Bekerja
ke luar kota merupakan hal menyenangkan bagiku. Bagaimana tidak, akhirnya aku
meninggalkan hiruk pikuk kota Metropolitan ini. Sejenak melupakan macetnya
jalanan ibu kota yang hampir setiap hari aku lewati. Tentunya melupakan dirimu
dan segala pertanyaan mereka tentang dirimu, hehehE. Hingga akhirnya aku
mendapatkan sebuah pekerjaan ke luar kota yaitu di Balige, Kabupaten Toba
Samosir, Sumatera Utara.
Sudah
menjadi kebiasaan, bahkan ritual wajib bagi aku dan timku untuk mencoba memaksimalkan
waktu di luar kota dengan menyelipkan beberapa destinasi wisata di sela-sela
kesibukan yang gak karuan. Balige sebenarnya tidak menyediakan destinasi yang
mumpuni untuk sebuah perjalanan wisata. Kita bisa saja menikmati berbagai
wisata, tapi membutuhkan perjalanan maksimal menuju ke sana. Tentunya kami
tidak memiliki cukup waktu untuk melakukan perjalanan semacam itu.
Akhirnya
perjalanan ke Balige ini dilengkapi oleh kegiatan wisata sejarah, eeh
jarang-jarang banget nih. Secara aku adalah seorang penikmat alam, tapi untuk
kali ini lupakan dulu perihal alam-alam itu. Destinasi wisata kami adalah
sebuah makam pahlawan nasional yaitu Makam Sisingamangaraja.
Makam
Sisingamangaraja terletak tidak jauh dari hotel aku menginap, itu hanya sekitar
25-30 menit. Sore yang dibumbui sedikit gerimis itu mengantarkan aku untuk
berziarah, eeh gak juga sih, sebenarnya hanya ingin foto-foto doang, heheh.
Suasana sore yang melankolis banget untuk berkunjung ke sebuah makam pahlawan
nasional.
Sepi,
itulah kesan pertama ketika aku memasuki kawasan makam terebut. Entah karena
itu gerimis, atau karena aku yang berkunjungnya sudah kesorean atau memang
makam itu sudah merupakan hal biasa, aku juga kurang tahu dan tidak begitu
tertarik untuk menebak teka-teki semacam ini, hehe. Aku memasuki kawasan makam,
dan maaf, sedikit tidak begitu terurus menurutku. Beberapa ilalang tumbuh di
depan makam, dedaunan kering yang menutupi jalanan menuju ke makam, bahkan
beberapa sampah plastik membuat mataku ‘gatal’. Begitukah kondisi kebersihan
semua destinasi wisata di Indonesia? Aah, miris
Langkahku
akhirnya memasuki kawasan makam. Ekspektasinya aku akan menemukan sebuah
kuburan atau nisan bertuliskan nama sang pahlawan. But, aku menemukan bentuk makam yang lebih mirip seperti dinding
sebuah bangunan. Kami semua menatap heran, jadi makamnya yang mana ya? Jasad
Sisingamangaraja nya di letak di sebelah mana? Aku bahkan mengitari dinding
itu, but aku tidak menemukan apapun. Hanya sebuah
dinding yang dikeramik bertuliskan Makam Sisingamangaraja. Akhirnya kami
mencoba mencari petugas makam untuk menjawab semua rasa ingin tahu kami, tetapi
nihil.
Semua
akhirnya terjawab oleh kepintaran mas Google, hehe. Bukankah bentuk makam di
daerah Balige memang hampir menyerupai dinding? Dan di dalam itulah jasad
Sisingamangaraja disemayamkan. Alhamdulillah, rasa penasaran kami terjawab. Oh ya,
kondisi makam sangat bersih dan terurus, aku suka. Lihat saja, kami bahkan
harus melepaskan alas kaki ketika memasuki kawasan makam ini, menghormati arwah
yang berada di makam, setidaknya ini yang aku baca di google.
Beberapa
bunga pun menghiasi makam ini dan masih segar. Itu artinya bunga itu selalu
diganti dengan bunga yang baru, atau memang ada beberapa orang yang berziarah
dan memberikan bunga, nah kami? Ah kami mendoakan beliau kok. Semoga semua
kebaikan beliau mendapat balasan dari sisi Tuhan. Di depan makam
Sisingmangaraja ini terdapat sebuah kolam. Nah, ini yang beneran aku gak tahu
kenapa harus ada kolam di depan sebuah makam. Sebuah kolam yang tidak ada airnya.
Walaupun bertanya-tanya tetap aja eksis mengbadikan foto duduk di pinggiran
kolam tersebut, eh dasar!
Perjalanan kami di makam ini harus
terhenti karena memang tidak ada lagi yang harus dinikmati. Jujur, lama-lama
malah kesannya kok mistis banget ya, udah sore, hujan gerimis lagi, hehe. Akhirnya
kami bergerak meninggalkan makam ini menuju ke sebuah tempat yang tidak jauh
dari makam. Hey itu sebuah museum. Kalian penasaran? Terus kepoin blog aku ya!
Medan, 22 Februari 2018, 13:46
Bahkan rela menunda makan siang
demi menyelesaikan tulisan ini, ahh.
No comments:
Post a Comment