Tuesday 23 November 2021

DIAM-DIAM SUKA (PART 2)

DIAM-DIAM SUKA
Part 2~~


"Baiklah, semuanya paham mengenai apa yang harus kita lakukan kepada masyarakat besok? Pastikan masyarakat daerah sini mendapatkan pelayanan terbaik dari kita. Semangat tim Juara !!" suara itu diiringi dengan tepuk tangan menggelegar dari ruangan 4m x 4m ini.

Suara yang juga menyadarkanku dari lamunan panjang terhadap seseorang yang sedang berada di depan itu. Seseorang yang selalu membuat jantungku berdetak lebih cepat. 
Ya Ruu..siapa lagi !!

Selain parasnya yang menawan, aku akui kinerja Ruu memang sangat bagus. Dia sangat cocok untuk menjadi ketua tim, menejer atau bos gitu.
Dia berjiwa pemimpin,bisa menghandle beberapa proyek dan hampir semua proyeknya menjadi terbaik. 

Tidak hanya itu Ruu pun sangat mengayomi anggotanya dengan baik, sehingga siapapun yang terlibat proyek dengannya pasti merasa bahwa tim mereka adalah tim terkompak. Ruu memiliki kedekatan emosional yang baik dengan setiap rekan kerjanya. Hampir semua orang menyukai Ruu. Apalagi aku. Sangat tergila-gila dengan pria yang satu ini.

Bukan hanya itu, Ruu adalah sosok laki-laki yang perhatian. Bahkan dalam hal-hal kecil dia begitu perhatian. Ruu juga humoris. Dalam suasana yang tegang dan serius, dia mampu melempar candaan sehingga orang di sekitarnya merasa terhibur. 

Dan yang paling penting itu Ruu adalah sosok pria yang romantis. Beneran deh, dia mampu membuat para wanita yang berinteraksi dengannya menjadi baper. Nah, aku adalah salah satu dari wanita itu. Aku selalu merasa Ruu memberikan perhatian kecil itu untukku. Ahh, sungguh tingkat baper ku tinggi sekali.

Kadang aku berpikir, mengapa Tuhan bisa menciptakan makhluk yang sempurna seperti Ruu. Ya, Ruu memang laki-laki sempurna. Tidak hanya parasnya yang menawan, namun hati dan pikirannya juga sangat menawan.

Ahh Ruu.. Ruu..

"Senyuuuum" 

Suara itu mengejutkanku dari lamunan panjang tentang Ruu. Ahh.Aku menoleh ke sumber suara. Dan tidaaak...itu dia. Ruu tepat berada di depanku. Dan pastilah dia mendapatiku sedang melamun. Ya Tuhan, bagaimana ini? Apakah wajahku jelek sekali ketika dia melihatnya? Batinku.

"Kie, ngelamunin apa sih? Serius banget" tanya Ruu sambil melihat hasil fotoku di kameranya. Busyet. Rupanya pria memesona itu berhasil mengabadikan wajahku yang khusu" banget melamun.

"Gak ada. Kamu juga, ngapain fotoin aku. Hapus ya !!" aku sedikit protes karena pasti Ruu telah mendapatkan wajah jelekku. Dan tentu saja aku tidak mau. Aku ingin Ruu juga melihatku sebagai gadis sempurna untuknya. 

"Biar kesannya candeed gitu kie, hahahahaha, makanya jangan sering melamun. Lagian ngapain ngelamunin dia yang gak disini. Kamu gak lihat aku tuh disini.." sambil tersenyum ke arahku lalu dia kembali memainkan kameranya.

Grrrrrrr..
Aku mematung.
Kaannn.. kaaan
Pria itu mulai lagi gombalannya. Dan aku tidak bisa meredam perasaanku. Seolah darah hampir mengalir deras ke seluruh tubuhku. Kata-kata Ruu kembali berhasil menghipnotisku.
Aah..
Jangan-jangan Ruu juga menyukaiku?
Jangan-jangan Ruu memiliki rasa yang sama denganku?

Jangan berpikiran macam-macam kie, sadarlah !! Sadarlah!! Aku pun menepis perasaan aneh muncul lagi. Ya, walau kadang aku suka berkhayal tentang Ruu, namun otak warasku masih bisa bekerja. Ia berusa menepis segala bentuk ke-halu-anku tentang Ruu.

Tanpa menanggapi perkataan Ruu, aku segera merapikan berkas-berkasku dan bersiap meninggalkan ruangan itu menuju kamar tidur. Ya, kami harus segera beristirahat karena besok proyek akan dimulai

Lalu..

"Ini.."

Aku melihat ada secangkir cokelat panas di hadapanku. Aku pun melihat ke arah sumber suara. Tidaaak..
Ruu lagi !!
Bagaimana Ruu tahu kebiasaanku yang sangat menyukai cokelat panas? Apakah Ruu??

"Desa ini terlalu dingin, cokelat panas ini mungkin bisa sedikit menghangatkanmu kie" ucap Ruu sambil terus menghadirkan wajah yang memesona itu. 

Dengan sedikit gugup, aku mencoba mengambil cokelat panas itu. Dan sepintas aku menatap wajah Ruu lekat-lekat. Ia menyerahkan cokelat panas itu sambil tersenyum manis. Ahh, sungguh manis sekali. Ahh, sungguh hangat sekali. Siapa? Ruu dan cokelat yang diberikannya untukku.

"Terima kasih Ruu" aku mencoba menyusun kata-kata agar terlihat "biasa saja"

"Anything for you Kie" dia pun berjalan mundur meninggalkanku. Tak lupa memberikan lambaian tangan sebagai ucapan perpisahan di malam itu.

Aku melayang-layang. Beginikah rasanya jatuh cinta layaknya orang-orang katakan itu? Senyumannya, lambaian tangannya. Seolah mengisyaratkanku "mimpi indah Kie, jangan lupa mimpiin aku". Oh My God. 

Aku berlalu menuju kamar tidur tentu dengan khayalan yang indah yang terus memenuhi isi kepalaku. Aku berharap Tuhan akan mempertemukan aku lagi dengan Ruu di alam mimpi. Aku harap Ruu benar-benar hadir di mimpiku. Dan kisah romantis antara aku dan Ruu akan dimulai, berawal dari dunia mimpi, berakhir di dunia nyata.


Tunggu kelanjutan kisah Ruu dan Kie yak !!

KAU TAK SENDIRI

Tulisan ini saya persembahkan untuk mereka yang tengah merasa sendiri. Pernahkah merasa sendiri? Merasa seolah tak ada orang lai...