Kelas Inspirasi 3 Medan |
Sebelum
membaca tulisan ini silakan jawab pertanyaan ini dengan jujur ya!
Siapa yang menyukai pelajaran
matematika?
Aah,
sudahlah. Sepertinya aku sudah mengetahui jawaban kalian. Daripada menambah
sakit hatiku mendengar sumpah serapah kalian terhadap pelajaran matematika,
lebih baik aku urungkan niat untuk mengajukan pertanyaan tersebut, hehehe.
Siapa
yang tidak mengenal pelajaran matematika. Semua jenjang pendidikan mempelajari
matematika. Pelajaran yang tidak menjadi pilihan ketika ujian nasional, itu
artinya setiap siswa wajib mengikuti ujian nasional matematika, hehehe.
Pelajaran yang menjadi momok bagi siswa, mulai dari sekolah dasar sampai ke
perguruan tinggi.
Aku
juga heran, kenapa banyak orang yang membenci pelajaran matematika. Awalnya aku
juga membenci pelajaran ini kok, tapi gak gitu-gitu amat sih. Apakah pelajaran
matematika itu sangat susah?. Pelajarannya susah, rumusnya banyak, hitungannya
rumit, tingkat ketelitiannya tinggi, setidaknya itu beberapa alasan yang pernah
aku dengar kenapa para siswa dan mahasiswaku begitu membenci pelajaran
matematika.
Betul
sekali. Alasan yang mereka paparkan sangat tepat, karena dulu aku juga
merasakan hal yang sama. Aku dulu sangat membenci pelajaran matematika, bahkan
aku termasuk salah satu siswa yang suka remedial setiap ulangan matematika.
Qadarullah, Allah takdirkan jalan hidupku menjadi salah satu pengajar untuk
pelajaran matematika, hihihi. Tetapi, kebencian itu berubah ketika aku
menemukan sosok guru matematika yang begitu apik dan runut dalam mengajarkan
matematika. Seingatku itu adalah ketika kelas dua MTs. Artinya sejak itu aku
mulai jatuh cinta dengan kamu, eeh salah, dengan matematika maksudnya, hehe.
Aku
mempelajari banyak hal dari sosok guru yang membuatku jatuh cinta dengan pelajaran
matematika. Dan sekarang, aku pun coba menerapkan cara beliau kepada
siswa-siswaku dengan harapan beberapa di antara mereka ada yang jatuh cinta
dengan matematika. Hal yang menarik dari guruku itu adalah ia menjelaskan
dengan apik, jelas dan runut. Seperti apa penjelasan yang apik dan runut itu?
Ketika
seorang guru menjelaskan sebuah materi, apalagi materi yang tergolong susah,
mulailah dari hal-hal yang mudah. Pahamkan siswa dengan konsep-konsep sederhana
sebelum mereka menemui hal yang lebih rumit. Bukankah di matematika ilmu itu
sifatnya hieraki? Saling berhubungan satu sama lain. Jika konsep dasarnya saja
siswa tidak paham, itu artinya konsep yang lebih rumit takkan ia pahami juga.
Contohnya
dalam matematika nih, guru perlu mengajarkan apa itu garis, apa itu sinar
sebelum menjelaskan apa itu sudut, karena sudut itu terdiri dari konsep garis
dan sinar. Atau sebelum mengajarkan konsep integral, guru seyogyanya kembali
menjelaskan perihal turunan. Dan masih banyak contoh yang lainnya, kalian tentu
bisa menemukan sendiri.
Poin
pentingnya adalah ajari hal-hal yang mudah dan gampang terlebih dahulu.
Pahamkan siswa dengan konsep dasar materinya. Lalu, bergeraklah perlahan menuju
ke hal-hal yang lebih rumit. Begitu juga ketika memberikan contoh soal kepada siswa.
Mulailah dengan memberikan soal yang mirip dan menyerupai soal yang guru
berikan. Berikutnya, silakan guru berkreasi dengan soal agar siswa dapat
mengeksplorasi kemampuannya dalam mengerjakan masalah matematika.
Akan
lebih bagus ketika guru membuat mindmap
tentang urutan materi yang harus diajarkannya kepada siswa. Urutkan materi dari
yang paling mudah sampai ke hal yang paling rumit, sertakan dengan model contoh
soal yang bervariasi tentunya. Mindmap
ini akan sangat membantu guru dalam menjelaskan materi matematika dengan lebih
runut dan apik. Satu lagi, jelaskan materi matematika dengan bahasa yang lebih
sederhana dan kekinian (hehe). Jangan jadi guru jaman old lagi, move on lah menjadi guru jaman now.
Selamat
mencoba dan selamat bekreasi para pejuang pendidikan!
Medan,
01 Maret 2018, 15:42
Pulang
jalan-jalan, gak bisa tidur siang, dan jadilah sebuah tulisan yang semoga bukan
ala kadarnya. Hehehe
No comments:
Post a Comment