Memastikan diri untuk selalu
bergerak menjadi hal yang patut untuk dilakukan. Melalui pergerakan inilah kita
membangun masa depan, membina harapan dan merancang mimpi-mimpi agar menjadi
nyata. Untuk itulah, mengapa kita dituntut untuk terus bergerak. Bagaimanapun
kondisi, situasi, tetaplah bergerak.
Walau belum sukses, kita bahkan disuruh untuk terus bergerak. Walau belum berhasil, terus saja bergerak. Walau belum menjadi seseorang yang benar-benar “baik” kita tetap harus bergerak. Bergerak seperti apa? Ya bergerak dalam hal positif. Bergerak terus dalam membangun mimpi yang masih tertunda. Bergerak terus menjadi pribadi yang baik.
Jadi, yuk bisa yuk. Wahai diri yang mimpinya tengah menggantung di langit-langit dunia. Jangan pundung. Yuk kita terus bergerak mencapai mimpi-mimpi tersebut. Maksimalkan usaha, kencangkan doa.
Wahai diri yang asa nya masih direbut orang. Usap air mata, hentikan nestapa. Jadikan ia sebagai cambuk semangat. Bangun kembali segala harapan dan asa. Percayalah bahwa harapan itu masih ada
Wahai diri yang doa-doanya masih terkatung-katung. Yang masih menunggu jawaban atas doa-doa yang terus didengungkan. Sabarlah dan jangan pernah berhenti berdoa. Masalah dikabulkan, itu hanya soal waktu saja. Percayalah, insya allah sebentar lagi, sebentar lagi.
Wahai diri yang merasa bahwa pintu kesuksesan itu masih jauuuuuh sekali. Tetap semangat mengejarnya. Ia terlihat jauh hanya karena kita belum sampai di depannya. Jika kita terus berjalan dengan semangat dan tiada henti, percayalah pintu kesuksesan itu akan terlihat dekat dan semakin dekat.
Wahai diri yang sedang dalam proses hijrah menjadi sebaik-baik hamba Robb nya. Teruslah bersinar dalam jalan kebaikan itu. Abaikan segala omongan dan cercaan. Yakinlah bahwa Allah menilai setiap perubahan yang tengah engkau lakukan.
Tak perlu terburu-buru dalam bergerak. Jangan sesekali menyamakan gerakan kaki mu dengan orang lain. Jika tak mampu berlari kencang, kan kita bisa berlari pelan. Yaa, ala-ala maraton jarak jauh. Jika memang tak bisa berlari pelan, sungguh berjalan pun tak apa. Jika memang bahkan tak kuasa berjalan, maka merangkaklah. Tak apa jika memang harus pelan sekali. Yang penting kau berjalan saja terus. Berjalan ke depan menuju impian yang ingin kau wujudkan.
Satu hal lagi yang perlu kau ingat. Jika perjalananmu terasa melelahkan, jika gerakmu memayahkan diri, mungkin kau perlu berhenti sejenak. Ya, ambil nafas, temukan jeda. Setidaknya jadikan pemberhentian ini sebagai proses perenungan dari setiap langkah yang telah kau ambil. Jadikan ia sebagai sarana belajar dari semua kesalahan yang pernah kau lakukan di masa lalu. Jadikan ia sebagai ajang bentuk syukur atas perjalanan yang telah kau tempuh.
Jangan terlena dalam peristirahatanmu. Kembali lagi tatap masa depanmu. Bisikkan diri, apa yang belum saya lakukan ya? Apa yang harus saya perbaiki? Apa tindakan saya selanjutnya? Dan jika sudah cukup dengan istirahatmu, jika energi dan kekuatanmu sudah kembali terisi, bergeraklah lagi. Kembalilah perjuangkan mimpi-mimpi mu.
Medan, 5 Februari 2021, 11 :
57
Foto ini diambil entah
beberapa tahun yang lalu. Kala itu kamu tengah berhenti melepas lelah karena
mengelilingi lapangan merdeka. Ahh, betapa lemahnya diri ini, lapangan merdeka
aja udah capek, hehehe. Btw, aku merindukan pemilk kaos kaki ini, entah kapan
bisa bertemu lagi, entah kapan bisa bercerita lagi