Wednesday, 25 April 2018

Modal Penulis

Yagami Ramen House, Medan


Apakah penulis itu lahir dari rahim seorang penulis juga?
TIDAK. Buktinya aku, well, walau aku masih penulis kelas teri. Tetapi aku adalah seorang penulis dan kedua orang tuaku bukanlah penulis, bahkan tidak suka dengan aktvitas menulis.

Apakah penulis haruslah seseorang yang bergelut dengan dunia bahasa dan sastra?
TIDAK. Aku adalah seseorang yang setiap harinya bermain dengan angka dan perhitungan yang rumit. Tetapi, menulis tetap menjadi aktivitas harianku kok.

Apakah menjadi penulis itu hanya ketika galau saja?
TIDAK. Coba saja kalian baca tulisanku. Tidak semuanya menceritakan tentang kegalauan, karena aku juga menulis ketika bahagia.

Lalu, apa sih sebenarnya modal untuk menjadi seorang penulis? Baiklah, aku akan berbagi tips yang aku dapatkan dari kelas menulis online-nya pak Cah. Menurut pak Cah, setidaknya ada enam modal yang harus dimiliki oleh seorang penulis. What?  Enam modal? Jangan terkejut dulu. Mending kalian baca nih keenam modal itu baik-baik ya:

Modal Pertama : Tekad yang Mantap. Nah, ini merupakan modal paling penting yang harus dimiliki oleh seorang penulis. Jika seseorang betul-betul berkeinginan menjadi penulis, maka setidaknya ia memiliki tekad yang mantap dan azzam yang kuat untuk mencapai keinginannya tersebut. Kalau niat dan tekadnya aja udah nggak mantap, bakalan gak pernah jadi penulis tuh. Biasanya niat dan tekad yang mantap akan mengantarkan seseorang untuk melakukan ikhtiar maksimal, akan membuat seseorang tetap bertahan dan berjuang walau mengadapi kendala ketika mewujudkan impiannya. Nah, mulai sekarang niatnya di upgrade terus biar makin semangat. Kalau aku biasanya meng-upgrade niat dengan menempelkan beberapa reminder di dinding kamar, di notes hape, layar laptop atau buku diary, heheh.

Modal kedua : banyak membaca buku. Mulai dari sekarang, rajinlah membaca. Kita bisa membaca apa saja, gak mesti buku lho. Misalnya artikel, blog atau postingan mantan (eh, tapi kalau yang ini nggak usah dibaca ya, berat, kamu nggak akan kuat, hehe). Akan tetapi lebih bagusnya membaca buku siih, karena lebih terstruktur dan tentu informasinya lebih terpercaya. Kalau aku biasanya membuat prorgam one book one week. Jadi, setiap satu minggu aku harus menghabiskan satu buku, kemudian buku itu aku resensi-kan di media sosialku (kalian boleh cek di laman resensi buku, mana tahu nambah referensi buku kalian kan, hehe). Kata oom Fiersa Besari, penulis yang tidak suka membaca itu ibaratkan ikan yang berenang di kolam yang tidak ada airnya, nah lho. Jangan merasa rugi deh dengan kebiasaan membaca buku. Kegiatan ini akan menambah pengetahuan, ide dan membuka wawasan kita. So, yuk ahh baca buku!

Modal ketiga : banyak bergaul. Seringlah berinteraksi dengan orang lain. Menjadi penulis itu tidak mutlak berada di ruangan sepi, di depan laptop dan ditemani dengan secangkir kopi sebagai penangkal tidur. Penulis juga harus berinteraksi dong, terutama dengan teman-teman penulis. Melalui interaksi ini kita aka menemukan banyak ide, pengetahuan dan pengalaman. Bahkan, bisa jadi teman-teman itu menjadi solusi dalam masalah-masalah kita kan. Sekarang coba deh bergabung dengan beberapa komunitas yang positif, terutama komunitas penulis. Ada begitu banyak komunitas menulis lho, kalian tinggal join  salah satunya aja. Selamat menemukan teman baru ya!

Modal keempat : Belajar bahasa dan kosa kata. Menulis itu bukan hanya menumpahkan apa yang dirasakan hati atau terlintas di otak. Tetap ada beberapa aturan yang harus diikuti oleh penulis. Itulah yang dikenal dengan tata bahasa, PUEBI, majas, paragraf, kalimat. Kelihatan menyebalkan sih memang, tapi seorang penulis WAJIB dan KUDU mengetahui semua aturan ini. Coba deh mulai sekarang sering-sering buka kamus, belajar membuat kalimat dan paragraf yang baik dan benar. Sering juga membaca tulisan orang lain. Terkadang dari tulisan orang lai, kita sering menemukan kosa kata baru lho. Ambil kosa kata itu, lalu belajarlah menyelipkan kosa kata itu didalam tulisan kita. Eh, ini bukannya balik lagi ke modal kedua, banyak membaca buku.

Modal kelima : memiliki saran untuk menulis. Menulis itu butuh media kan? Nah pilihlah media yang akan menjadi tempatmu untuk menulis. Bisa menulis di laptop, komputer kantor, note di HP atau dalam lembaran-lembaran kertas.

Modal keenam : punya tekad yang kuat untuk melahirkan karya bermutu. Menjadi penulis ya bukan sekadar menulis apa yang kita pikirkan saja. Coba temukan manfaat apa yang orang lain bisa dapatkan setelah membaca tulisan kita. Berusalah agar setiap tulisan kita itu benar-benar bermanfaat bagi orang lain.

Nah, yang masih ragu-ragu memulai menulis, coba deh kumpulkan keenam modal ini sesegera mungkin. Dan mulailah menulis!



Medan, 25 April 2018, 09 : 13 WIB
Akhir-akhir ini produktivitas menulis agak menurun, hufthiks. Manage your time Suci!!

No comments:

Post a Comment

KAU TAK SENDIRI

Tulisan ini saya persembahkan untuk mereka yang tengah merasa sendiri. Pernahkah merasa sendiri? Merasa seolah tak ada orang lai...