Wednesday 30 January 2019

Lemah Yang Menguatkan




Banyak orang yang mengeluhkan berbagai hal dalam hidupnya. Dari hal yang wajar dan pantas untuk dikeluhkan, sampai dengan hal yang remeh banget. Seolah hidup itu harusnya berjalan sesuai dengan yang ia mau, jika ada kendala sedikit saja maka ribuan keluhan akan keluar dari mulutnya. Aiih.

Mungkin orang-orang seperti ini lupa bahwa ada orang lain yang hidupnya jauh lebih tidak sempurna dari kehidupan yang ia miliki. Ada orang yang bahkan hidup dalam kekurangan, kepayahan dan kezholiman lingkungannya. Ada orang yang akhirnya mencoba berdamai dengan takdir yang Tuhan gariskan. Akan tetapi orang-orang ini berbeda. Mereka tidak sibuk mengeluh, tidak sibuk mengutuki ini itu, tidak sibuk menyalahkan dia dan dia. Mereka malah disibukkan untuk terus menjalani kehidupannya, yang menurut sebagian orang sangat tidak sempurna.

Sungguh sebuah kesenjangan bukan? Orang yang hidup penuh kekurangan, kelemahan, hal yang memayahkan malah menjadi pribadi yang bahagia, penuh syukur, kuat dan hebat. Lalu, mereka yang hidupnya bergelimang kesuksesan, finansial, malah menjadi pribadi yang suka mengeluh manakala ia mendapat cobaan kecil saja. Memang aneh. Tapi begitulah hidup, ada banyak hal-hal aneh yang akan terus kita jumpai.

Otak kita seringkali berpikir bahwa setiap cobaan yang Tuhan berikan adalah bentuk kezholiman Nya? Atau setiap kelemahan yang Ia takdirkan adalah nasib na’as yang harus kita terima? Tentu saja tidak. Bukankah Tuhan itu Maha Penyangang? Tentu saja Ia tidak akan tega memperlakukan makhluk terbaik Nya dengan cara-cara yang tidak pantas. Lalu apa cerita Tuhan memberikan hal-hal yang menurut kita buruk?

Tujuan Tuhan adalah untuk menguatkan. Pernah gak sih menyadari bahwa setiap kelemahan yang Tuhan gariskan itu sebenarnya sedang menguatkan kita? Pernah gak tahu bahwa setiap cobaan itu membuat kita tahan banting dengan setiap cobaan lainnya? Ternyata begitu. Tuhan itu tidak akan pernah sia-sia memberikan apapun kepada hamba Nya, termasuklah itu cobaan atau kesenangan. Selalu ada hikmah dari semua hal yang Tuhan berikan.

Sebuah kondisi di foto ini pernah aku temukan di dunia nyata. Dari mereka aku menemukan bahwa ternyata untuk menjadi kuat tidak harus memiliki hal-hal yang luar biasa atau fantastis. Bahkan kelemahan, kepayahan, kesusahan sesungguhnya bisa menjadi sesuatu hal yang bisa menguatkan. Mereka saja contohnya. Para generasi muda ini sama sekali tidak memerlukan AC atau pendingin ruangan ketika belajar. Padahal di tempat lain sana ada siswa yang mengeluh ketika mati lampu di kelas sehingga AC mereka menjadi tidak berfungsi.

Mereka juga tidak memerlukan ruangan belajar yang bagus dan instagramable. Cukup meja belajar dan papan tulis, mereka menyerap berbagai ilmu dari sang guru. Sayangnya, ada siswa di luar sana yang menjadikan fasilitas, kualitas gedung dan ruangan belajar sebagai salah satu bagian paling penting ketika memilih sebuah sekolah.
Generasi muda nan bersahaja ini juga tidak memerlukan pakaian seragam warna warni ala film Korea. Bagi mereka cukuplah pakaian yang sopan, menutup aurat dan nyaman dikenakan. Toh apapun seragamnya, ilmu itu akan diperoleh kok. Karena ilmu itu tidak dipengaruhi oleh warna seragam, begitu seloroh mereka. Sangat berbeda dengan sebagian generasi muda lainnya yang malah saling melombakan seragam sekolahnya. Mereka bikin baju seragam event ini itu dengan biaya yang cukup fantastis.

Dan satu lagi, generasi muda ini tidak peduli dengan sesulit apapun pelajaran matematika, mereka akan tetap belajar. Ahhh, paling suka deh dengan testimony mereka yang ini. Aku percaya, bahwa kalimat ini bukan hanya tertuju kepada matematika saja (yang katanya terkenal sulit), akan tetapi juga untuk mata pelajaran yang lain. Mereka yang hidup dalam kekurangan ini sama sekali tidak mengeluhkan sulitnya mata pelajaran atau panasnya ruangan belajar. Mereka terus belajar dan menikmati kondisi yang tengah mereka jalani.

Luar biasa, batinku. Ternyata bukan fasilitas lengkap yang membuat kita hebat. Bukan kemudahan-kemudahan yang menjadikan kita sosok luar biasa dan bermental pemberani. Dari mereka aku belajar bahwa kekurangan, hambatan, ancaman dan tantangan ternyata menyimpan sesuatu yang istimewa. Mereka mampu membuat jiwa yang rapuh menjadi lebih kuat, mampu menyulap jiwa yang kerdil menjadi lebih bijaksana. Dan aku teringat dengan sebuah quotes; bahwa angin dan gelombang itu hanya berada di dekat navigator yang handal.

Jadi, jika sekarang kamu tengah berada di sebuah angin badai, nikmati saja prosesnya. Semua kekurangan yang melekat, hambatan yang terus bermain-main di depan mata atau ancaman yang tiada kunjung berakhir, nikmati saja. Toh juga mengeluh tidak akan membuat semuanya menjadi baik-baikk saja. Jangan-jangan kamu adalah navigator atau pelaut yang handal, makanya Allah berikan gelombang dan angin badai di kapal yang tengah kamu kemudikan.

Coba deh tarik napas pelan-pelan, lalu katakan kepada dirimu sendiri;
“Aku baik-baik saja kok”






Medan, 6 November 2018 14 : 50 WIB
Ditulis ketika sedang merasa di dalam sebuah badai dan gelombang yang dahsyat. Sabarlah wahai diri, Tuhan hanya sedang mengetes kemampuan navigasimu.





KAU TAK SENDIRI

Tulisan ini saya persembahkan untuk mereka yang tengah merasa sendiri. Pernahkah merasa sendiri? Merasa seolah tak ada orang lai...