Thursday, 11 January 2018

MELINGKAR (Komunitas Hitam-Putih-Kuning)





Tulisan kali ini agak ilmiah dikit yaa, Hehe. Karena di tulisan kali ini aku akan menjelaskan tentang matematika. What?. Oke, jangan panik, ini hanya matematika kok. Percayalah, ini hanya matematika, eehh.

Lingkaran. Kenal dengan lingkaran? Aah, tentunya sangat mengenal dong. Salah satu bangun datar yang dipelajari dari SD sampai tingkat SMA ini sangat populer. Karena menggambarnya lebih gampang dari bangun yang lain, selain itu lingkaran menjadi bangun yang sering diaplikasikan dalam kehidupan kita. Jam dinding, permukaan kipas angin, piring, permukaan mangkok, kompor, bahkan godok pisang juga menyerupai lingkaran. Heheh. Begitulah, lingkaran merupakan bangun datar yang sangat istimewa.

Berapa sih jumlah sisi pada lingkaran? Nah, kita mulai membahas yang agak menguras otak nih. Hayo, berapa? Kebanyakan orang menjawab lingkaran terdiri dari satu sisi yaitu sisi melengkung tersebut. Hmm, yakin?. Lingkaran bukanlah bangunan yang terdiri dari satu sisi, karena sebuah bangun datar harus dibuat minimal dari tiga sisi, alhasil segitiga merupakan bangun datar yang paling sederhana. Lalu, lingkaran?

Sebenarnya lingkaran merupakan bangun datar yang terdiri dari banyak sisi. Nah lo? Dimana sisi yang banyak itu? Kenapa gak kelihatan? Sekali lagi, itulah uniknya bangunan ini. Karena terlalu banyaknya sisi lingkaran, maka tak terlihat lagi sudut antara sisi, tak terlihat patahan-patahan sisi yang menyusun lengkungan lingkaran itu. Semua sisinya yang banyak itu menyatu sehingga hanya terlihat sebagai satu sisi. Begitulah lingkaran, menarik bukan?

Sekarang, coba perhatikan di sekitarmu. Apakah kau telah temukan lingkaran-lingkaran kecilmu? Tak terlihat kah ? ahh, mungkin saja kau yang tidak menyadarinya. Para muslim pun adalah miniatur sebuah lingkaran.

Di dunia yang Allah rancang ini bahkan di lingkungan kecil kita saja terlalu banyak sisi bukan? Hampir semua kita mempunya sisi yang berbeda. Kita sering menyebut istilah sisi dengan suku, warna kulit, rambut, bentuk wajah, bahasa yang berbeda, cara berjalan bahkan cara berbicara. Terlalu banyak sisi-sisi para muslim. Yang jika kita satukan akan membuat patahan, sudut yang tajam sehingga sangat bisa melukai.

Dan ternyata, ada satu hal yang membuat sisi yang banyak itu bersatu, layaknya sebuah lingkaran. Ada satu hal yang membuat patahan sisi dan sudut itu tak lagi melukai. Ialah keimanan kepada Allah. Rasa ketaqwaan yang hadir dalam setiap jiwa muslim membuat mereka merasakan perasaan yang sama, perasaan yang juga ikut sakit ketika sisi lain tersakiti, perasaan sedih jika sisi yang lain dikecewakan dan tentunya perasaan gembira jika sisi yang lain mendapat nikmat. Begitulah iman kepada Allah, yang benar-benar menyatukan semua sisi berbeda sehingga menjadi satu sisi yang tak lagi ada patahan, tak lagi melukai, tangguh dan kuat. Masha Allah.

Setiap muslim adalah bagian dari sisi itu. Masing-masing kita mempunyai andil untuk membuat lingkaran itu menjadi lebih kuat. Silakan cek kembali iman kita, sudah benarkah peran kita dalam menguatkan lingkaran tersebut?. Jika masih ada rasa tak peduli dengan kondisi saudara sesama muslim, periksa keimananmu. Jika masih kesal dan sakit hati ketika ada sahabat yang memperoleh keberhasilannya, cek lagi. Jika berniat menolong hanya untuk kaum atau suku tertentu, aah perbaiki lagi. Jika masih tutup mata dan telinga terhadap kasus Palestina, imanmu benar-benar harus kau periksa. Jika masih berpikir bahwa masalah Suriah bukan masalah islam tetapi masalah negaranya, kau harus memperbaiki syahadatmu. Perbaikilah, jangan sampai kehadiran kita di lingkaran itu membuat patahan sisinya semakin tajam.

Maka itulah kita banyak belajar dari lingkaran. Dan tidak masalah jika kita menyerupai lingkaran bukan? Jadi, tidak ada salahnya jika kita melingkar. Melingkar adalah membentuk komunitas yang berisi kajian positif, saling menguatkan dan saling membangun kecakapan orang-orang di dalamnya. Melingkarlah dengan orang-orang sholeh, melingkarlah dengan orang-orang yang mengajakmu untuk terus berbuat baik. Melingkarlah dengan orang-orang yang tak henti menyampaikan risalah Illahi. Melingkarlah dengan mereka yang begitu peduli dengan saudaranya, bahkan saudara yang tak dikenalnya sekalipun. Melingkarlah dengan mereka yang mencintai saudaranya bukan karena genetis atau ada keperluan tertentu melainkan karena keimanan kepada Allah. Inilah bentuk cinta dan kasih sayang paling romantis kan?

Melingkarlah, temukan komunitasmu, temukan orang-orang yang akan menjagamu dari aktivitas yang tak seharusnya. Temukan mereka yang akan menguatkanmu ketika lemah, bukankah serigala hanya akan memangsa domba yang berada di luar gerombolannya? Begitulah, syetan juga akan bersiap memangsa jika kita berada di luar lingkaran, gak mau jadi mangsa syetan kan?
Maka melingkarlah !
Melingkarlah bersama kami, komunitas hitam-putih-kuning. Eeeh.

 

Medan, 11 Januari 2018. 14:38 WIB
Sebenarnya ingin menceritakan tentang Palestina, tapi tangan ini tak berdaya mengetikkan kalimat menyayat dari tanah Palestina. Bahkan tulisan ini harus terhenti beberapa saat karena tak terasa air mata ini menetes, entah kenapa di playlist lagu we will not go down terdengar. Ahh..
                                                                       

No comments:

Post a Comment

KAU TAK SENDIRI

Tulisan ini saya persembahkan untuk mereka yang tengah merasa sendiri. Pernahkah merasa sendiri? Merasa seolah tak ada orang lai...