Sumber : rzkyyy.blogspot.co.id |
Membaca
buku adalah suatu hobi yang hampir bisa dikatakan candu untukku. Entah sudah
berapa ratus majalah Bobo aku lahap dari kecil. Entah sudah berapa majalah Ino
aku koleksi, beberapa komik dan novel tentunya. Kebiasaan ayah yang suka membaca
buku alhamdulillah masuk ke sendi-sendi kehidupanku. Dan beginilah aku, menjadi
seseorang yang sangat menyukai buku, melahapnya cepat-cepat dan menyimpannya di
perpustakaan pribadiku.
Salah
satu kebiasaan baca buku, yang menurutku agak aneh adalah aku suka melihat
berapa lembar lagi agar aku bisa mengkhatamkan buku ini. Setiap membaca buku,
aku selalu melihat berapa halaman jarak tanda bacaku dengan ujung buku,
hihihihi. Masih banyak kah? Besok bisa selesai gak ya? entah kenapa jadinya membaca
buku terkesan buru-buru. Padahal kan harusnya tidak begitu, nikmati saja proses
membaca buku itu. Jangan terobsesi dengan cepat mengkhatamkan buku tapi tidak
tahu apa maksud dari buku yang telah dibaca, oh my God. Aku menyadari sebuah keanehan itu, dan akhirnya aku
berusaha untuk tidak terlalu terobsesi untuk sesegera mungkin mengkhatamkan
buku. And well, aku rasa sekarang aku
jauh lebih baik dalam menikmati setiap buku yang aku baca, yeaay !!
Kebiasaan
membaca buku ala aku yang aneh ini ternyata sering kalian lakukan juga lho,
eeh. Its mean ternyata bukan aku saja
yang memiliki kebiasaan aneh ini, haha. Kapan kebiasaan ini muncul? Adalah
ketika hidup dipenuhi dengan deadline
yang ternyata deadline banget.
Perhatikan kalimat berikut ini;
Berapa lembar lagi?
Ternyata masih banyak
Selesaikah?
Bagaimana kalau selesaikan yang itu
dulu?
Eh, tapi?
Ini
tuh beberapa celetukan yang sering muncul ketika hidup kita banyak deadline. Ketika disibukkan oleh suatu
pekerjaan, tiba-tiba otak mengarahkan pikiran dengan deadline yang lainnya. Ternyata kita bukan hanya harus mengerjakan
lembaran yang ini, ada lagi lembaran yang itu, pekerjaan yang itu, yang di sana
juga, yang di sini juga. Huaaa. Kemudian mulai panik, resah atau bingung,
akhirnya semua deadline dikerjakan ala kadarnya, bahkan menjadi lebih
berantakan, aiihh. Pernah mengalaminya? Aah, kalau aku mah sering banget.
Itu
adalah salah satu kebiasaan aneh yang tanpa sengaja dilakukan oleh banyak
orang, mungkin salah satunya kita. Kebiasaan aneh yang sebenarnya memiliki
dampak negatif terhadap kualitas pekerjaan, diri dan emosional kita tentunya. Banyak
orang yang belum menyelesaikan satu pekerjaan, deadline, atau satu targetnya, malahan begitu asyik membolak balik
target berikutnya. Pikirannya melanglang buana membentuk tulisan dan lembaran
yang ternyata isinya adalah daftar target atau deadline yang harus segera dikerjakan. Tanpa disadari, ternyata
begitu banyak deadline yang harus
dikerjakan, harus banyak target yang harus dicapai. Mulai panik, mulai gelisah,
mulai kacau, dan akhirnya semuanya berantakan. Aiih.
Mengingat
– ingat seberapa banyak deadline itu
penting, karena ia akan mengarahkan pekerjaan agar lebih sistematis dan membuat
waktu lebih efektif. Tetapi jangan berlarut-larut dengan daftar deadline tersebut, karena ia akan memicu
stres yang lebih tinggi, panik yang berlebihan. Ujungnya apa? Membuat pikiran
tidak maksimal sehingga pekerjaan diselesaikan ala kadarnya. Tentunya bukan itu
kan yang kita inginkan?
Sekarang,
coba tarik napas secara perlahan. Lupakan terlebih dahulu urutan deadline yang ‘menyebalkan’ itu, hehe.
Pilihlah satu deadline yang
benar-benar lebih prioritas dari pada yang lain. Deadline yang seperti ini biasanya merupakan sesuatu yang penting
dan sifatnya mendesak, itu artinya harus diselesaikan dalam waktu sesegera
mungkin. Mulailah kerjakan deadline
yang telah dipilih. Cobalah untuk fokus dalam mengerjakannya. Jangan pikirkan deadline yang lain ketika sedang
berkutat dengan deadline yang sedang
dikerjakan. Kerjakan saja pelan tetapi pasti, perlahan tapi menjanjikan, dan
selesaikan deadline dengan
sebaik-baik hasil, sebaik-baik proses pengerjaanya.
Jika
telah menyelesaikan satu deadline dan
sudah merasa puas dengan hasil pekerjaan itu, maka lirik lagi daftar deadline yang harus dikerjakan. Pilih
satu deadline lagi yang sifatnya mendesak dan penting,
kembali kerjakan deadline tersebut,
cobalah untuk fokus, dan begitu seterusnya. Hingga semua deadline itu terselesaikan dengan baik. Bahkan tanpa kita sadari
semua deadline telah dikerjakan
dengan baik dan hasilnya sangat memuaskan. Yeay!
Berhentilah
dengan kebiasaan-kebiasaan aneh itu (ini sebenarnya sedang menasehati diri
sendiri, hehe). Terkadang kita suka berkeluh kesah dengan ribuan deadline. Menghabiskan ribuan detik
hanya menatap deadline dengan tatapan
kosong sambil mengasihani diri sendiri, ‘ah, betapa kasihannya aku yang banyak
pekerjaan ini’. Apakah ritual itu akan menghilangkan satu deadline di daftar itu? Ah, tentu saja tidak, tetapi kenapa masih
sering dilakukan? Aneh. Sudah cukup mengutuki deadline atau mengasihi diri sendiri, lebih baik kita sibuk
mengatur strategi untuk menyelesaikan ribuan target tersebut.
Lalu
tunggu apalagi! Tetapkan satu deadline,
mulailah mengerjakannya, dan tetaplah FOKUS.
Medan,
08 Maret 2018, 13 : 38 WIB
Tulisan
ini semata-mata hanya untuk memotivasi diriku yang sedang berjibaku dengan deadline yang ternyata deadline banget. Terus semangat Suci !
No comments:
Post a Comment