Wednesday, 7 March 2018

Hai Deadline


Hasil gambar untuk lembaran buku
Sumber : rzkyyy.blogspot.co.id


Membaca buku adalah suatu hobi yang hampir bisa dikatakan candu untukku. Entah sudah berapa ratus majalah Bobo aku lahap dari kecil. Entah sudah berapa majalah Ino aku koleksi, beberapa komik dan novel tentunya. Kebiasaan ayah yang suka membaca buku alhamdulillah masuk ke sendi-sendi kehidupanku. Dan beginilah aku, menjadi seseorang yang sangat menyukai buku, melahapnya cepat-cepat dan menyimpannya di perpustakaan pribadiku.

Salah satu kebiasaan baca buku, yang menurutku agak aneh adalah aku suka melihat berapa lembar lagi agar aku bisa mengkhatamkan buku ini. Setiap membaca buku, aku selalu melihat berapa halaman jarak tanda bacaku dengan ujung buku, hihihihi. Masih banyak kah? Besok bisa selesai gak ya? entah kenapa jadinya membaca buku terkesan buru-buru. Padahal kan harusnya tidak begitu, nikmati saja proses membaca buku itu. Jangan terobsesi dengan cepat mengkhatamkan buku tapi tidak tahu apa maksud dari buku yang telah dibaca, oh my God. Aku menyadari sebuah keanehan itu, dan akhirnya aku berusaha untuk tidak terlalu terobsesi untuk sesegera mungkin mengkhatamkan buku. And well, aku rasa sekarang aku jauh lebih baik dalam menikmati setiap buku yang aku baca, yeaay !!

Kebiasaan membaca buku ala aku yang aneh ini ternyata sering kalian lakukan juga lho, eeh. Its mean ternyata bukan aku saja yang memiliki kebiasaan aneh ini, haha. Kapan kebiasaan ini muncul? Adalah ketika hidup dipenuhi dengan deadline yang ternyata deadline banget. Perhatikan kalimat berikut ini;
     Berapa lembar lagi?
     Ternyata masih banyak
     Selesaikah?
     Bagaimana kalau selesaikan yang itu dulu?
     Eh, tapi?
Ini tuh beberapa celetukan yang sering muncul ketika hidup kita banyak deadline. Ketika disibukkan oleh suatu pekerjaan, tiba-tiba otak mengarahkan pikiran dengan deadline yang lainnya. Ternyata kita bukan hanya harus mengerjakan lembaran yang ini, ada lagi lembaran yang itu, pekerjaan yang itu, yang di sana juga, yang di sini juga. Huaaa. Kemudian mulai panik, resah atau bingung, akhirnya semua deadline  dikerjakan ala kadarnya, bahkan menjadi lebih berantakan, aiihh. Pernah mengalaminya? Aah, kalau aku mah sering banget.

Itu adalah salah satu kebiasaan aneh yang tanpa sengaja dilakukan oleh banyak orang, mungkin salah satunya kita. Kebiasaan aneh yang sebenarnya memiliki dampak negatif terhadap kualitas pekerjaan, diri dan emosional kita tentunya. Banyak orang yang belum menyelesaikan satu pekerjaan, deadline, atau satu targetnya, malahan begitu asyik membolak balik target berikutnya. Pikirannya melanglang buana membentuk tulisan dan lembaran yang ternyata isinya adalah daftar target atau deadline yang harus segera dikerjakan. Tanpa disadari, ternyata begitu banyak deadline yang harus dikerjakan, harus banyak target yang harus dicapai. Mulai panik, mulai gelisah, mulai kacau, dan akhirnya semuanya berantakan. Aiih.

Mengingat – ingat seberapa banyak deadline itu penting, karena ia akan mengarahkan pekerjaan agar lebih sistematis dan membuat waktu lebih efektif. Tetapi jangan berlarut-larut dengan daftar deadline tersebut, karena ia akan memicu stres yang lebih tinggi, panik yang berlebihan. Ujungnya apa? Membuat pikiran tidak maksimal sehingga pekerjaan diselesaikan ala kadarnya. Tentunya bukan itu kan yang kita inginkan?

Sekarang, coba tarik napas secara perlahan. Lupakan terlebih dahulu urutan deadline yang ‘menyebalkan’ itu, hehe. Pilihlah satu deadline yang benar-benar lebih prioritas dari pada yang lain. Deadline yang seperti ini biasanya merupakan sesuatu yang penting dan sifatnya mendesak, itu artinya harus diselesaikan dalam waktu sesegera mungkin. Mulailah kerjakan deadline yang telah dipilih. Cobalah untuk fokus dalam mengerjakannya. Jangan pikirkan deadline yang lain ketika sedang berkutat dengan deadline yang sedang dikerjakan. Kerjakan saja pelan tetapi pasti, perlahan tapi menjanjikan, dan selesaikan deadline dengan sebaik-baik hasil, sebaik-baik proses pengerjaanya.

Jika telah menyelesaikan satu deadline dan sudah merasa puas dengan hasil pekerjaan itu, maka lirik lagi daftar deadline yang harus dikerjakan. Pilih satu deadline  lagi yang sifatnya mendesak dan penting, kembali kerjakan deadline tersebut, cobalah untuk fokus, dan begitu seterusnya. Hingga semua deadline itu terselesaikan dengan baik. Bahkan tanpa kita sadari semua deadline telah dikerjakan dengan baik dan hasilnya sangat memuaskan. Yeay!

Berhentilah dengan kebiasaan-kebiasaan aneh itu (ini sebenarnya sedang menasehati diri sendiri, hehe). Terkadang kita suka berkeluh kesah dengan ribuan deadline. Menghabiskan ribuan detik hanya menatap deadline dengan tatapan kosong sambil mengasihani diri sendiri, ‘ah, betapa kasihannya aku yang banyak pekerjaan ini’. Apakah ritual itu akan menghilangkan satu deadline di daftar itu? Ah, tentu saja tidak, tetapi kenapa masih sering dilakukan? Aneh. Sudah cukup mengutuki deadline atau mengasihi diri sendiri, lebih baik kita sibuk mengatur strategi untuk menyelesaikan ribuan target tersebut.

Lalu tunggu apalagi! Tetapkan satu deadline, mulailah mengerjakannya, dan tetaplah FOKUS.



Medan, 08 Maret 2018, 13 : 38 WIB
Tulisan ini semata-mata hanya untuk memotivasi diriku yang sedang berjibaku dengan deadline yang ternyata deadline banget. Terus semangat Suci !



No comments:

Post a Comment

KAU TAK SENDIRI

Tulisan ini saya persembahkan untuk mereka yang tengah merasa sendiri. Pernahkah merasa sendiri? Merasa seolah tak ada orang lai...