Thursday, 1 March 2018

Manfaat Menulis


Medan Focal Point Mall, Medan Selayang, Kota Medan, Sumatera Utara


Aku bukan seorang penulis. Profesiku juga tidak begitu berkaitan erat dengan dunia tulis menulis. Aku hanya menjadikan menulis sebagai salah satu hobi yang bahkan bisa menjadi moodbooster ku. Bahkan aku menulis sesuatu hal yang sangat tidak berhubungan dengan profesi yang aku geluti saat ini, huffht. Honestly, aku sangat menikmati ketika menulis, aku merasakan sesuatu yang berbeda ketika menuangkan pikiranku dalam tulisan-tulisan yang mungkin masih berantakan, aiih.

Ada beberapa orang yang sering menanyakanku, kenapa sih harus menulis? Gak capek harus meluangkan waktu untuk setiap harinya bermain dengan abjad kemudian merangkainya menjadi sesuatu yang bermakna? Keuntungan apa yang aku dapatkan dari berbagai tulisanku? Apakah aku mendapatkan sebuah kepopuleran atau aliran finansial? Apa keuntungan hobi nulis di blog dengan pekerjaanmu? Bukankah itu gak bisa jadi bahan pertimbangan sertifkasi dosen? Aah, pertanyaan semacam ini terkadang ngeri-ngeri sedep euy. Seolah menulis bukanlah profesi yang harus aku geluti, hanya membuang-buang waktuku.

Dulu aku juga berpikiran sama seperti mereka. Apa sih manfaat dari hobiku ini? Apa yang bisa aku dapatkan dari sebuah kegiatan menulis? Jangan-jangan aku hanya memenuhi feeds instagram orang lain agar aku terlihat eksis (astaghfirullah) atau sekadar menjadikan tulisan sebagai ajang curhat atas semua keluh kesah hidupku, aiih. Parahnya, menulis hanya aku lakukan sebagai bentuk pemenuhan tugas kuliah, tugas kantor atau kebutuhan adminstrasi karierku.

Semua mindset  itu berubah ketika aku mengikuti kelas menulis online nya pak Cah. Pengetahuanku menjadi sangat bertambah, terutama mengenai manfaat menulis. Pak Cah memberikan berbagai manfaat yang ternyata bisa kita peroleh dari dunia tulis menulis. Ini dia;

          Membuat kita banyak membaca dan banyak belajar. Seorang penulis sudah dipastikan suka membaca, katanya om Fiersa Besari penulis yang tidak suka membaca ibarat ikan yang berenang di kolam yang tidak ada ikannya, nah lo. Dari kegiatan membaca yang sering ia lakukan, otomatis ia akan banyak belajar tentang sesuatu hal. Banyak membaca dan belajar akan membuat seseorang kaya akan ilmu. Intinya, menulis akan membuat seseorang lebih pintar, hehe.

   Melatih berpikir logis dan sistematis. Seorang penulis harus memperhatikan sistematika ketika menulis, sebut saja kekoherenan antar kalimat atau antar paragraf, nyambung atau tidaknya cerita yang ia tulis. Kebiasaan seperti ini akan membangun cara pikir yang logis dan sistematis. Perhatikan aja deh, kalau penulis chattingan, biasanya tanda bacanya oke, huruf kapitalnya pas, bahkan isi pesannya singkat, padat dan tepat.

          Menulis membuat kita bisa mengikat makna. Jika membaca dapat membuat kita mengambil makna, maka menulis akan mengikat makna tersebut. Dulu, seorang guruku mengatakan hal yang serupa, kalau ingin pelajarannya bisa diingat dengan baik, maka bacalah catatanmu, kemudian tuliskan kembali catatan itu dengan bahasamu sendiri, jangan sekadar diulang di mulut, tapi tuliskan. Bukankah ini proses mengikat makna yang dimaksud?
         
          Sarana katarsis. Katarsis merupakan sebuah bentuk meluapkan emosi jiwa. Biasanya penulis akan mengungkapkan perasaan lewat tulisan-tulisannya. Jadi, jika ada penulis yang tiba-tiba jadi melow, bahasanya lebih sensitif, aah mungkin saja ia sedang Dilan-da kegalauan, heheh. Tapi manfaat ini tuh ngefek banget loh. Ketika kamu mencoba menuliskan kegelisahanmu, maka emosi itu serasa lepas, setidaknya bisa mengurangi beban kegelisahan yang kita rasakan. Ops, tentunya dengan gaya bahasa yang tertata dan tidak vulgar ya, heheh.

          Sarana dakwah. Kalau manfaat ini mah jangan ditanya lagi, tentunya udah pada tahu semua kan?. Seorang ustadz/ulama/guru hanya akan bisa mengajari sekelompok orang dalam waktu tertentu, sebut saja dalam seminar atau pengajian. Tetapi ketika ia menuliskannya dalam bentuk buku, maka ia bisa mengajari ilmu bahkan ke pelosok negeri yang ia belum pernah ke sana, amazing bukan? Tidak hanya itu, buku merupakan salah satu investasi akhirat, salah satu sedekah jariyah yang akan tetap mengalir pahalanya selama buku itu masih bermanfaat bagi orang lain.

   Sarana edukasi dan berbagi. Manfaat ini agak serupa dengan nomor lima. Melalui tulisan kita dapat memberi manfaat kepada orang lain. Sekali lagi, ini merupakan investasi akhirat loh.

    Mendapatkan kepuasan mental, kepuasan spritual dan kepuasan intelektual. Melalui menulis seseorang bisa merasakan sebuah kepuasan tersendiri. Sesuatu hal yang tidak bisa ia ceritakan kepada orang lain, tidak bisa ia detailkan bagaimana perasaanya, tetapi ia begitu menikmati kepuasan yang sedang ia rasakan. Penasaran rasanya gimana? Makanya mulailah menulis!

    Dikenal publik. Ini pasti dong, apalagi kalau tulisan kita udah keren bingits. Semua orang bisa kenal dengan kita, mengagumi kita bahkan mengidolakan kita, hihihi. Tapi menurutku ini bonus. Jangan jadikan ini sebagai orientasi utama ya!

   Kemanfaatan ekonomis. Beberapa tulisan bisa menjadi pundi-pundi rupiah lho, aah tentunya kalian sudah mengetahui. Penulis bahkan menghidupi diri dan keluarganya dari aktivitas menulisnya lho, tapi tentunya tulisan yang berkualitas dong, seperti buku motivasi atau novel.

    Kemanfaatan kesehatan. Karena menulis adalah sarana katarsis, maka akan sangat berpengaruh terhadap kualitas kesehatan batin kita. Percaya deh, jarang-jarang banget penulis yang galau, gelisah, gundah, hehe. kalau masih ada penulis galau, mungkin itu aku, eeh.

   Sarana mengenal dunia. Penulis yang sudah maral melintang, sudah memiliki banyak karya, sudah mumpuni di bidangnya tentu akan diundang jadi pembicara di berbagai tempat. Tentunya hal ini akan menambah pengalaman, lebih mengenal dunia, menambah silaturrahim juga tentunya.

Masih kurang sebelas manfaat ini agar kamu bersegera untuk menulis? Alasan apalagi yang membuatmu menunda menulis? Maka menulislah!. Dimana saja, kapan saja, sempatkan diri untuk menyampaikan ide dalam bentuk tulisan. Jangan pernah takut untuk memulai menulis, lihatlah, betapa banyak manfaat yang bisa diperoleh dari sebuah kegiatan menulis. Teruslah menulis, kita akan mendapatkan hasil dari setiap karya kita.


Medan, 27 Februari 2018, 14 : 15
Minggu terakhir liburan semester, aah rasanya sedih harus berpisah dengan liburan panjang ini, eeh.

No comments:

Post a Comment

KAU TAK SENDIRI

Tulisan ini saya persembahkan untuk mereka yang tengah merasa sendiri. Pernahkah merasa sendiri? Merasa seolah tak ada orang lai...