Judul : Rezeki Itu Misteri, Mati Itu Pasti
Penulis :
Ali Akbar
Penerbit :
Mizania
Halaman :
200
Tulisan ini aku persembahkan
untuk seseorang yang berbaik hati telah meminjamkan buku ini. Semangat one book one week membuatku memutar otak
bagaimana bisa menemukan buku yang akan dilahap setiap harinya. Dan
alhamdulillah Allah memberikan pertolonganNya lewat kak Afifah. Dosen Bahasa
Inggris ini memberikan dua buku sekaligus untuk aku lahap. Masha Allah, terima
kasih kak Afifah. Tulisan ini untuk kakak ya!
Rezeki itu Misteri, Mati itu
Pasti. Jujur ya, judul ini kurang menarik bagiku. Entah kenapa aku merasa judul
ini terkesan sangat ‘berat’. Aku pikir aku akan mengerahkan segala pikiran dan
perhatianku dalam membaca buku ini. Dan ternyata aku salah besar. Buku ini
benar-benar di luar ekspektasiku. Mas Ali menyajikan buku ini sangat berbeda
dari apa yang aku bayangkan, pilihan kata yang digunakan juga sangat renyah
tapi tidak kehilangan makna.
Ini adalah sebuah buku motivasi.
Buku yang sangat mempengaruhi orang-orang yang ingin hidup berkelimpahan, bukan
orang yang ingin kaya. Mas Ali membedakan antara orang yang berkelimpahan dan
orang yang kaya. Menurut mas Ali cita-cita seharusnya manusia bukanlah untuk
menjadi kaya, tetapi menjadi keberlimpahan. Keberlimpahan didefinisikan mas Ali
bukan hanya tentang kepemilikan harta, income
yang diperoleh perusahaan, tetapi lebih ditekankan seberapa bergunanya diri
untuk kepentingan orang lain, apa yang orang lain bisa dapatkan dari kita.
Jadi, ubahlah cita-cita menjadi untuk berkelimpahan. Dan satu-satunya cara agar
diri dan hati ini merasa berkelimpahan adalah dengan mengingat kematian.
Mas Ali membagi buku ini
menjadi dua bagian, bagian pertama; Rezeki Itu Misteri, dan bagian kedua; Mati
Itu Pasti. Pada bagian pertama yang terdiri dari lima bab ini mengupas tentang
motivasi dan cara-cara yang bisa digunakan untuk mendapatkan hidup yang
berkelimpahan. Di awal bab Mas Ali mempengaruhi kita agar mengubah mindset hidup dari kaya menjadi berkelimpahan. Tak lupa
mas Ali juga memberikan panduan agar pembaca menjadi pribadi yang benar-benar
bahagia dan berkelimpahan. Sebut saja dengan berbakti kepada ibunda,
menghindari keburukan, jiwa yang tamak, perbanyak syukur, menjauhi ketakutan
berlebihan, menjauhi kebodohan dan mengoptimalkan hidup dengan mempersiapkan kematian.
Bagian kedua; Mati Itu Pasti
terdiiri dari sepuluh bab. Terlihat bahwa ternyata mas Ali lebih concern terhadap kematian, buktinya
beliau membahas bagian ini dalam sepuluh bab. Pada bagian ini mas Ali membuka
pikiran kita ternyata inti dari hidup ini adalah mempersiapkan kematian
terbaik. Mas Ali berbagi tips tentang bagaimana mempersiapkan kematian yang
diharapkan. Eits, tenang saja! Ini bukan pelajaran tentang sakaratul maut atau
azab kubur (hihi), mas Ali mengemasnya dalam bahasa yang ringan kok, jadi gak
bakalan memunculkan kerutan di kening kita, hehe.
Ada yang unik dari buku ini
yaitu mas Ali memasukkan unsur-unsur
seorang pebisnis online, nah lo?. Terlepas beliau memang seseorang yang
pekerjaannya menjelajahi dunia maya, beliau sering mengaitkan contoh yang
diberikan dengan bisnis online yang digelutinya, mungkin sekalian promosi kali
ya, hehehe. Jadi, membaca buku ini seolah membaca buku bisnis gitu, hihihi.
Hal yang istimewa dari buku
ini adalah idenya. Entah kenapa aku menangkap pola pikir mas Ali yang sangat
berbeda dari orang kebanyakan, terutama dariku. Banyak cara pikir menarik yang
mas Ali suguhkan kepadaku. Sebut saja tentang memaafkan, bagi mas Ali memaafkan
itu bukan hadiah yang bisa diberikan kapan saja, tapi maaf itu adalah obat. Obat
bagi hati kita sendiri agar bisa menjalani masa depan dengan lebih indah. Jika memang
maaf itu adalah obat, maka berikan ia segera, agar hatimu segera sembuh. Aah,
aku menyukai cara berpikir yang ini. Good
job mas Ali!. Buku ini juga mengajarkanku bahwa ternyata untuk menghidupkan
sebuah kehidupan itu adalah dengan mempersiapkan kematian. Masha Allah. Sebuah logika
terbalik yang disajikan mas Ali, dan ini benar-benar ‘menohok’ ku. Sebuah pesan
mas Ali yang juga ‘sesuatu’ untukku adalah hiduplah berkelimpahan, sehingga kau
benar-benar menikmati hidupmu. Muda dikejar harta, tua dikejar tahta, meninggal
dikejar syurga, Ahh Masha Allah.
Layaklah jika kak Afifah
mengatakan ini adalah salah satu dari banyak buku terbaiknya, karena memang ini
benar-benar buku terbaik. Aku tidak hanya suka dengan gaya bahasa mas Ali, tapi
aku benar-benar jatuh cinta berkali-kali dengan pola pikir dan cara pandang mas
Ali terhadap sesuatu. Aku tidak ingin jatuh cinta sendiri, makanya yok baca
buku ini!.
Medan, 2
Februari 2018, 21 : 13
Malam ini tiba-tiba semua
agenda cancel. Dan disaat itu aku
merasakan Allah itu Maha Baik telah memberikan waktu me time untukku. Me time? Ya. Menulis adalah me time terbaik untukku.
Terima Kasih Resensi nya ya :)
ReplyDeleteSaya suka Bangetttt.
Mau 6 Buku saya lainnya?
(Ali Akbar - TanpaInternet@Gmail.com