Tulisan
kali ini agak ilmiah dikit yaa, Hehe. Karena di tulisan kali ini aku akan
menjelaskan tentang matematika. What?.
Oke, jangan panik, ini hanya matematika kok. Percayalah, ini hanya matematika,
eehh.
Lingkaran.
Kenal dengan lingkaran? Aah, tentunya sangat mengenal dong. Salah satu bangun
datar yang dipelajari dari SD sampai tingkat SMA ini sangat populer. Karena menggambarnya
lebih gampang dari bangun yang lain, selain itu lingkaran menjadi bangun yang
sering diaplikasikan dalam kehidupan kita. Jam dinding, permukaan kipas angin,
piring, permukaan mangkok, kompor, bahkan godok pisang juga menyerupai
lingkaran. Heheh. Begitulah, lingkaran merupakan bangun datar yang sangat
istimewa.
Berapa
sih jumlah sisi pada lingkaran? Nah, kita mulai membahas yang agak menguras
otak nih. Hayo, berapa? Kebanyakan orang menjawab lingkaran terdiri dari satu
sisi yaitu sisi melengkung tersebut. Hmm, yakin?. Lingkaran bukanlah bangunan
yang terdiri dari satu sisi, karena sebuah bangun datar harus dibuat minimal
dari tiga sisi, alhasil segitiga merupakan bangun datar yang paling sederhana. Lalu,
lingkaran?
Sebenarnya
lingkaran merupakan bangun datar yang terdiri dari banyak sisi. Nah lo? Dimana sisi
yang banyak itu? Kenapa gak kelihatan? Sekali lagi, itulah uniknya bangunan
ini. Karena terlalu banyaknya sisi lingkaran, maka tak terlihat lagi sudut
antara sisi, tak terlihat patahan-patahan sisi yang menyusun lengkungan
lingkaran itu. Semua sisinya yang banyak itu menyatu sehingga hanya terlihat
sebagai satu sisi. Begitulah lingkaran, menarik bukan?
Sekarang,
coba perhatikan di sekitarmu. Apakah kau telah temukan lingkaran-lingkaran
kecilmu? Tak terlihat kah ? ahh, mungkin saja kau yang tidak menyadarinya. Para
muslim pun adalah miniatur sebuah lingkaran.
Di
dunia yang Allah rancang ini bahkan di lingkungan kecil kita saja terlalu
banyak sisi bukan? Hampir semua kita mempunya sisi yang berbeda. Kita sering
menyebut istilah sisi dengan suku, warna kulit, rambut, bentuk wajah, bahasa
yang berbeda, cara berjalan bahkan cara berbicara. Terlalu banyak sisi-sisi
para muslim. Yang jika kita satukan akan membuat patahan, sudut yang tajam
sehingga sangat bisa melukai.
Dan
ternyata, ada satu hal yang membuat sisi yang banyak itu bersatu, layaknya
sebuah lingkaran. Ada satu hal yang membuat patahan sisi dan sudut itu tak lagi
melukai. Ialah keimanan kepada Allah. Rasa ketaqwaan yang hadir dalam setiap
jiwa muslim membuat mereka merasakan perasaan yang sama, perasaan yang juga
ikut sakit ketika sisi lain tersakiti, perasaan sedih jika sisi yang lain
dikecewakan dan tentunya perasaan gembira jika sisi yang lain mendapat nikmat. Begitulah
iman kepada Allah, yang benar-benar menyatukan semua sisi berbeda sehingga
menjadi satu sisi yang tak lagi ada patahan, tak lagi melukai, tangguh dan
kuat. Masha Allah.
Setiap
muslim adalah bagian dari sisi itu. Masing-masing kita mempunyai andil untuk
membuat lingkaran itu menjadi lebih kuat. Silakan cek kembali iman kita, sudah
benarkah peran kita dalam menguatkan lingkaran tersebut?. Jika masih ada rasa
tak peduli dengan kondisi saudara sesama muslim, periksa keimananmu. Jika masih
kesal dan sakit hati ketika ada sahabat yang memperoleh keberhasilannya, cek
lagi. Jika berniat menolong hanya untuk kaum atau suku tertentu, aah perbaiki
lagi. Jika masih tutup mata dan telinga terhadap kasus Palestina, imanmu
benar-benar harus kau periksa. Jika masih berpikir bahwa masalah Suriah bukan
masalah islam tetapi masalah negaranya, kau harus memperbaiki syahadatmu. Perbaikilah,
jangan sampai kehadiran kita di lingkaran itu membuat patahan sisinya semakin
tajam.
Maka
itulah kita banyak belajar dari lingkaran. Dan tidak masalah jika kita
menyerupai lingkaran bukan? Jadi, tidak ada salahnya jika kita melingkar. Melingkar
adalah membentuk komunitas yang berisi kajian positif, saling menguatkan dan
saling membangun kecakapan orang-orang di dalamnya. Melingkarlah dengan
orang-orang sholeh, melingkarlah dengan orang-orang yang mengajakmu untuk terus
berbuat baik. Melingkarlah dengan orang-orang yang tak henti menyampaikan
risalah Illahi. Melingkarlah dengan mereka yang begitu peduli dengan
saudaranya, bahkan saudara yang tak dikenalnya sekalipun. Melingkarlah dengan
mereka yang mencintai saudaranya bukan karena genetis atau ada keperluan
tertentu melainkan karena keimanan kepada Allah. Inilah bentuk cinta dan kasih
sayang paling romantis kan?
Melingkarlah,
temukan komunitasmu, temukan orang-orang yang akan menjagamu dari aktivitas
yang tak seharusnya. Temukan mereka yang akan menguatkanmu ketika lemah,
bukankah serigala hanya akan memangsa domba yang berada di luar gerombolannya? Begitulah,
syetan juga akan bersiap memangsa jika kita berada di luar lingkaran, gak mau
jadi mangsa syetan kan?
Maka
melingkarlah !
Melingkarlah
bersama kami, komunitas hitam-putih-kuning. Eeeh.
Medan,
11 Januari 2018. 14:38 WIB
Sebenarnya
ingin menceritakan tentang Palestina, tapi tangan ini tak berdaya mengetikkan
kalimat menyayat dari tanah Palestina. Bahkan tulisan ini harus terhenti
beberapa saat karena tak terasa air mata ini menetes, entah kenapa di playlist lagu we will not go down terdengar. Ahh..
No comments:
Post a Comment