belajar jadi ibu

 
IBU RUMAH TANGGA


Tulisan ini aku persembahkan untuk sosok yang luar biasa. Sosok yang sejujurnya aku sendiri tak sanggup melakoninya. Sosok yang kadang abai di tengah masyarakat. Sosok yang sering dipandang sebelah mata, dianggap lemah dan tak berdaya.


Ya, ini untuk kamu semua, yang tengah bersedih karena karier yang ternyata tidak melejit seperti yang lain. Terkadang ada sebaris duka dalam hati, untuk apa aku sekolah tinggi, untuk apa aku harus belajar rajin, toh ternyata aku tak bisa menggunakannya dalam pencapaian karierku. Ada penyesalan kenapa hidup harus stagnan saja. Kenapa tidak seperti yang lain yang sudah luar biasa, yang sudah hebat dan terpandang.


Ya, ini untuk kamu yang pencapaian kesuksesannya tidak secepat temanmu yang lainnya. Ada segumpal cemburu di dalam dada, kenapa mereka bisa sementara aku tidak. Diri telah berusaha, namun ternyata amanah diluar dugaan, begitu menyita waktu dan perhatian. Bahkan jam istirahat sengaja dipangkas habis agar bisa berusaha meningkatkan kemampuan diri menyeimbangi mereka. Namun ternyata tidak semudah membalikkan telapak tangan.


Ya, ini untuk kamu yang terpaksa tertatih berjuang dalam mengumpulkan pundi-pundi rupiah. Ya, walau kau tahu sejatinya itu bukan tanggung jawabmu. Namun kau berbesar hati untuk melakukannya. Demi menopang kebutuhan hidup yang terus meningkat membabi buta. Kau rela bangun pagi meninggalkan rumah dan keluarga. Lalu pulang di kala senja menyapa. Dan dengan sisa tenaga dan semangat yang di ada-adakan, kau kembali mengurus pekerjaan rumah yang ternyata tiada habisnya.


Untuk kamu, tetaplah semangat. Teruslah melangkah!


Tetaplah berjung dan teruslah bertahan pada jalan yang tengah kau jalani. Jangan sesekali berpikir bahwa kau sedang salah jalan. Tidaaaak, sesungguhnya ini adalah jalan terbaik yang Allah gariskan dalam hidupmu.


Yang kau butuhkan hanya terus mensugesti dirimu bahwa jalan ini adalah sesuatu yang terbaik untuk kehidupanmu. Jalan yang tengah kau tempuh ini adalah hal yang paling membahagiakan dalam hidupmu.


Yang kau perlukan adalah keyakinan. Yakin bahwa hal ini adalah hal terbaik untuk memberikan yang terbaik bagi anak dan suami. Yakin bahwa dirimu telah berusaha semaksimal mungkin memainkan peran dan baktimu.


Percayalah, keyakinan dan sugesti yang terus kau timbun sangat ampuh dalam mengelola hati, emosi dan jiwa. Kau akan merasa bahagia dan sempurna. Sehingga kau akan selalu memberikan persembahan paripurna kepada anak dan suami.


Sekali lagi, tenang saja. Kau tidak akan ditanyai perihal pekerjaan dan kariermu, apalagi pendidikan tinggi yang telah kau jalani. Karena pertanggungjawaban mu yang paling utama adalah menjadi seorang istri dan ibu. Jadi, fokus saja pada dua hal itu.


Ya, sekali lagi tulisan ini aku persembahkan untuk sosok perempuan hebat. Sosok perempuan yang mengabdikan dirinya dalam rumah tangga. Kalian tahu bukan? Ya, ialah mereka ibu rumah tangga.

Teruslah bahagia wahai ibu rumah tangga dimanapun kalian berada. Jika memang kondisi hidup yang begitu pelik dan memayahkan, percayalah kalian tidak sendiri. Ada ribuan ibu rumah tangga di dunia yang ada dan siap berbagi cerita. Aku misalnya, yuk berbagi cerita tentang ibu rumah tangga!





Medan, 12 Juni 2020, 15 : 00 WIB



No comments:

Post a Comment

KAU TAK SENDIRI

Tulisan ini saya persembahkan untuk mereka yang tengah merasa sendiri. Pernahkah merasa sendiri? Merasa seolah tak ada orang lai...