Bismillah,
Tulisan ini khusus aku persembahkan untuk diriku
sendiri. Ya, dikala sedih, kecewa, gelisah, cemas, terkadang kita perlu untuk
berbicara dengan diri sendiri. Menjenguk jiwa yang tengah gersang, menyiraminya
dengan air kebahagiaan. Dan aku memilih menulis sebagai caraku untuk berbicara
dengan diri.
Jangan mengira apapun dari tulisan ini. Jangan sibuk
menerka apa yang sedang aku rasakan. Aku juga manusia, wajar jika emosiku
bergejolak tak stabil. Hanya maklumi saja, aku hanya butuh meringankan beban
yang tengah ku rasakan.
Wahai diriku, yang telah berjuang sejauh ini.
Tenanglah !!
Bersabarlah !!
Bertahanlah !!
Berbahagialah !!
Terima kasih kau begitu kuat telah berjuang selama
ini. Aku tahu ini semua sulit, bahkan begitu memayahkanmu. Tapi lihat, kau
melewatinya, kau berhasil. Itu artinya kau tangguh, kau begitu hebat. Jadi
tolong jangan menyerah. Insya allah sedikit lagi, insya allah sedikit lagi.
Harapan-harapan yang terus kau langitkan satu per satu
memang telah berguguran. Namun kau masih saja disibukkan untuk merangkai
kembali harapan itu. Kau begitu percaya akan harapan yang terus kau langitkan.
Padahal engkau tahu bahwa semuanya telah pupus, semua telah berguguran.
Lihatlah wahai diriku
Sekarang kau masih berkubang. Berkubang dalam ingatan
yang semakin menyesakkan. Berkubang dalam serpihan-serpihan luka akibat harapan
yang telah berguguran itu. Kau masih menganggap harapan itu adalah kenyataan,
hingga ketika kau sadar akan yang sebenarnya kau begitu terluka, bermandikan
air mata. Itu sakit, aku pun ikut merasakannya.
Kau mencoba untuk mengubah keadaan. Kau melakukan
banyak hal untuk menutupi luka yang masih menganga lebar. Tapi ternyata tidak
gampang. Ya, ternyata menguatkan diri sendiri jauh lebih sulit daripada
menguatkan orang lain. Menenangkan diri sendiri pun jauh lebih sulit daripada
menenangkan orang lain. Dan benarlah, merancang mimpi sendiri itu pun jauh dan
jauh lebih sulit.
Wahai diriku yang tangguh.
Itulah makanya kau harus bijaksana. Jadilah bijaksana.
Kau tahu kenapa?
Karena orang yang bijaksana bukanlah orang yang ingin
merubah dunia, melainkan ingin merubah dirinya sendiri. Kau harus menjadi lebih
baik dan lebih setiap harinya. Ya, setidaknya ini akan membantumu untuk
merasakan bahagia.
Wahai diriku yang baik hatinya
Bertahanlah dengan segenap harapanmu
Hingga kau bisa melampaui dirimu sendiri
Tenanglah !!
Meski gelap hitam pekat itu melumatmu erat-erat.
Aku masih disini untukmu,
Medan, 13 Juli 2020, 22 : 14
No comments:
Post a Comment