Friday, 2 February 2018

Resensi : Rezeki Itu Misteri, Mati Itu Pasti


Judul             : Rezeki Itu Misteri, Mati Itu Pasti
Penulis           : Ali Akbar
Penerbit          : Mizania
Halaman          : 200


Tulisan ini aku persembahkan untuk seseorang yang berbaik hati telah meminjamkan buku ini. Semangat one book one week membuatku memutar otak bagaimana bisa menemukan buku yang akan dilahap setiap harinya. Dan alhamdulillah Allah memberikan pertolonganNya lewat kak Afifah. Dosen Bahasa Inggris ini memberikan dua buku sekaligus untuk aku lahap. Masha Allah, terima kasih kak Afifah. Tulisan ini untuk kakak ya!

Rezeki itu Misteri, Mati itu Pasti. Jujur ya, judul ini kurang menarik bagiku. Entah kenapa aku merasa judul ini terkesan sangat ‘berat’. Aku pikir aku akan mengerahkan segala pikiran dan perhatianku dalam membaca buku ini. Dan ternyata aku salah besar. Buku ini benar-benar di luar ekspektasiku. Mas Ali menyajikan buku ini sangat berbeda dari apa yang aku bayangkan, pilihan kata yang digunakan juga sangat renyah tapi tidak kehilangan makna.

Ini adalah sebuah buku motivasi. Buku yang sangat mempengaruhi orang-orang yang ingin hidup berkelimpahan, bukan orang yang ingin kaya. Mas Ali membedakan antara orang yang berkelimpahan dan orang yang kaya. Menurut mas Ali cita-cita seharusnya manusia bukanlah untuk menjadi kaya, tetapi menjadi keberlimpahan. Keberlimpahan didefinisikan mas Ali bukan hanya tentang kepemilikan harta, income yang diperoleh perusahaan, tetapi lebih ditekankan seberapa bergunanya diri untuk kepentingan orang lain, apa yang orang lain bisa dapatkan dari kita. Jadi, ubahlah cita-cita menjadi untuk berkelimpahan. Dan satu-satunya cara agar diri dan hati ini merasa berkelimpahan adalah dengan mengingat kematian.

Mas Ali membagi buku ini menjadi dua bagian, bagian pertama; Rezeki Itu Misteri, dan bagian kedua; Mati Itu Pasti. Pada bagian pertama yang terdiri dari lima bab ini mengupas tentang motivasi dan cara-cara yang bisa digunakan untuk mendapatkan hidup yang berkelimpahan. Di awal bab Mas Ali mempengaruhi kita agar mengubah mindset  hidup dari kaya menjadi berkelimpahan. Tak lupa mas Ali juga memberikan panduan agar pembaca menjadi pribadi yang benar-benar bahagia dan berkelimpahan. Sebut saja dengan berbakti kepada ibunda, menghindari keburukan, jiwa yang tamak, perbanyak syukur, menjauhi ketakutan berlebihan, menjauhi kebodohan dan mengoptimalkan hidup  dengan mempersiapkan kematian.

Bagian kedua; Mati Itu Pasti terdiiri dari sepuluh bab. Terlihat bahwa ternyata mas Ali lebih concern terhadap kematian, buktinya beliau membahas bagian ini dalam sepuluh bab. Pada bagian ini mas Ali membuka pikiran kita ternyata inti dari hidup ini adalah mempersiapkan kematian terbaik. Mas Ali berbagi tips tentang bagaimana mempersiapkan kematian yang diharapkan. Eits, tenang saja! Ini bukan pelajaran tentang sakaratul maut atau azab kubur (hihi), mas Ali mengemasnya dalam bahasa yang ringan kok, jadi gak bakalan memunculkan kerutan di kening kita, hehe.
Ada yang unik dari buku ini yaitu mas Ali memasukkan unsur-unsur  seorang pebisnis online, nah lo?. Terlepas beliau memang seseorang yang pekerjaannya menjelajahi dunia maya, beliau sering mengaitkan contoh yang diberikan dengan bisnis online yang digelutinya, mungkin sekalian promosi kali ya, hehehe. Jadi, membaca buku ini seolah membaca buku bisnis gitu, hihihi.

Hal yang istimewa dari buku ini adalah idenya. Entah kenapa aku menangkap pola pikir mas Ali yang sangat berbeda dari orang kebanyakan, terutama dariku. Banyak cara pikir menarik yang mas Ali suguhkan kepadaku. Sebut saja tentang memaafkan, bagi mas Ali memaafkan itu bukan hadiah yang bisa diberikan kapan saja, tapi maaf itu adalah obat. Obat bagi hati kita sendiri agar bisa menjalani masa depan dengan lebih indah. Jika memang maaf itu adalah obat, maka berikan ia segera, agar hatimu segera sembuh. Aah, aku menyukai cara berpikir yang ini. Good job mas Ali!. Buku ini juga mengajarkanku bahwa ternyata untuk menghidupkan sebuah kehidupan itu adalah dengan mempersiapkan kematian. Masha Allah. Sebuah logika terbalik yang disajikan mas Ali, dan ini benar-benar ‘menohok’ ku. Sebuah pesan mas Ali yang juga ‘sesuatu’ untukku adalah hiduplah berkelimpahan, sehingga kau benar-benar menikmati hidupmu. Muda dikejar harta, tua dikejar tahta, meninggal dikejar syurga, Ahh Masha Allah.

Layaklah jika kak Afifah mengatakan ini adalah salah satu dari banyak buku terbaiknya, karena memang ini benar-benar buku terbaik. Aku tidak hanya suka dengan gaya bahasa mas Ali, tapi aku benar-benar jatuh cinta berkali-kali dengan pola pikir dan cara pandang mas Ali terhadap sesuatu. Aku tidak ingin jatuh cinta sendiri, makanya yok baca buku ini!.












Medan, 2 Februari 2018, 21 : 13
Malam ini tiba-tiba semua agenda cancel. Dan disaat itu aku merasakan Allah itu Maha Baik telah memberikan waktu  me time untukku. Me time? Ya. Menulis adalah me time terbaik untukku.

1 comment:

  1. Terima Kasih Resensi nya ya :)

    Saya suka Bangetttt.
    Mau 6 Buku saya lainnya?

    (Ali Akbar - TanpaInternet@Gmail.com

    ReplyDelete

KAU TAK SENDIRI

Tulisan ini saya persembahkan untuk mereka yang tengah merasa sendiri. Pernahkah merasa sendiri? Merasa seolah tak ada orang lai...