Monday 19 December 2022

TIPS MENGAJAR MATEMATIKA : MUDAH KE RUMIT


Siapa yang tak kenal matematika. Pelajaran yang hampir menjadi momok mulai dari sekolah dasar sampai perguruan tinggi. Aku juga heran, kenapa ya banyak orang yang tidak suka dengan matematika. Sesusah itu kah pelajarannya?

Kebanyakan orang mengatakan SUSAH. Mereka menyebutkan berbagai alasan kenapa membenci matematika. Salah satunya banyaknya rumus yang ada di Matematika, belum lagi kontrasnya perbedaan antara contoh soal dengan latihan dan ujiannya. Rumitnya hitungan yang membutuhkan konsentrasi tinggi, hingga salah sedikit saja, langsung salah semua. Dan banyak hal lainnya yang mereka keluhkan tentang matematika.

Sederetan alasan itu yang membuat matematika selalu menjadi momok bagi siswa. Mendengarnya saja para siswa sudah merinding, belum lagi ketemu gurunya, dan belum lagi mengulik materinya. 

Termasuk aku salah satunya. Dulu aku juga membenci matematika. Bahkan aku selalu termasuk siswa yang mengikuti remedial matematika di kelas. Tapi, liat aku sekarang? Alhamdulillah sekarang aku menjadi tenaga pengajar matematika. Setiap hari aku bergumul dengan matematika dan setiap hari juga aku jatuh cinta dengan matematika.

Mungkin kalian penasaran kenapa tiba-tiba duniaku berubah. Dari siswa yang membenci matematika, tidak mampu matematika hingga berubah menjadi pengajar matematika dan mathematic's lovers. Ya, semua berubah ketika aku menemukan sosok guru matematika yg begitu apik dan runut mengajarkan matematika. Dan disitulah aku mulai jatuh cinta kepada matematika sampai sekarang.

Ibu guru hebat itu mengajarkanku tentang bagaimana menjadi guru matematika yang menyenangkan bagi siswa hingga mindset matematika yang menyeramkan itu hilang. Salah satunya tentang betapa apik dan runutnya ibu guru menjelaskan materi kepada siswa. Penjelasan yang runut dan sesuai dengan kemampuan berpikir siswa akan membuat siswa benar-benar memahami konsep matematika. Hal ini tentu saja membuat siswa akan menyukai matematika karena ia memahami setiap detil materi di matematika.

Bagaimana caranya menjelaskan materi yang apik dan runut tersebut? Dari ibu guru hebat itu aku belajar bahwa dalam membelajarkan matematika, mulailah dari hal yang mudah. Pertama-tama pahamkan siswa dengan konsep sederhana tentang suatu materi. Ajak mereka menemukan keterkaitan materi itu dalam kehidupan mereka.

Setelah mereka paham betul dengan dasarnya, maka baru ajarkan mereka ke materi yang lebih rumit. Dimulai dari yang agak rumit, cukup rumit dan baru ke sangat rumit. Namun ini tetap harus menyesuaikan kebutuhan dan kemampuan kelas yang diajarkan. 

Siswa akan lebih memahami konsep yang rumit jika konsep yang sederhana telah mereka kuasai dengan baik. Ibarat sebuah fondasi yang kokoh akan mampu menahan beban berat apapun di atasnya. Pahamkan siswa dari hal-hal yang dasar, baru bergerak ke hal yang lebih rumit.

Begitu juga ketika memberikan contoh soal. Guru harusnya memberikan soal yang sama dengan contoh soal. Bedakan angkanya, kemudian mulai diubah bentuknya. Lakukan secara bertahap. Jika siswa sudah mulai paham, barulah kita bergerak ke soal dengan tingkat kerumitan yang lebih tinggi.

Untuk itulah seorang guru harus membuat peta konsep atau urutan-urutan materi yang akan diajarkan kepada siswanya. Mulainya mencari-cari fondasi apa yang cocok untuk materi A yaa. Sekali lagi, mulailah dari hal yang gampang kemudian giring terus siswa untuk dapat lebih memahami konsep yang rumit.

Sampai disini, paham kan?
Yuk mulai membuat matematika itu menjadi hal yang mudah dan menyenangkan bagi siswa-siswa kita. Selamat berjuang para guru hebat !!!

Thursday 3 November 2022

TRIK MENGAJAR MATEMATIKA : JELASKAN KEGUNAANNYA.

Untuk apa kami belajar ini?

Pertanyaan yang paling sering ditanyakan oleh siswa dan mahasiswaku ketika aku mulai menjelaskan suatu materi. Ya, apalagi ketika mahasiswa yang aku ajar bukan mereka yang bidang ilmunya matematika. Mereka itu jurusan manajemen, perbankan syariah, teknik informatika dan lainnya. Yang memang mereka itu tidak begitu mendalami matematika layaknya mahasiswa jurusan matematika murni atau pendidikan matematika. 

"Untuk apa belajar integral?"
"Untuk apa belajar limit?"
Oke, mari tarik nafas, hembuskan !!

Jika kasusnya ada pada mata kuliah biologi, olahraga, seni budaya, ekonomi sepertinya pertanyaan seperti ini jawabannya lebih gampang dan sangat nampak dalam kehidupan sehari-hari. Secara, bidang ilmu itu sangat aplikatif. Sehingga penerapannya jelas terlihat dalam kehidupan sehari-hari. Tapi bagaimana dengan mata kuliah yang aku ampu? MATEMATIKA

Mendengarnya saja orang sudah malas duluan. Imej pelajaran matematika sungguh menakutkan sekali. Gurunya seram, soalnya susah, materinya sulit. Lengkap deh. Belum lagi aplikasi matematika dalam kehidupan sehari-hari hanya sesempit perhitungan jual beli saja. Apakah memang matematika itu hanya untuk proses perhitungan jual beli saja kah?

Matematika, memang tak seperti ilmu lainnya yang terkesan lebih aplikatif dalam kehidupan. Bahkan beberapa materi kelas tinggi, seolah tak ada gunanya untuk dipelajari, begitu ucap mereka mengutarakan kebencian terhadap matematika. Sebut saja integral, differensial, limit atau eksponen. Karena memang dalam kehidupan sehari-hari materi seperti ini tidak digunakan secara langsung. Perhatikan deh, mana ada transaksi jual beli di pasar menggunakan integral lipat dua kan ?

Sempitnya pemahaman siswa tentang kegunaan matematika ini membuat mereka berpikir tidak ada gunanya belajar matematika. Siswa belajar matematika biar bisa lulus ujian saja. Tidak ada keinginan lebih untuk memahami  matematika lebih dalam. 

Padahal, jika kita kaji lebih dalam, bukan matematikanya kok yang sesempit itu. Melainkan kita aja yang kurang jauh mainnya, kurang banyak baca bukunya. Sehingga penerapan matematika dalam kehidupan sehari-hari tidak kita pahami secara detail. Hayoo, beneran kan?

Sehingga tak sedikit dari para pembelajar itu merasa matematika itu sulit dan tak ada gunanya. Menurut mereka matematika hanya menambah penderitaan mereka sebagai seorang pembelajar.
Eh, gimana itu ya? Nah, kondisi ini yang membuatku berpikir bagaimana caranya agar mereka mengetahui bahwa matematika itu penting, sangat penting malahan.

Akhirnya aku bisa menemukan trik sederhana ala aku. Bismillah, akan aku terapkan. Setiap sebelum mulai menjelaskan suatu materi, terlebih dahulu aku akan menjelaskan kegunaan dari pelajaran itu. Bukan hanya dalam kehidupan sehari-hari mereka, karena banyak kegunaan matematika itu untuk kepentingan pekerjaan mereka nantinya, entah sebagai seorang arsitek, seniman, pilot, pengusaha, atau bahkan pejabat negara. 
Aku selalu mencari beberapa kegunaan materi matematika yang unik dan jarang mereka dengar atau baca di buku.

Percayalah, Aku selalu menceritakan ini setiap awal pertemuan kami. Menurutku cara ini cukup ampuh untuk memusatkan perhatian mereka, serta menimbulkan rasa ketertarikan mereka terhadap pelajaran yang akan kujelaskan.
Ketika mereka mulai tertarik, arahkan ketertarikan itu menuju ke pelajaran yang akan dijelaskan.
Dan bersiaplah melihatlah apa yang terjadi kemudian. Mereka akan terlihat mengagumkan!

Nah, penasaran kan dengan tips receh ala aku. Kuy cobain di kelas kalian. Semoga bisa bermanfaat yaa !! Nah, jika kalian juga punya tips ampuh bagaimana membuat siswa / mahasiswa tertarik dengan belajar matematika boleh tinggalkan komentar yaa !!

Medan, 3 Nopember 2022, 21 : 26
Foto di atas berkisar tahun  2018. Kala itu aku masih banyak belajar tentang dunia per dosen an. Dan agenda foto begini adalah agenda wajib di akhir semester dengan mahasiswa luar biasa seperti mereka.
Nulis tulisan ini sambil liatin foto, kok jadi kangen universitas potensi utama ya? Hehehehe

Friday 15 July 2022

KAMU SEDANG DI FASE MALAS? COBA LAKUKAN 5 TIPS INI

Apakah diri ini pernah merasa jenuh?
Dihadapkan dengan rutinitas yang itu-itu saja. Kadang kebosanan melanda hingga akhirnya berujung pada kegalauan.
Apakah kamu merasa hidup terlalu datar? Tak ada kejutan, tak ada sesuatu hal yang istimewa?

Ahh, tentu saja perasaan bosan itu datang melanda. Bahkan bermalas-malasan pun bisa menjadi hal yang membosankan. Lemah, bosan, futur memang sudah menjadi fitrah manusia. Yang membedakannya itu ada orang yang terlena dan ada orang yang memilih untuk bangkit.

Seyogyanya yaa kita bukan termasuk kepada orang yang terlena itu. Kita harus bangkit. Kita harus melawan rasa bosan itu. Tapi bagaimana caranya? Setidaknya lakukan 5 hal ketika kebosanan melanda. Dan semoga setelah itu bisa bangkit dan kembali melanjutkan perjuangan

Pertama, break sejenak. Beri waktu rehat sejenak bagi tubuh. Misalnya satu hari gak usah masak, go food aja. Satu hari gak usah nyuci atau satu hari gak usah kerjain tugas. Kita perlu memvalidasi keinginan tubuh bahwa ia memerlukan istirahat, bahwa ia memerlukan sesuatu yang berbeda agar tidak terjebak dalam atmosfer kebosanan. Break the rules. Sesekali saja tidak masalah kok, ya hitung-hitung memberikan reward terhadap diri sendiri atas pencapaian yang telah dilakukan selama ini.

Kedua, relaksasi. Misalnya menurunkan ritme pekerjaan, berkebun, tilawah, mandi lebih lama, atau melakukan hobi yang disukai. Mungkin agak lebih slow dalam bekerja, ga usah terlalu diburu oleh deadline. Kemudian cobalah nikmati setiap hal yang tengah kau kerjakan. Misalnya ketika makan, coba makanan itu benar-benar dilahap secara sadar. Ketika beristirahat, coba jauhkan hape, dan masih banyak hal lainnya.

Ketiga, new Project.  Coba deh list apa-apa saja hal yang akan membuat kamu semangat lagi. Misalnya baking, nulis, design rumah atau hal-hal yang dulu belum sempat kamu tekuni. Pikirkan sesuatu hal baru yang benar-benar kamu ingin untuk dilakukan. Dengan mencoba hal-hal baru kamu akan lebih bersemangat dan tentu saja akan mengeluarkan kamu dari lingkaran kemalasan yang mendera.

Keempat, interaksi. Misalnya dengan tadabbur alam, menghirup udara segar. Bertemu dengan orang-orang yang aura nya positif, ngobrol dengan pasangan. Bangunlah relasi dengan orang-orang yang memiliki aura positif dalam hidupmu. Dengan saling ngobrol kamu akan mendapatkan insight baru dari mereka. Percayalah, hal ini akan menekan rasa malas kamu.

Kelima, nutrisi jiwa. Yuk dekatkan diri dengan illahi. Perbanyak ibadah sunnah dan sempurnakan ibadah wajib. Pinta kepada Allah. Karena hanya Allah yang mampu menyembuhkan dan melembutkan hati. Ini tuh jelas banget. Kan Allah yang Maha Membolak-balikkan hati kita, jadi minta saja terus kepada Allah. Semoga Allah jauhkan rasa malas berlebihan itu dalam hidup kita.

Selamat mencoba lima tips tersebut ya. Semoga kamu yang lagi fase malas segera move on. Sudah saatnya melanjutkan perjuangan atas mimpi-mimpi kamu. Ayok semangat !! Dan buat kamu yang sekarang sedang semangat membara, dijaga terus semangatnya yaa. Insya allah mimpi kamu akan terwujud sebentar lagi. 

Medan, 15 Juli 2022, 22:09

Monday 11 July 2022

PASSION ATAU HOBI


Salah satu bagian yang harus diisi dari deskripsi diri, curiculum vitae atau personal branding kita  adalah hobi. Bahkan dibeberapa interview kerja, hobi termasuk hal yang sering ditanyakan.
"Apakah hobi kamu? Apa hal yang sering kamu lakukan ketika waktu luang?"

Di tulisan kali ini kita akan membahas masalah hobi ini. Kalau kalian ditanya, "apakah hobi kamu?" Sudah ada jawaban yang tepat atas pertanyaan itu kah?

Biasanya sebagian orang akan kebingungan ketika ditanya perihal hobi. Padahal di beberapa pertanyaan lainnya begitu lancar menjawab, nah ketika muncul pertanyaan tentang hobi, jadi bingung, dan sering nyeletuk "hobi saya apa ya?". Udah deh ngaku aja, kamu pun juga bingung kalau disuruh menjelaskan apa hobimu. Atau jangan-jangan kamu bingung hobi itu apa?

Hobi dapat kita artikan sebagai sebuah kegiatan yang sering kita lakukan, yang kita senangi untuk dilakukan ketika waktu luang. Boleh juga kita tulis begini dalam bahasa kekinian, "kamu kalau me time, suka nya ngapain sih?". Nah, pertanyaan begini jawabannya mengarah kepada hobi seseorang.

Ada yang menjawab membaca, makan, menulis, nonton film, jalan-jalan dan lain sebagainya. Jawaban ini kurang lebih mengindikasikan hobi dari seseorang. Oke, kamu sudah menemukan apa hobimu bukan?

Banyak orang yang hanya menjadikan hobinya sekadar mengisi waktu luang belaka. Sekadar melampiaskan kepuasan batin dan emosi. Ya, seperti me time atau healing nya ala anak generasi alpha zaman now. Ya, ini tentu saja benar. Karena memang inti dari hobi adalah mengisi waktu luang. 

Namun, sebagian lain memiliki hobi tertentu karena sekadar ikut-ikutan teman atau zaman. Bahasa lainnya itu seperti latah. Tren main sepeda, dia pun ikut sepeda-an. Lagi ngetrend batu akik, dia pun ikut ngasah batu akik. Ini hobinya ngikutin perkembangan zaman banget. Salah gak sih? Ya gak dong. Wajar banget, dan hampir banyak orang memiliki hobi yang bersifat latah seperti ini.

Menariknya, ada sebagian kecil orang yang menjadikan hobinya sebagai passion. Ya, hanya segelintir orang yang mengubah hobi menjadi passion. Nah, kamu tahu passion kan? Well, semacam ketertarikan gitu, yang gue banget lah pokoknya. 

Lho, bukannya hobi itu juga seperti ketertarikan terhadap sesuatu juga kan? Oke, mari kita bahas.  Hobi itu belum tentu passion. Ia jauh lebih mendalam dari sekadar hobi. Menemukan passion bukan menggunakan rasio, melainkan menggunakan rasa. Jadi ya, kadang bingung juga ngejelasin ke orang, "kok elu suka banget sih begini? Kok elu demen banget gitu". Kadang gak logic tapi ya gimana, ini soal rasa sih.

Passion ini membuat seseorang ketika melakukan sesuatu itu lebih nyaman dan bersemangat. Seolah ia benar-benar menikmati hidup dalam passion dirinya. Terus kalau ditanya kenapa bisa nyaman dan bersemangat. Ya gitu, pasti gak bisa dijelasin dengan kata-kata. Ingat ya, ini soal rasa. Dan rasa itu gak pernah bohong (eh, slogan brand sesuatu ya kan, hihihi)

Bagaimana kita bisa menemukan passion ini? Apakah ada kaitan antara passion dengan hobi?
Passion bisa saja bermula dari hobi. Dan juga passion bisa bermetamorfosa menjadi sebuah bisnis atau pekerjaan. Wah, menakjubkan bukan? Itulah kekuatan dari passion jika kita benar-benar menemukan kemudian menggelutinya.

Sekarang, jika kamu telah menemukan hobimu, mulailah nikmati hobi. Seiring berjalan waktu, secara perlahan-lahan, jadikan ia sebagai passionmu. Setelah itu PERSISTEN lah dengan passion kamu. Kemudian buatlah passion itu menjadi sesuatu yang nyata. Kalau passion kamu menulis, maka buatlah sebuah buku. Kalau memasak, maka hadirkan sebuah makanan. Terakhir, mulailah menemukan konsep bisnis yang cocok untuk mengelola passion tersebut.

Njelimet sih jika dibayangin aja. Kadang muncul rasa insecure juga. Aku gak bisa, itu terlalu mimpi besar untukku, bla bla bla. Padahal itu semua muncul karena kamu belum mencoba. Mari segera bergegas untuk melakukan perubahan kecil dalam hidupmu. Syaratnya cuma 1, lakukan saja secara konsisten dan jangan berharap akan mendapatkan hasil maksimal dalam waktu singkat.

Dan lihatlah, passion kamu telah berubah menjadi bisnis. Passion kamu akhirnya menjadi main work dalam hidup kamu. Gak rugi kok mengolah passion menjadi bisnis. Bak katanya pak @ridwankamil, yaitu 'pekerjaan yang paling menyenangkan adalah hobi yang dibayar'. Bayangin aja deh setiap saat kita itu ngerjain hobi kita, padahal sebenarnya lagi kerja. Seru gak sih, ya kan?

So, masih tekun mengerjakan hobi dan mimpi orang lain? Sudahlah! Segera arahkan passionmu agar menjadi pekerjaanmu. Kemudian pelan-pelan bangun bisnis kecilmu hingga lama-lama menjadi besar dan menjadi main work kamu.

Selamat berjuang hari ini !!
Medan, 12 Juli 2022, 06.29 WIB

Friday 8 July 2022

BERLELAH-LELAH LAH !!

Ingin sukses ? Tentu
Ingin pintar ? Jelas
Ingin kaya ? Banget
Ingin bahagia ? Pasti

Sudah menjadi fitrah manusia mengingingkan itu semua dalam kehidupannya. Aku teringat nasehat seseorang. "Kau ingin mendapatkan itu semua dalam hidupmu? Maka berlelah-lelah lah"

Berlelah-lelah lah dalam menemukan segala impian dan citamu. Kerahkan segala daya dan kemampuanmu. Maksimalkan semua ikhtiar dan upayamu. Buktikan bahwa kamu bisa meraih semua impianmu itu. Percayalah, bahwa usaha-usaha yang dengan tekun kamu lakukan itu akhirnya mampu membuat semua impian menjadi kenyataan.

Tapi kan capek? Lelah juga. Sudah tentu kita akan merasakan capek dan lelah. Namanya juga sedang berusaha kan. Namanya juga sedang berjuang dengan kemampuan maksimal. Lelah dan capek itu merupakan keniscayaan ketika seseorang tengah berjuang dalam hidupnya. Kalau gak mau capek, gak mau lelah, berarti ya, tidak usah berjuang. Biarkan saja mimpi-mimpi itu menjadi tergantung di langit-langit kamarmu. Biarkan saja kita menatap indah hidup orang lain yang telah berhasil mewujudkan mimpinya. 

Tapi mereka tidak lelah sepertiku?
Kenapa perjuanganku begitu melelahkan? 
Kenapa orang lain tidak merasakan lelah layaknya aku?

Mungkin mereka yang terlihat sukses itu telah melewati masa berlelah-lelah nya. Mereka yang terlihat bahagia itu telah menyelesaikan fase-fase sulitnya. Atau bisa jadi mereka itu menyembunyikan segala duka dan kepenatan hidupnya agar terus percaya diri dalam melanjutkan hidup.

Bagaimana dengan kita ?

Mungkin kita baru memulai fase berlelah-lelah itu. Lalu bagaimana pula kita bisa membandingkan dengan mereka yang telah selesai dengan fase itu. Mereka sudah berjalan sejauh ratusan kilometer, sementara kita masih di garis start. Sungguh dua hal yang tak layak diperbandingkan. 

Atau jangan-jangan sikap kita juga keliru dalam menanggapi takdir Allah yang tengah berlaku. Bisa saja kita yang terlalu lebay menanggapi setiap persoalan yang ada. Bisa saja diri ini yang terbiasa mengeluh. Mungkin saja perjuangan mereka itu lebih berdarah-darah dari kita kan. 

Maka jangan lelah sahabat !!
Fase ini mungkin sulit, rumit, dan meng'gila'kan. Ya, banyak orang yang hampir gila menyelesaikan setiap episode dalam hidupnya. Tapi percayalah, akan ada masanya kau menyelesaikan fase berlelah-lelah ini, dan menikmati fase kebahagiaanmu. Nikmati saja semuanya, lalu percayalah, sebentar lagi masa-masa membahagiakan itu akan datang menghampiri duniamu.

Perjalanan kita masih panjang kawan. Bisa saja ia semakin jauh dan semakin rumit. Bahkan impian kita semakin besar. Kita butuh semangat untuk terus berlelah-lelah setiap harinya. Keluarkan tenaga ekstra untuk berlelah-lelah. Dan bersiap lah untuk bahagia nantinya. Lelah sekarang tapi bahagia demi masa depan nanti.

Medan, 8 Juli 2022, 10.54 WIB


Foto ini diambil setelah masa berlelah-lelah menghadapi sidang tesis yang war biyasaaaah !!
Terima kasih untuk kalian yang mendukung sepenuh hati, jiwa, raga.

Friday 1 July 2022

MULAILAH !!


Mulailah !!
Segeralah!!
Jangan ditunda lagi !!
Ayok lakukan sekarang !!

Mungkin itu sederet kata yang aku azzamkan ketika benar-benar akan membuka bisnis online. Ya, sebenarnya ketika pertama sekali aku berkenalan dengan bisnis online itu benar-benar hal yang baru, tabu dan mungkin aneh dalam hidupku. Perlu keberanian untuk memulainya. Waktu itu maju mundur untuk membuat keputusan bisa terjun ke dunia bisnis. Takut rugilah, takut dicerca oleh konsumen lah. Sungguh sebenarnya ketakutan yang tak beralasan. Ya kan?

Aku terus belajar, baca buku, ikut kelas online, liat ig-ig pebisnis online yang mulai dari 0 bahkan dari minus. Dari mereka aku seolah mendapat berkarung-karung motivasi dan inspirasi. Hingga bismillah, dengan penuh keberanian aku terjun ke dunia bisnis online sampai saat ini.

Ragu itu wajar, takut juga lumrah. Namun, jangan jadikan itu sebagai alasan untuk tidak bergerak atau tak kunjung jua memulai. Ingat, waktu produktif kita sangat terbatas, jadi jangan sia-sia kan waktu yang ada. Uang kalau hilang bisa dicari, bahkan lebih banyak bisa kita dapatkan. Tapi kalau waktu yang hilang, jangan 1 jam, 1 detik pun kita tak kuasa memutarnya kembali.

Coba ingat-ingat lagi. Rasanya baru kemarin masuk SMA, eh udah mau kuliah aja. Baru kemarin lulus tes SBMPTN, eh udah mau fitting toga aja. Baru kemarin galau-galau kapan nikah, eh udah mau lahiran. Liat kan, waktu berjalan begitu cepat. Kalau pekerjaan kita hanya malas-malasan, terus menunggu, gak ikhtiar maksimal, takut berlebihan, percayalah kita akan menyesal di masa depan kelak.

Dalam memulai bisnis ini pun, aku juga banyak belajar. Salah satunya dari Teh Muri Handayani. Coach nya para emak-emak pebisnis online. Buat kalian yang mau belajar berbisnis, coba deh ke teh Muri. Insya allah gak ribet kok. Hehehe

Hasil belajar dengan Teh Muri, aku mendapat beberapa pelajaran gitu. Salah satunya adalah bagaimana sih tips agar kita, para newbie di dunia bisnis ini tetap konsisten mengawali dunia perbisnisan. Yuk baca !!  

1. Mulai dari apa yang kamu punya.
Jangan takut karena gak punya modal banyak, gak ada waktu, takut rugi lah, atau lain sebagainya. Mulai aja dari apa yg kamu punya. Beli kuota misalnya. Itu modal yang besar dan signifikan banget lo. Sekarang itu banyak yang jualan online tanpa perlu modal besar. Misalnya menjadi reseller pada brand tertentu. Nah, itu kan modalnya cuma posting gambar. Ntar yang packing dan nyetok barang cukup agen atau distributor aja. Nah, seru kan? Kita gak perlu nyetok baru, gak perlu khawatir barang gak habis.

2. Nikmati
Awal bisnis memang sedikit rempong, karena bakal nyita waktu dan perhatian kita kan.
Nambah pekerjaan (pasti), nambah masalah (banget) Tenaaang saja. Nikmati!! Jangan mengeluh. Toh, mengeluh juga gak akan menyelesaikan masalah kan? Hehe.

Di awal bisnis, mungkin penjualan gak akan fantastis kayak orang-orang. Jualan ditolak, diremehkan sama customer atau bahkan ditipu. Jangan langsung pundung, nikmati semua prosesnya, pelan-pelan insya allah bisnis kita akan berkembang. Perlu kesabaran dan manajemen yang oke. Makanya kudu banyak belajar dan berusaha jika memang ingin bisnis online ini betul-betul berkembang

3. Miliki manajemen waktu yang bagus
Ini nih yang sangat penting. Kudu di bold, arial, 24pt niih...hehehe. Jadi pebisnis itu harus pandai ngelola waktu, mungkin buat to do list yang jelas adalah cara yang paling ampuh. Kapan harus packing produk, kapan harus posting produk, kapan belajar. Semuanya harus benar-benar diagendakan agar gak berantakan. Ingat ya, kita cuma punya waktu 24 jam satu hari, semua orang pun juga. Yang membedakannya adalah tentang bagaimana kita memanfaatkan waktu yang ada.

4. Lakukanlah
Eits..jangan kebanyakan mikir lagi. Segerakan yuk !! Jangan terlalu banyak pertimbangan. Boleh sih mikirnya lama dan detil gitu, tapi kalau kelamaan kan jadinya gak maju-maju. Keburu udah males nantinya. Hehehe

Buat kamu yang masih mikir-mikir, yuk ahh..action langsung. Sambil action nanti kita belajar terus tentang cara pengelolaan bisnis online yang oke. Jangan kelamaan mikir, nanti disalip orang ide jualannya. Hehehe

Nah, buat kamu yang masih belum kepikiran, yuk mulai mikir soal bisnis. Seru lho bisnis itu, apalagi kalau online. Kita cukup sedia kuota dan pundi-pundi rupiah akan mengalir ke rekening kita. Masha Allah kan?

Kalau masih bingung, kamu bisa hubungi aku ya. Yok jadi reseller aku. Tuh kan promosi jadinya. Hehehe


Medan, 1 Juli 2022, 06.33 WIB

Friday 24 June 2022

KETEKUNAN YANG BODOH


Sebuah ungkapan Albert Einstein
"Cukuplah disebut sebagai ORANG GILA, seseorang yang mengulang-ulang cara yang sama dan berharap mendapatkan hasil yang berbeda"

Oke, mari kita membahas ucapan seseorang yang katanya jenius ini. Biasanya orang pintar itu kata-katanya bermakna. Jadi ada ribuan makna yang bisa kita bahas ketika orang pintar itu mengucapkan sebuah pernyataan.

Untuk memudahkan, mari kita memulai dengan sebuah cerita. Saya rasa melalui analogi sederhana, kita akan memahami maksud dan tujuan Albert Einstein mengeluarkan pernyataan tersebut. 

Misalnya begini :
Seorang siswa yang tidak mengerti rumus matematika, guru tetap menjejalinya dengan kalimat abstrak tanpa mencoba menyederhanakan kalimat yang rumit itu. Bagaimana menurut kamu? Ada yang salah dengan kasus guru tersebut?

Lanjut kita ke kasus berikutnya :
Seorang karyawan yang tidak paham dengan instruksi, sementara boss tetap meneriakinya dengan kalimat yang sama berulang-ulang tanpa mencoba menggunakan kalimat baru. Nah, ini boss nya gak kalah bikin greget karyawannya kan? Ingin rasa berteriak di telinga boss, mau elu apa sih boss? Hehehe

Ada lagi sebuah cerita :
Seorang pria yang selalu gagal meluluhkan hati kekasihnya dengan cara menggoda via media sosial, tetap melakukan hal yang sama tanpa berusaha untuk datang ke rumah dan langsung melamar si pujaan hati. Nah, sungguh pria yang tanpa kejelasan bukan? Saya rasa tidak ada wanita yang ingin diperlakukan seperti itu.

Kita liat dari beberapa kasus yang telah dijabarkan sebelumnya. Ada hal yang dapat kita ambil persamaannya? Salah satu hal positif yang bisa kita ambil dari kisah di atas adalah tentang ketekunan (persisten). Dari beberapa kisah di atas, terlihat betapa manusia itu cenderung persisten di dalam hidupnya. Lihat saja, guru yang tekun mengajari siswanya dengan old method nya. Begitu juga dengan boss yang gak kalah tekun meneriaki karyawan dengan kalimat yang sama. Termasuk pria yang terus menggoda perempuannya melalui media sosial. Ya, mereka begitu tekun.

Bahkan saking tekunnya manusia-manusia itu, ketika ia belum berhasil, ia cenderung mengulangi cara yang sama, lebih lama bahkan lebih sering. Mereka berharap dengan pengulangan ini, ia akan mendapat hasil yang berbeda. Terkesan lucu ya? Dengan cara yang sama dilakukan secara persisten, mereka berharap hasil yang berbeda. Ahh, sungguh ini merupakan ketekunan yang begitu bodoh.

Bagaimana guru bisa berharap siswanya paham dengan matematika jika ia hanya mengulang-ngulang kalimat rumit aljabar itu? Bagaimana seorang boss berharap karyawannya paham dengan instruksi jika ia tak berusaha menyederhanakan instruksi agar lebih dipahami karyawannya? Bagaimana seorang pemuda berharap seorang perempuan mau menikah dengannya jika ia hanya sibuk menghubungi media sosial tanpa eksekusi yang lebih pasti. Mereka tekun, sayangnya bodoh. Benar begitu kan?

Mungkin kita harusnya berpikir, ketika suatu cara belum membuahkan hasil, maka sudah saatnya kita mencoba cara lain. Ya, mungkin perlu refleksi terlebih dahulu, apakah cara ini efektif atau tidak? Apakah kekurangan dari cara ini sehingga iatetap gagal walau dicoba berulang kali? 

Satu hal yang perlu dipercaya bahwa ketika satu cara tidak berhasil, maka cara berbeda tentu akan memiliki peluang lebih besar daripada cara yang telah kita lakukan. Beda cara tentunya beda hasil dong, walau hanya sedikit, tetapi tetap berbeda. Nah, yang jadi masalah itu adalah kenapa kita begitu konsisten dengan cara-cara yang tak kunjung membuahkan hasil?

Para guru kekeuh dengan metode mengajar yang dilakukan karena menurutnya ia nyaman. Para boss tetap marah kepada karyawan karena ia merasa nyaman. Para orang tua sibuk memarahi anaknya karena ia merasa cocok dengan tindakan itu. Nyaman. Itulah alasan kita untuk tetap melakukannya. Kita merasa nyaman dengan apa yang tengah kita lakukan. 

Kita takut mencoba hal baru, malas merepotkan diri dengan ilmu baru atau tidak mau bertemu sesuatu yang baru. Zona nyaman begitu mengikat pola pikir dan mental kita. Sehingga kita benar-benar takut keluar darinya dan terjadilah ketekunan yang bodoh ini, lagi dan lagi.

Move on Dude!
Berhentilah dengan pikiran jaman old kita. Keluar dari zona nyaman yang kita banggakan. Mungkin diawal agak berbeda, karena kau tengah memberikan rasa baru dalam hidupmu. Wajar. Nikmati perubahan itu, dan lihatlah keajaiban akan terjadi ketika kau memutuskan keluar dari zona nyaman yang begitu mengekangmu.

Berikan ruang untuk hal-hal baru dan lihatlah, kita akan mendapatkan hasil yang jauh lebih baik. Berani mencoba? Ahh, harusnya yok coba !!



Medan, 24 Juni 2022, 22:10 WIB

Thursday 16 June 2022

PERCAYAKAN KEPADA ALLAH

Adalah ia, seorang ibu dari anak yang masih sangat kecil serta istri kedua dari manusia kekasih Allah. Tanpa membantah, ia mengikuti perintah Allah yang diturunkan melalui suaminya berhijrah ke sebuah lembah yang jauh.

Bermodalkan bekal yang ala kadarnya, perjalanan jalan kaki yang dilakukan hampir berbulan-bulan serta membawa seorang bayi di bawah sinar matahari yang menyengat di siang hari serta dingin udara yang menusuk di malam hari.

Akhirnya perjalanan panjang itu berakhir di sebuah lembah bernama Bakkah. Tiada kehidupan yang menjanjikan di sana. Tiada masyarakat, sumber air atau pepohonan. Sejauh mata memandang, hanya hamparan pasir yang tampak.

Keluarga kecil itu bertahan disana dengan bekal seadanya yang masih tersisa. Kondisi yang benar-benar memperihatinkan. Hingga sang suami memutuskan untuk kembali ke Palestina, tempat mereka bermula.

Sang istri begitu terkejut mendengar suaminya yang akan pergi meninggalkan dirinya dan seorang bayi di sebuah tempat yang benar-benar tidak ada apa-apanya. Tetapi ketika suaminya menjelaskan bahwa Allah yang menyuruhnya kembali, maka sang istri dengan bijaksana;

"Pergilah, sesungguhnya Allah tidak akan mengecewakan kami"

Akhirnya sang suami pergi dengan ridho meninggalkan keluarga kecilnya dalam Kuasa Allah.

Ya, sepenggal kisah heroik Siti Hajar, Ibrahim dan Ismail kecil. Betapa payahnya kondisi mereka ketika awal berhijrah. Ternyata kepayahan itu tidak menyurutkan rasa yakin mereka kepada Allah.

Hajar yang begitu yakin bahwa Allah akan mengurusi ia dan Ismail di tempat yang gersang ini. Ibrahim begitu mempercayakan keluarganya kepada Allah. Dan lihatlah, Allah membalas keyakinan mereka dengan menghadirkan mata air zamzam yang sangat berkah. Masha Allah.

Bisa jadi kita selama ini tidak mempercayakan urusan kepada Allah. Makanya sering berantakan, gagal atau tidak sesuai harapan. Kita percaya dengan hukum orang lain, percaya dengan diri sendiri atau percaya dengan logika yang dibangun di kehidupan kita

Kalau rajin bekerja harusnya hidup sukses. Itu kan logika kehidupan yang entah siapa penciptanya. Padahal kan sukses itu indikator nya banyak. Terkadang ada yang sukses tapi tidak bahagia, namun ada juga yang bahagia tetapi kesuksesannya ditunda dulu. 

Lalu, siapa yang paling kecewa?
Mereka yang tidak mempercayakan urusannya kepada Allah lah yang akan kecewa. Bukankah sudah jelas jika kita bergantung atau berharap kepada selain Allah, maka kekecewaan yang akan kita peroleh?

Dalam hidup, sejatinya kita hanya dituntut untuk melakukan ikhtiar maksimal, namun kita tidak berhak mendikte Allah atas hasil dari usaha tersebut. Disinilah Allah menuntut kita untuk percaya kepada Nya. Bahasa lainnya itu tawakkal. Berat sih, tapi bukan berarti tidak bisa kan? Yok kita mencoba untuk bertawakkal dengan segala ketetapan Allah.

Belajarlah dari Hajar. Lihat, beliau begitu yakin dan percaya dengan Allah. Bahkan ketika ditinggalkan bersama bayi merah di tanah yang tandus, tak ada getir takut menghampirinya. Kenapa Hajar begitu berani? Karena Ia yakin bahwa Allah tidak akan mengecewakan dirinya.
Masha Allah

Gak terasa sebentar lagi sudah lebaran Idhul Adha saja ya kan? Kira-kira apa yang akan kita kurban di tahun ini? Apakah kita masih berkurban perasaan (lagi)?


Medan, 17 Juni 2022, 06.20 WIB

Thursday 17 February 2022

PEREMPUAN DAN IMPIANNYA

"Perempuan gak usah kuliah tinggi-tinggi, kan nantinya cuma di rumah saja"

"Perempuan itu yang penting pandai ngurus rumah, anak dan suami"

"Perempuan yang berkarier itu menyalahi kodratnya"

Itulah, beberapa stereotipe yang sering aku dengar. Menurutku, itu terkesan menyebalkan dan terlalu menjustifikasi kaum perempuan. Membuat otakku berpikir, apakah memang seharusnya perempuan tidak boleh menjadi hebat, cerdas, berkualitas, dan luar biasa? Apakah perempuan itu benar-benar harus di rumah saja? Apakah perempuan itu tidak boleh bekerja di luar rumah untuk membantu menyelamatkan perekonomian keluarganya? Apakah perempuan itu tidak boleh mengaktualisasikan diri dan kemampuan yang dimilikinya?

Oke, baiklah. Mari kuajak sedikit bercerita tentang sebuah kisah menarik. Tentang Ibunda Khadijah.
Kalian tahu kan? Ya, istri pertama Rasulullah ini menurutku adalah sosok perempuan yang wajib diidolakan oleh para wanita. Coba kita baca shiroh tentan Ibunda Khadijah. Bukankah Ibunda Khadijah seorang pebisnis yang sukses? Beliau punya usaha yang maju, karyawan yang banyak, omset yang tinggi. Bener kan ya?

Itu artinya beliau bekerja dong? Beliau wanita karier dong? Beliau pinter doong. Mana mungkin seorang pebisnis, seorang wanita karier mendapatkan ilmu tanpa belajar dan berkumpul dengan orang hebat? Gak mungkin kan ibunda khadijah hanya berdiam diri tanpa berusaha belajar dan terus meng upgrade dirinya. Menurutku, Ibunda Khadijah adalah sosok wanita karier yang sholihah.

Lalu, mari kita lanjutkan dengan Ibunda Aisyah. Siapa yang tidak tahu betapa hebat, kritis dan cerdasnya ibunda Aisyah. Menurut kamu, apakah kepintaran itu ia dapatkan secara cuma-cuma? Sudah jelas Ibunda Aisyah belajar banyak agar memiliki kepintaran seperti itu.

Dari dua kisah ibunda hebat tersebut. Sudah jelas kan, betapa keduanya tidak hanya berdiam diri saja. Mana mungkin kecerdasan yang dimiliki oleh kedua Ibunda luar biasa itu didapatkan hanya dari dapur, sumur dan kasur. Sudah pasti kedua Ibunda itu belajar dan diskusi. Jika di zaman mereka ada sekolah atau universitas, ku rasa mereka telah menyelesaikan kuliah doktoral.

Setidaknya ini adalah alasan mengapa aku berani untuk melanjutkan pendidikan. Aku berani untuk terus belajar. Bukan berniat untuk menandingi Ibunda Khadijah dan Aisyah, aah mana pantas diri ini disandingkan dengan Ibunda luar biasa itu. Bukan juga untuk menunjukkan ke aku an ku. Menunjukkan kalau aku hebat, keren. Bukan. Astaghfirullah.

 Aku hanya belajar banyak dari Ibunda Khadijah dan Aisyah bahwa perempuan itu harus cerdas dan hebat. Perempuan itu harus mengambil peran di dalam kehidupannya, harus memberi manfaat bagi bangsa, agama dan sekitarnya. Tidak harus menjadi hebat sekali, terkenal atau memberi dampak besar. Ya, terutama untuk keluarga kecil mereka, lalu dilanjukan keluarga besar dan tetangga nya. Tidak mutlak harus memberikan manfaat yang besar, bahkan hal remeh temeh sekalipun asalkan bermanfaat itu sudah lebih dari cukup

Begini deh, bayangkan saja jika tidak ada perempuan yang kuliah dokter, bagaimana nasib perempuan yang ingin melahirkan, padahal itu jelas-jelas memperlihatkan auratnya? Jika tidak ada perempuan yang belajar hadits, bagaimana nasib perempuan yang kebingungan bagaimana cara membersihkan darah haidh? Aku rasa dua analogi ini sudah sangat menjelaskan mengapa perempuan itu harus pintar, hebat dan berkualitas. Dan bukankah ibu itu adalah madrasah pertama bagi anaknya?  Aah, bayangkan saja jika si ibu tidak punya kemampuan mumpuni, bagaimana nasib si anak coba.

Untuk perempuan di luar sana, menjadi hebat lah ! Teruskan mimpimu, gapai cita dan cintamu. Menjadi perempuan hebat itu tidak salah kok. Apresiasi dirimu dengan menjadi sosok yang hebat dan luar biasa. Teruslah belajar. Bodoh itu tidak salah, tapi membiarkan diri untuk terus dalam kebodohan itu merupakan kesalahan besar




Medan, 16 Februari 2022, 21:46 WIB


Monday 7 February 2022

TERLIHAT BAIK

Percakapan sederhana dari gambar :

"Kamu posisi fotonya di depan aku ya, biar aku gak kelihatan gendut kali"

"Ehh..aku paling belakang aja deh, jerawat lagi banyak banget nih"

"Aku duduk aja ya, biar gak nampak kalau aku gak  tinggi-tinggi banget"

Skenario pembicaraan ketika hendak melakukan photoshoot rame-rame. Pembicaraan seperti ini gak berlangsung 1 atau 2 menit saja lho. Tapi bisa berlangsung lama, bikin pegel, greget, makan hati, terus gak jadi foto. Hehehe. Namun, jika sudah betul-betul terjadi photoshoot nya, percaya deh, akan muncullah foto-foto yang bagus dan semuanya terlihat sempurna. 

Aku ulangi lagi. SEMPURNA. Apakah benar kita semua sempurna dalam gambar yang abadi itu? Atau kita hanya terlihat sempurna? Terlihat baik-baik saja? Terlihat hebat? Terlihat keren? Sehingga kita bisa memanipulasi pikiran orang bahwa kita memang benar sosok yang sempurna, kita adalah sosok yang hebat, keren dan awesome banget deh pokoknya.

Apakah kita yakin diri kita memang se awesome itu? Apakah kita percaya diri jika semesta menganggap kita adalah yang terbaik? Apakah kita tidak malu ketika lingkungan begitu meng-agung-agungkan atas kehebatan yang sering kita per tonton kan?

Tapi ya, menurutku itu sebuah hal yang wajar dan manusiawi kok. Aku tidak membenarkan sikap seperti itu ya. Hanya saja berusaha memandangnya dari perspektif yang berbeda. Manusia wajar untuk selalu berusaha menjadi yang terbaik, menampilkan hal terbaik yang dimilikinya. Menunjukkan kepada lingkungan tentang ke-aku-an dirinya. Lalu berusaha keras menutupi segala aib-aib dalam dirinya agar tak dicap jelek oleh sekitarnya. Kamu merasakannya juga kan? Ya, gak masalah. Itu manusiawi banget.

Gak usah jauh-jauh deh. Betapa banyak orang yang jatuh bangun dalam memenangkan sebuah kompetisi. Ikut lomba sana sini untuk mendapatkan pengakuan bahwa ia memang terbaik. Begitu rajin belajar dan menimba ilmu agar sekitarnya tahu bahwa ia memang cerdas dan berkelas. Ingin menjadi mahasiswa terbaik di kampus, mendapat predikat cumlaude, penghargaan ini itu. Ingin menjadi guru yang diidolakan para siswanya. Bahkan utk urusan remeh, ya sebut saa berfoto sekalipun, manusia tetap ingin menjadi yang terbaik. Aneh kan? Tapi ini sangat wajar !

Eits, aku tidak bilang jika kompetisi itu gak baik lho ya. Aku mendukung adanya kompetisi, itu menunjukkan eksistensi diri seseorang. Seperti yang aku bilang, semua itu sangat wajar dan manusiawi. 

Namun...

Sayangnya, kenapa keinginan untuk jadi yang terbaik itu hanya untuk urusan dunia saja? Kenapa kita sibuk mengurusi dunia kita agar kita selalu terlihat baik, selalu terlihat sempurna. Kadang kita terlalu bekerja keras membuktikan kepada orang lain hal terbaik apa yang kita miliki. Kita mati-matian memperbaiki imej dan harga diri kita di hadapan bos, mertua, karyawan. Kita mengagung-agungkan kesempurnaan semata hanya untuk kepentingan dunia saja. Bahkan kita merasa hancur sejadi-jadinya ketika imej sempurna yang kita bangun itu berantakan. Aah, serasa mau mati saja. Begitu kan?

Padahal kita tahu teorinya, tahu ilmunya, tahu hakikatnya. Bahwa tak secuil pun hal di dunia ini yang benar-benar kita miliki. Semuanya hanya titipan. Anak, keluarga, harta, bahkan diri sendiri saja bukan milik kita. Apatah lagi imej dan harga diri yang begitu kita banggakan itu. Cukup sekejap mata saja jika Allah berkehendak, Dia ambil itu semua, Dia hancurkan apa yang telah kita bangun. Tidak salah kok, wong itu punya Dia, kita cuma dititipin doang.

Permasalahannya adalah, kenapa kita juga tidak menampilkan yang terbaik di depan Robb kita? Kenapa kita tidak menjadi hamba Nya yang memenangkan kompetisi Nya ?
Kenapa kita tidak berusaha untuk setiap saatnya memang terlihat baik, terlihat cantik dan terlihat sempurna di mata Robb kita?
Padahal Tuhan itu 24 jam bersama kita, kita selalu berada dalam pantauan Nya. Bagaimana mungkin kita bisa bersikap lalai jika kita selalu dilihat Nya?
Renungkan!!

Jika brand yang kita bangun adalah menjadi hamba sempurna bagi Tuhan, sungguh itu hal yang paling tepat. Dan memang sudah seharusnya seperti itu kan. Kita itu harusnya menyempurnakan diri di hadapan Tuhan, bukan dihadapan makhluk Nya. Buat apa coba? Kalau di hadapan Tuhan, kita dapat ganjaran pahala, dapat surga lagi. Terus kalau di hadapan manusia dapat apa? Ya, pujian sih. Tapi berapa lama? Setelah itu dilupakan kan? Dighibahkan kan?

Sadarlah wahai diri !!
Teruslah menjadi hamba Nya yang terbaik. Menjadi hamba Nya yang berusaha mencari kesempurnaan di depan mata Tuhannya. Menjadi hamba Nya yang kelak akan memenangkan kompetisi ini. Kompetisi yang akan diumumkan di yaumul akhir nantinya. Menjadi hamba Nya yang dibanggakan oleh seluruh makhluk langit. Kurang romantis apa Tuhan itu coba, jika ada hamba Nya yang Ia cintai, Ia akan menyuruh semua malaikat juga untuk mencintai hamba tersebut. Duh, duh, duh, Masha Allah kan ?


"Wahai jiwa yang tenang. Kembalilah kepada Tuhanmu dgn hati yg ridho dan diridhoi Nya"
(Al Fajr :27-28)
.
.
Ps :
Karena kami hampir 15 menit menyusun formasi begini
Hahahha..
.
.
Loc : Air Terjun Linggahara, Lobusona, Rantau Selatan, Kab.Labuhan Batu, Sumatera Utara
.
.
#gambarjadiide
#catatankecilsuci

Wednesday 2 February 2022

PANIK (?)

PANIK (?)
Pernah menghadapai yang namanya tes? Kompetisi? Ujian? Atau apapunlah sejenisnya.
Tentunya pernah. Sering malahan. Karena memang dunia adalah tempat ujian. Baik itu ujian yang tersistem, terkondisikan maupun ujian yang tidak tersistem, insidental. Bahkan ujian yang tidak tersistem inilah yang paling sering kita jalani ya kan? Ujian kehidupan. Setiap hari hidup selalu menguji kita dengan berbagai caranya. Masha Allah

Apa yang kita rasakan ketika hendak menghadapinya?
Deg degan? Takut? Grogi? Tenang, rileks?
Aah..tentunya setiap orang punya cara berbeda. Mereka punya cara tersendiri melakukan treatment terhadap diri sendiri agar bisa melewati ujian dengan baik. Bahkan mempersiapkan diri dengan sebaik-baiknya agar hasil dari ujian yang tengah dijalani merupakan hal terbaik bagi kelanjutan masa depannya

Hal yang lumrah ketika kepanikan akan mulai menyusup ke dalam diri kita. ketika menit demi menit mendekati ujian. Lalu otak akan menggambarkan hal-hal yang menakutkan.
Takut gagal, takut gak bisa menyelesaikan. Takut hasilnya tak sesuai dengan harapan. Takut beginilah, takut begitulah. Ahhh..
Bukankah ujian itu sudah menakutkan? Lalu mengapa kita masih menambahnya dengan ketakutan-ketakutan yang tak beralasan seperti itu?
Nyeseek kan? Bangettt
Ada untungnya ? kagak !!
Tapi kenapa masih sering dilakukan?
Eeh..

Mungkin perlu diubah tradisi sebelum ujian. Jangan pikirkan hasilnya bagaimana, apakah aku bisa, bagaimana jika aku gagal. Berhentilah memikirkan hal itu. Alangkah lebih baik jika kita mengubah "warming up" sebelum tes itu dgn hal yang lebih berkualitas. Nah, nah, seperti apa?

Sesederhana menyemangati diri agar tak takut kalah atau gagal. Diri kita butuh disemangati dari dalam. Ya, tentu saja setelah ikhtiar maksimal yang kita lakukan agar melewati ujian dengan baik. Semangat dan percaya diri yang tinggi menjadi poin penting dalam keberhasilan mengikuti ujian. 

Mengatur nafas agar bisa lebih rileks, ngobrol ringan dengan sahabat, berdoa kepada Robb, atau bahkan satu kali jepret  dengan teman, mungkin akan sedikit membantu mengurangi kepanikan itu. Eh. Ya, tentu ada banyak cara yang bisa kita gunakan mengatasi kepanikan berlebihan tersebut. Sekali lagi, panik itu boleh, tapi panik secara berlebihan itu tidak baik. Karena akan membuat ujian kita berantakan dan gagal total.

Wajar kok jika panik, namanya juga mengikuti tes dan pasti ingin mendapatkan hasil terbaik.
Sayangnya, kita tidak bisa menjamin diri ini  mendapati hasil yang luar biasa dan sesuai keinginan kita. Karena ada Dzat Maha Kuasa yang telah menggariskannya. Yang bisa kita lakukan adalah berikhtiar dengan usaha terbaik, usaha luar biasa. Lalu bungkus ikhtiar itu dengan tawakkal. Insha Allah, apapun hasilnya kau tak akan pernah merasa kecewa karena percaya itu adalah hal terbaik dari Robbmu

Berhentilah panik menjelang Ujian yaa..
Ini hanya ujian kok !! Eeh..




Ps:
Ini dia wajah2 sok rileks, sok gak panik padahal sebentar lagi mau mengikuti tes IRR 3. Dan kau tahu badai kepanikan melanda kami pasca IRR 1 dan IRR 2.😫
.
Pelatihan Asesor Egra, USAID Nasional
Loc : Sari Pan Pasific Hotel, Menteng, Jakarta Pusat
.
.
#gambarjadiide 
#catatankecilsuci

KAU TAK SENDIRI

Tulisan ini saya persembahkan untuk mereka yang tengah merasa sendiri. Pernahkah merasa sendiri? Merasa seolah tak ada orang lai...