidupanmu ya nak. Jangan sampai gemerlap dunia
merusak semua amalan dan ibadahmu. Uni harus terus berhati-hati ya nak, karena
perkara dunia ini begitu membingungkan. Salah sedikit saja Uni mengambil
langkah, maka hidup Uni akan berantakan nak.
Duhai anak perempuanku.
Umma dan Ubba sama sekali tidak membutuhkan harta yang
berlimpah darimu. Kami juga tidak memerlukan kedudukan yang tinggi atau kemilau
ilmu yang kau miliki. Bukan itu yang kami butuhkan nak. Asalkan Uni tahu, semua
perkara itu hanyalah aksesoris dunia semata nak. Mereka hanya bersifat
sementara. Lalu mengapa kita harus bergantung kepada sesuatu yang sifatnya
fana?
Duhani anak perempuanku.
Umma dan Ubba hanya butuh jikalau kau dapat mengurangi
hisab kami kelak di hari akhir. Kami berharap Uni mampu menjembatani kami agar
sampai ke Surga Nya. Kami berharap Uni adalah alasan yang menguatkan Umma dan
Ubba agar bisa masuk ke Surga Allah. Dan tentu saja, Kami selalu berdoa agar
Umma, Ubba dan Uni bisa bersemayam di taman Surga. Bukankah itu indah nak?
Kebersamaan kita bukan hanya di dunia, namun juga di surga Allah. Masha Allah.
Duhai anak perempuanku.
Jangan kau siakan perjuangan Ubbamu yang tidak kenal
lelah mengumpulkan pundi rupiah demi biaya persalinanmu nak. Ubbamu tiada henti
memotivasi Umma agar terus semangat dan bahagia sela proses kehamilan dan
persalinanmu. Jangan juga kau siakan kuasa Nya yang menitipkan Uni di dalam
rahim Umma. Jangan pula kau siakan kehidupan penuh cinta kasih yang sedang kami
berikan kepadamu.
Duhai anak perempuanku.
Tumbuhlah dengan cinta ya nak.
Umma dan Ubba akan selalu mendoakan agar Uni bisa
menjadi salah satu penghuni surga. Aamin
Medan,
6 Juli 2020, 21 : 48
No comments:
Post a Comment