Habitat Cafe, Medan, North Sumatera |
Judul : Wonderful Journeys For A Marriage
Penulis :
Cahyadi Takariawan
Penerbit :
PT. Era Adicitra Intermedia
Halaman :
336
Empat Juni 2016, buku ini
hadir berlapis kertas kado berwarna pink. Ia menjadi hadiah ulang tahun yang
berkesan dari seseorang yang tentunya juga sangat berkesan. Sebuah pesan
tersirat ia coba sampaikan kepadaku “oh come
on Suci, get your marriage soon”,
aiiihh. Itu artinya, hampir dua tahun buku ini telah bersamaku. Pertanyaannya,
apakah aku telah menemukannya? Atau malah aku salah jalan dan semakin jauh dari
hal yang harusnya aku temukan?
Tak perlu waktu yang lama
bagiku untuk melahap buku ini. Sayangnya aku belum sempat untuk melakukan
resensi buku ini, makanya kali ini aku kembali melahapnya, merenunginya sekali
lagi. Berharap sebuah keajaiban Allah berlaku pada diriku. Semoga bukan lagi
mempersiapkan pernikahan, tetapi berpindah menjadi menjalani pernikahan.
Aamin.amin. Kenapa sih buku ini harus repot-repot di resensi dan di unggah di
blog ku? Well, karena buku ini sangat bagus sekali. Very high reccomended for a single person.
So, buat kalian yang masih jomb*o,
pengen banget nikah, pengen segera melamar, alangkah baiknya kalau kalian
mengkhatamkan buku ini. Terus kalau udah khatam tapi belum nikah juga gimana?
Itu mah gak urusan aku, urusan Allah itu mah, aku aja yang udah khatam
berkali-kali masih di pending tuh
jodohnya, aiih *curhat, eh*.
Buku ini ditulis oleh salah
satu pengarang favoritku yaitu pak Cah. Awal mengenal pak Cah memang lewat
beberapa buku beliau yang menjadi bahan bacaan wajib di kajian pekananku. Sebut
saja Keakhwatan, Di Jalan Dakwah Aku Menikah, Memoar Cinta di Jalan Dakwah, dan
masih banyak yang lain. Kekagumanku atas tulisan dan cara berpikir pak Cah
semakin menjadi-jadi ketika beliau menjadi founder
Jogja Family Centre, sebuah lembaga yang menangani berbagai permasalahan
tentang pernikahan dan keluarga. Bahkan aku juga mengikuti beberapa seminar
dimana pak Cah adalah pembicaranya. Segitu amat sih kagumnya sama pak Cah? Well, memang sih. Aku biasanya akan
begitu kagum, suka, tertarik ketika ada irisan pemikiran antara aku dan lawan
bicara.
Sebenarnya buku ini adalah serial
dari wonderful family yang juga
ditulis oleh pak Cah. Ada banyak judul buku yang termasuk dalam serial ini, wonderful husband, wonderful wife, wonderful
love, wonderful live dan masih banyak wonderful
yang lainnya. But, yang paling relate denganku
adalah buku bersampul biru ini, hehehe. Terus buku yang lain kapan relate nya? Soon, insya Allah.
Pak Cah membagi buku ini
menjadi tujuh bagian yang ia namakan tujuh catatan. Ketujuh catatan ini
masing-masingnya berisi pesan tentang pernikahan. Dimulai dari hakikat
pernikahan, kesiapan menikah atau hal-hal yang harus dipersiapkan untuk
menghadapi pernikahan. Pokoknya yang nge-blank
banget perihal menikah, bahasan pak Cah benar-benar membuat kita tahu banyak
hal tentang menikah.
Pemaparan pak Cah juga sangat
detail. Bahkan beliau melengkapi dengan data-data yang akurat, misalnya data
aborsi atau seks bebas. Aku merasa seperti sedang membaca jurnal penelitian
euy, hehe. Ini mencirikan bahwa pak Cah benar-benar melakukan riset untuk
menulis buku ini, bukan sekadar nulis doang atau based on his experience. Selain itu, pembahasan topik pernikahannya
so complete lah. Mulai dari kriteria
pasangan yang baik, perbedaan usia, faktor kufu, kasih tak sampai, proses
taaruf, bertemu calon mertua, proses khitbah sampai pada pernikahan. Lengkap,
detail dan runut banget deh.
Honestly,
buku ini benar-benar membuat
pembaca ingin segera menikah dan tentunya mempersiapkan pernikahannya.
Persiapan itu bukan hanya sekadar sistematika acara atau ritual adat yang akan
dilangsungkan, melainkan lebih kepada persiapan mental dan jiwa. Pernikahan
bukan hal yang sekadar diinginkan saja lho, tetapi harus dipersiapkan. Nah,
sudah sejauh mana nih persiapan kalian?
Menikah
adalah bab mengambil keputusan setelah engkau melakukan proses pencarian.
Engkau tidak memerlukan seseorang yang kaya atau rupawan. Engkau hanya
memerlukan seseorang yang akan menemanimu, mengerti dirimu, bisa menerima
kondisimu, mau menjadi sahabatmu dalam suka dan duka, melewati hidup bersama
dalam segala keadaan. (Page 4)
Medan, 02 Mei 2018, 09:47 WIB
In Frame : Lagi nunggu pesanan
kopi,
“Eh, fotoin gue dong, pakai
buku ini ya”
“kenapa harus pakai buku, norak lu”
“Biar gue di endorse buku, heheh”
“hmmm”
Dan begitulah hasil fotonya,
gadis berjilbab cokelat yang berharap di endorse
buku. hehe
No comments:
Post a Comment