Thursday 14 June 2012

Surat Untuk Sang Khalik...

Di balik keheningan malam ini, aku masih terjaga menikmati keindahan malam... semakin malam, semakin hening dan semakin damai.... Tuhan... malam ini aku berharap bisa berbagi cerita dengan Mu... berbagi sebongkah kesedihan yang teramat sakit untuk ku rasakan sendiri... Tuhan... Semua ini terasa menyakitkan untukku.. Kenyataan ini sangat pahit untuk aku hadapi sendiri.. tapi, aku tidak tahu harus berbagi dengan siapa... Aku tidak ingin memperlihatkan kesedihanku dihadapan mereka.... Astagfirullah Hal adzim.. Ini benar-benar sakit ya Rabb.... Tuhan... Aku tahu, semua ini adalah bagian dari skenario yang telah Engkau rancang.. dan aku pun pasti menemukan jalan keluarnya... ya....hanya menunggu waktu yang nantinya akan menyelesaikan kegelisahan ini.. Tuhan... Aku ingin berhenti bermimpi.. membuat semuanya menjadi nyata.. menjadikan semua yang hidup dalam imajinasiku menjadi sesuatu yang nyata, sesuatu yang bisa aku sentuh dan aku pandang .... Aku muak harus bermimpi di setiap malamku... merencanakan sebuah kehidupan yang begitu teramat bahagia dalam dunia imajinasiku... Tuhan... Terkadang akal sehatku membenarkan kalau mereka itu nyata...sangat nyata... Kenapa??? kenapa harus muncul perasaan ini ya Tuhan... sekali lagi, semua ini terlalu berat untuk aku pikul sendiri ketika aku memejamkan mata,.. maka imajinasiku akan bekerja.. menciptakan suatu istana kebahagiaan yang luar biasa.. yang aku pun tak pernah membayangkan... tapi...imajinasiku...bisa menghadiahkanku sebuah istana kebahagiaan.. Ini terlalu berat untukku... Tuhan.. terlalu berat ini... sangat berat... akankah ini sampai di tempat yang seharusnya??? Selalu berharap semua ini akan berakhir ya Allah....

Sunday 10 June 2012

Jangan Jadi Anak Manja

Cerita ini bermula dari sebuah acara silaturrahmi tokoh wanita di Pekanbaru. Acara yang ditaja oleh salah satu bidang di BEM UNRI ini, yaitu DPP ( Dewan Pemberdayaan Perempuan ), mempertemukan kami dengan sosok wanita yang luar biasa yaitu nya Ibunda INDRIA RITA. Mungkin tidak banyak publik yang mengenal beliau, apalagi kawula mahasiswa, bahkan tidak “ngeh” dengan perempuan luar biasa ini. Ibu ini akan lebih dikenal di kancah perpolitikan Pekanbaru, ya…begitulah resikonya sebagai seorang istri seorang pemimpin, begitulah seloroh kecil keluar dari mulut Ibu ini. Ya….beliau adalah istri dari wakil walikota Pekanbaru, Bapak Ayat Cahyadi, S.Si. Sebenarnya, suatu kebanggaan luar biasa ketika bertatapan, berbincang bahkan berjabat tangan dengan beliau. Sosok yang sangat bersahaja ini kami temui di kediamannya di Jalan Ronggowarsito. Berbalut gamis hitam bercorak merah muda dan jilbab merah muda panjang yang menutupi sampai perutnya, beliau menyapa dan menyalami kami satu per satu. Ya….sekali lagi, sangat bersahaja, ramah dan tenang. Pembicaraan akhirnya dimulai dengan antusias, saling bertukar informasi dan berbagi pengalaman yang tentunya akan menjadi sesuatu hal yang berharga. Satu hal yang patut di underline dari sepanjang percakapan dengan beliau adalah “ Jadi perempuan itu, jangan manja, cobalah untuk mandiri, supaya tidak gamang ketika ditinggal oleh orang terdekat. Dan jangan gantungkan semua nya kepada suami. Cerita pernikahan yang ideal itu hanya kamuflase, itu hanyalah cerita dari sebuah novel. Pernikahan itu tidaklah sulit, tapi juga bukanlah hal yang mudah”. Kurang lebih seperti itulah redaksi dari Ibu wawako ini. MANJA….ya…sebuah kata yang sangat identik dengan perempuan. Ketika seseorang menyebut istilah manja, maka yang imajinasi akan bekerja lalu memproyeksikan bayang seorang perempuan, seorang anak tunggal atau seorang anak bungsu. Kenapa bisa seperti itu? karena “oknum” tersebut adalah pelaku-pelaku umum yang biasanya melakukan kegiatan MANJA. Sebenarnya apa sih manja? Seberapa penting kah eksistensi manja dalam hidup ini? MANJA sebenarnya adalah salah satu sifat yang selalu menggantungkan diri dengan orang lain, baik itu dalam berbagai segi kehidupan, akibatnya jika tidak ada orang lain yang menjadi tempat bergantungnya “oknum” MANJA ini maka serasa dunia akan berhenti berputar, serasa hidupnya seolah berakhir. Banyak sekali contoh yang bisa kita lihat, misalnya Kalau gak diantar papa ke sekolah gak mau pergi ke sekolah, harus dikirimin lauk terus sama mama, kalau gak nantik bisa-bisa gak makan. Biasanya, orang manja ini sangat terlihat dari sikap dan tingkah lakunya. Sangat nelangsa sekali sifat seorang “oknum” manja ini. Biasanya mereka tidak akan bisa mengerjakan sesuatu yang bagi orang lain gampang dilakukan, misalnya nyapu ( kebangetan banget kalau gak bisa nyapu), nyuci kain atau hal-hal sepele lainnya. akan terlihat lebih jelas lagi, ketika “oknum” manja ini ditimpa masalah. Waaaah….hati-hati deh pokoknya, dunia akan kacau kalau tiba-tiba dia marah. Air laut akan bertambah karena uraian air mata dia. Ha….pokoknya dunia akan amburadul kalau sampai “oknum” MANJA ini ditimpa suatu permasalahan, istilah yang cocok mungkin yaitu “LEBAY”. Pentingkah sifat ini kita pelihara? Ya…tentu saja TIDAK….ini adalah salah satu sifat yang bisa menjerumuskan kita ke dalam lubang kegalauan dan keputus asaan. Sekarang,…coba kita pikir dengan pikiran yang jernih. Coba jawab pertanyaan ini dalam hati Sampai kapan akan bergantung dengan orang lain??...... Apakah yakin akan selalu ada tempat bergantung?? …. Bagaimana jika orang tempat bergantung tiba-tiba menghilang???.....apa yang bisa dilakukan???.... apakah menunggu tempat bergantung yang baru???.... TIDAK Bro….. Life Must Go On. Bagi, seorang “oknum” MANJA, kehadiran orang tempat bergantung adalah hidup dan matinya. Tanpa dia, maka si “oknum” akan langsung tidak bisa berbuat apa-apa. Nah….ini yang harusnya menajdi pertimbangan. Akankah kita berhenti melakukan aktivitas kehidupan kita hanya gara-gara seseorang tidak hadir membantu kita??? Untuk itu, kita perlu menDELETE kata-kata MANJA dalam kamus kehidupan kita. Ya…mungkin sekarang masih punya orang tua, sahabat, keluarga atau pacar mungkin yang bisa menjadi tempat bergantung, tapi sampai kapan??? Siapa sih yang bisa menjamin kalau besok pagi semua orang itu masih ada??? Nah….Lo…bingung kan mesti ngapain kalau tiba-tiba mereka hilang. Nah…intinya, mulai detik ini harus hapuskan sifat itu. jangan jadi anak MANJA. So…..What Must I Do??? Pelajari lah semua hal yang akan berguna bagi kehidupanmu. Kalau kamu rasa perlu mempelajari cara memperbaiki lampu, sekring, atau alat-alat listrik, ya….pelajari, setidaknya sedikit banyak tahu akan hal itu. Atau kalau kamu rasa perlu belajar masak dan menjahit, Why Not kan???, belajar nyetir??? Apalagi.. dan masih banyak hal yang lain. Jangan sungkan untuk belajar kapan pun, dimana pun dan dengan siapa pun. Ingat….Ilmu itu ada dimana-mana, ilmu itu ada kapan saja, dan setiap orang di bumi ini punya ilmu yang berbeda, hanya saja tergantung kita memanfaatkan sarana ilmu tersebut. AYOO….ini saatnya berhenti untuk jadi anak cengeng…berhenti untuk jadi anak MANJA…tapi jadilah anak mandiri yang bisa mengerjakan sesuatu sendiri. Ya….butuh orang lain, tapi bukan berarti tanpa orang lain semuanya akan berakhir. TIDAK….!!! Jumat/6 April 2012 11:20 WIB “Perempuan Manja yang insya allah akan berubah…. AMINNN”

KAU TAK SENDIRI

Tulisan ini saya persembahkan untuk mereka yang tengah merasa sendiri. Pernahkah merasa sendiri? Merasa seolah tak ada orang lai...