Thursday, 9 July 2020

Mendengar lah !




Hari ini disentil oleh sebuah ungkapan ini :

Aktifkan dua telingamu daripada mulutmu. Karena engkau diberi dua telinga dan satu mulut agar engkau lebih banyak mendengar daripada berbicara (Abu Darda)

Sebuah teori kehidupan yang indah sekali bahasanya. Teori kehidupan yang ‘ngena’ banget lah pokoknya. Namun sayangnya teori ini susah sekali untuk diterapkan. Kita tahu bahwa ungkapan itu betul adanya, namun kia seolah enggan untuk melakukan apa yang dianjurkan dalam ungkapan tersebut.

Lihat saja, bukankah manusia ingin didengarkan agar terlihat pintar? Manusia ingin sekitar menyimak dengan baik setiap ucapannya agar keberadaannya diakui. Bermodalkan benda tak bertulang itu, manusia berkoar-koar menceritkan ide dan pemikirannya. Manusia tiada henti berbicara agar ia selalu didengarkan sekitarnya. Manusia tidak bosan berbicara agar selalu menjadi pusat perhatian. Hingga akhirnya manusia sering lupa bahwa ia tak seharusnya menghabiskan hidupnya hanya untu berbicara, ia perlu mendengar.

Mendengar bukan berarti mengubah derajat seseorang menjadi lebih hina. Ia juga tidak membuat kita terlihat bodoh di depan orang lain. Percayalah, itu hanya stigma negative yang terus dibangun agar orang-orang malas untuk mendengar. Mendengar akan membuat kita mendapatkan berbagai informasi dan pengetahuan. Lihat saja, ketika kita fokus menonton pemberitaan di televisi, kita akan mendapatkan informasi bukan?

Tidak hanya itu, mendengar membuat kita mengenal sosok lawan bicara dengan baik. Kita mampu menyimpulkan bahwa ia adalah orang periang jika kita mendengar setiap pilihan kata yang keluar dari mulutnya. Percayalah, mendengar akan membuat kita lebih anggun dan lebih gagal. Kalau bahasa milenialnya stay cool.

Makanya kita harus sering-sering mendengar. Ya, tentu saja mendengar hal-hal baik. Mendengar sesuatu yang akan mengubah kehidupan kita menjadi lebih baik lagi. Misalnya saja firman Tuhan. Ya, kita perlu mendengar, menyimak dan memahami setiap firman Allah dengan seksama. Ambil segala hikmah yang Allah sampaikan dalam setiap ucapan Nya tersebut.

Dengarkan juga setiap perintah dan larangan Allah. Dengan begini kita akan menjadi hamba yang sempurna bagi Nya. Jika setiap perintah dan larangan betul-betul didengar, maka tentu saja tidak akan ada kejahatan lagi di muka bumi. Hanya aka nada tersisa orang-orang baik. Walau kelihatan mustahil, namun apa salahnya kita mulai dari diri sendiri kan. Diawali dengan mendengarkan setiap perintah dan larangan yang telah Allah tetapkan.

Kita juga perlu mendengarkan nasehat-nasehat kebaikan yang diberikan oleh titisan para Nabi. Siapa saja mereka? Ada ustad, ulama ataupun guru. Bahkan orang biasa yang menyampaikan kebaikan pun, layak untuk didengarkan. Ambil setiap pelajaran kehidupan dari setiap orang-orang yang singgah dalam episode kehidupanmu. Dengan begitu jiwa akan terisi dengan hal-hal baik, pikiran akan selalu positif dan hati akan selalu bahagia.

Lihat, kehidupan menjadi lebih baik dan lebih bermakna jika kita mengubah gaya hidup. Ya, kurangi bicara dan banyaklah mendengar. Tunggu, berbicara itu boleh, sangat dianjurkan malahan. Hanya saja, perlu diperhatikan, apakah hal yang akan diucapkan bermanfaat bagi saya dan orang lain ndak? Karena memang dalam hidup ini kita tak perlu banyak bicara, cukup mendengarkan saja.



  

Medan, 7 Juli 2020 22 : 38

No comments:

Post a Comment

KAU TAK SENDIRI

Tulisan ini saya persembahkan untuk mereka yang tengah merasa sendiri. Pernahkah merasa sendiri? Merasa seolah tak ada orang lai...