![]() |
Yagami Ramen House, Medan |
Apakah penulis itu lahir dari rahim
seorang penulis juga?
TIDAK. Buktinya aku, well, walau aku masih penulis kelas
teri. Tetapi aku adalah seorang penulis dan kedua orang tuaku bukanlah penulis,
bahkan tidak suka dengan aktvitas menulis.
Apakah penulis haruslah seseorang
yang bergelut dengan dunia bahasa dan sastra?
TIDAK. Aku adalah seseorang yang
setiap harinya bermain dengan angka dan perhitungan yang rumit. Tetapi, menulis
tetap menjadi aktivitas harianku kok.
Apakah menjadi penulis itu hanya
ketika galau saja?
TIDAK. Coba saja kalian baca
tulisanku. Tidak semuanya menceritakan tentang kegalauan, karena aku juga
menulis ketika bahagia.
Lalu, apa sih sebenarnya modal
untuk menjadi seorang penulis? Baiklah, aku akan berbagi tips yang aku dapatkan
dari kelas menulis online-nya pak Cah. Menurut pak Cah, setidaknya ada enam
modal yang harus dimiliki oleh seorang penulis. What? Enam modal? Jangan
terkejut dulu. Mending kalian baca nih keenam modal itu baik-baik ya:
Modal
Pertama : Tekad yang Mantap. Nah,
ini merupakan modal paling penting yang harus dimiliki oleh seorang penulis.
Jika seseorang betul-betul berkeinginan menjadi penulis, maka setidaknya ia
memiliki tekad yang mantap dan azzam yang kuat untuk mencapai keinginannya
tersebut. Kalau niat dan tekadnya aja udah nggak mantap, bakalan gak pernah
jadi penulis tuh. Biasanya niat dan tekad yang mantap akan mengantarkan
seseorang untuk melakukan ikhtiar maksimal, akan membuat seseorang tetap
bertahan dan berjuang walau mengadapi kendala ketika mewujudkan impiannya. Nah,
mulai sekarang niatnya di upgrade
terus biar makin semangat. Kalau aku biasanya meng-upgrade niat dengan menempelkan beberapa reminder di dinding kamar, di notes hape, layar laptop atau buku
diary, heheh.
Modal
kedua : banyak membaca buku. Mulai
dari sekarang, rajinlah membaca. Kita bisa membaca apa saja, gak mesti buku
lho. Misalnya artikel, blog atau postingan mantan (eh, tapi kalau yang ini
nggak usah dibaca ya, berat, kamu nggak akan kuat, hehe). Akan tetapi lebih
bagusnya membaca buku siih, karena lebih terstruktur dan tentu informasinya
lebih terpercaya. Kalau aku biasanya membuat prorgam one book one week. Jadi, setiap satu minggu aku harus menghabiskan
satu buku, kemudian buku itu aku resensi-kan di media sosialku (kalian boleh
cek di laman resensi buku, mana tahu nambah referensi buku kalian kan, hehe).
Kata oom Fiersa Besari, penulis yang tidak suka membaca itu ibaratkan ikan yang
berenang di kolam yang tidak ada airnya, nah lho. Jangan merasa rugi deh dengan
kebiasaan membaca buku. Kegiatan ini akan menambah pengetahuan, ide dan membuka
wawasan kita. So, yuk ahh baca buku!
Modal
ketiga : banyak bergaul. Seringlah berinteraksi
dengan orang lain. Menjadi penulis itu tidak mutlak berada di ruangan sepi, di
depan laptop dan ditemani dengan secangkir kopi sebagai penangkal tidur.
Penulis juga harus berinteraksi dong, terutama dengan teman-teman penulis.
Melalui interaksi ini kita aka menemukan banyak ide, pengetahuan dan
pengalaman. Bahkan, bisa jadi teman-teman itu menjadi solusi dalam
masalah-masalah kita kan. Sekarang coba deh bergabung dengan beberapa komunitas
yang positif, terutama komunitas penulis. Ada begitu banyak komunitas menulis
lho, kalian tinggal join salah satunya aja. Selamat menemukan teman
baru ya!
Modal
keempat : Belajar bahasa dan kosa kata. Menulis
itu bukan hanya menumpahkan apa yang dirasakan hati atau terlintas di otak.
Tetap ada beberapa aturan yang harus diikuti oleh penulis. Itulah yang dikenal
dengan tata bahasa, PUEBI, majas, paragraf, kalimat. Kelihatan menyebalkan sih
memang, tapi seorang penulis WAJIB dan KUDU mengetahui semua aturan ini. Coba
deh mulai sekarang sering-sering buka kamus, belajar membuat kalimat dan
paragraf yang baik dan benar. Sering juga membaca tulisan orang lain. Terkadang
dari tulisan orang lai, kita sering menemukan kosa kata baru lho. Ambil kosa
kata itu, lalu belajarlah menyelipkan kosa kata itu didalam tulisan kita. Eh,
ini bukannya balik lagi ke modal kedua, banyak membaca buku.
Modal
kelima : memiliki saran untuk menulis. Menulis
itu butuh media kan? Nah pilihlah media yang akan menjadi tempatmu untuk
menulis. Bisa menulis di laptop, komputer kantor, note di HP atau dalam
lembaran-lembaran kertas.
Modal
keenam : punya tekad yang kuat untuk melahirkan karya bermutu.
Menjadi penulis ya bukan sekadar menulis apa yang kita pikirkan saja. Coba
temukan manfaat apa yang orang lain bisa dapatkan setelah membaca tulisan kita.
Berusalah agar setiap tulisan kita itu benar-benar bermanfaat bagi orang lain.
Nah, yang masih ragu-ragu memulai
menulis, coba deh kumpulkan keenam modal ini sesegera mungkin. Dan mulailah
menulis!
Medan, 25 April 2018, 09 : 13 WIB
Akhir-akhir ini produktivitas
menulis agak menurun, hufthiks. Manage
your time Suci!!