Wednesday 20 October 2021

DIAM-DIAM SUKA (PART 1)


13.45 WIB
 
Layar handphone menunjukkan waktu disiang hari itu. Seberkas cahaya handphone mengalihkan fokusku dari agenda rapat komunitas kami di siang ini. Bergegas aku mematikan layar handphone dan berusaha kembali fokus dengan pembahasan proyek kali ini

Ku edarkan pandangan pada orang-orang yang berada dalam ruangan ini. Semuanya fokus, mengerahkan  pikiran untuk memajukan proyek tersebut. Ya, sebuah proyek besar akan kami garap. Tentu saja membutuhkan perencanaan yang matang agar memberikan hasil yang maksimal.

Sayangnya, aku tidak seperti mereka. Walau kami berada di ruangan yang sama, kami membicarakan hal yang sama. Namun pikiranku tidaklah sama dengan mereka. 

Aku memang memegang berkas itu, sesekali ku bolak-balik dan mencoret tak tentu. Hal ini ku lakukan agar tak seorang pun di ruangan ini yang menyadari pikiran apa yang tengah menari-nari di dalam batok kepalaku. Tatapanku pun tak lagi fokus pada papan tulis yang ternyata telah penuh berisi target proyek kami ke depannya. Ahh, bahkan aku tak menyadarinya kalau papan tulis itu sudah penuh. Kemana saja sih aku?

Aku fokus pada dia.
Ya..
Dia yang sekarang berada di arah jam 11 ku. Dia yang sekarang memakai baju kotak-kotak hitam putih. Wah, ganteng sekali dia. Bibirku tersenyum malu setiap kali melihat wajah tampannya yang penuh dengan semangat.

Lihatlah, pria ini begitu antusias mengeluarkan ide briliannya. Dia yang terkadang menggeser layar smartphone nya dan mengetik beberapa kalimat disana. Nada bicaranya bersemangat, pilihan katanya apik dan rapi, dengan santai ia menjelaskan bahan rapat yang sebenarnya rumit dan memusingkan, bahkan sesekali ia mengelurakan jokes agar peserta rapat tetap rileks. Ahh, semakin menawan dan memikat hatiku.
.
"Oke guys, kita langsung ke pembagian kelompok untuk tugas masing-masing anggota ya" ucapnya
.
Kalimat ini adalah bagian yang paling ditunggu-tunggu dari sebuah rapat proyek. Disinilah kami tahu tim yang akan menjadi rekan dalam proyek ini, orang-orang yang akan menghabiskan waktu bersama-sama dalam waktu yang cukup lama.
.
Aku selalu deg-degan ketika berada di bagian ini. Mulutku tak henti-hentinya melantunkan doa banyak-banyak agar aku bisa satu tim dengan dia. Siapa lagi kalau bukan pria tampan berbaju kotak-kotak itu.
.
Akhirnya ~~~
Sekali lagi Allah masih kabulkan doaku. Ahh, sepertinya semesta memang bersahabat dengan diriku.
.
"Hai Kie, same group, agaian ?" lelaki bersuara bass itu menyapaku dengan semangat.
.
"Hai Ruu, yeah..," jawabku singkat menyembunyikan kegugupanku.
.
"Hope you not boring with me" dia kembali mengeluarkan kata-kata yang membuat jantungku bekerja lebih cepat.
.
"Of course. I will not boring, you are good friends" aku menjawab sambil memberikan senyum manis
.
"Okay, welcome to the jungle princess" dia menutup pembicaraan kami dengan kalimat yang membuat aku touching banget.
.
Dia berlalu untuk menyapa anggota grup yang lain. Oh My God. Kenapa dia begitu memesona? Terbuat dari apa makhluk Mu yang satu itu ya, kok dia begitu sempurna?
.
Aku segera membalikkan badan dan keluar ruangan rapat. Serasa ingin berteriak kesenangan. Karena kali ini Allah kabulkan lagi permohonanku. Aku kembali dipertemukan dalam kelompok yang sama.
.
Walau gembira, namun ada sedikit kecemasan dalam hatiku. Aku selalu deg-degan setiap memulai proyek dengannya. Aku berlebihan? Oh ya, tentu saja. Jika tidak berlebihan seperti ini, tentu saja itu bukan aku. Ehh.

Aku selalu tak bisa mengontrol jantungku ketika dia memberikan perhatian lebih, walaupun hanya sekadar bertanya aku sudah makan atau belum.
Dan aku sering salah tingkah ketika dia mengatakan "Kie, cantik deh kalau pakai baju itu"
.
.
Ahh..
Ruu..
Aku memanggilnya Ruu..
Lalu kenapa harus Ruu?
.
Tunggu kisah Ruu dan Kie di part 2 yaak

KAU TAK SENDIRI

Tulisan ini saya persembahkan untuk mereka yang tengah merasa sendiri. Pernahkah merasa sendiri? Merasa seolah tak ada orang lai...